Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
5.0
Komentar
694
Penayangan
10
Bab

Pernikahan kontrak antara CEO dan Mafia, membawa sebuah kisah unik di mana sang CEO memiliki kekasih gelap dan Mafia mempunyai gangguan jiwa karena ditinggal mati tunangannya. Memiliki kisah pilu, beribu misteri harus dipecahkan. Akankah keduanya bisa mencapai tujuannya masing-masing lalu mengakhiri hubungan konyol itu? Atau perlahan cinta hadir seiring berjalannya waktu dan membuat mereka enggan berpisah? Baca selengkapnya di sini... {Dunia ini permainan, jika tak pandai bermain maka kamu dipermainkan. Ketika bermain kita membutuhkan keyakinan, jika kamu tak pandai meyakinkan dan memukau orang dengan kepintaranmu. Bingungkan dia dengan kebodohanmu, hingga mereka merasa telah menang.}

Bab 1 FIRST TIME I MEET YOU

Dalam keheningan, darah segar mengalir di dahi seorang wanita. Rasa nyeri menjalar di sekujur tubuhnya, serpihan kaca lembut menancap di kulit yang putih mulus, terlihat kabin mobil yang hancur di depannya.

Kaca yang semula berfungsi sebagai pelindung dari bahaya kini menjadi bumerang melukai tubuhnya. Dengan penglihatan kabur dia melihat kekasihnya yang bersimbah darah di kursi kemudi. Ia terkejut mendapati kepala orang itu tertancap di setir mobil. Degup jantungnya terasa begitu hebat, badannya merinding sekaligus nyeri ketika melihat darah. Tubuh pun menjadi kaku dan sulit digerakkan. Dengan penglihatan yang buram, wanita itu melihat bibir kekasihnya tersenyum tipis.

"Apakah ini ajal kita?" tanya wanita itu lirih pada kekasihnya. Ia benar-benar merutuki nasibnya.

Seseorang datang menghampiri mereka, "Semoga kalian tenang di neraka. Dea..."

Padangan wanita itu menjadi gelap total setelah mendengar perkataan itu.

"Siapa dia?"

"TOLONG SELAMATKAN AKU!!!"

____________________

____________________

Seorang wanita berjalan menuju ruang pertemuan, semua orang menatapnya dengan senyum semringah. Tampak sangat tulus hingga membuatnya curiga. Apa yang sedang terjadi?

Rasa penasaran menyeruak di dalam tubuh Dea, ia dipaksa Mamanya untuk menghadiri pertemuan ini.

"Sini Sayang," panggil Ayahnya.

Dea segera menghampiri Wijaya, dan duduk di sampingnya.

Dahinya berkerut, dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi di sini. Ada beberapa orang asing di ruangan ini.

"Perkenalkan, ini Dea. Putri sulung saya," Wijaya memperkenalkannya di depan semua orang.

"Sangat cantik Pak," ucap wanita tua. Dea hanya tersenyum mendengar pujian itu.

"Ini ada apa ya ?" tanya Dea pada ayahnya. Hatinya benar-benar tergelitik melihat pertemuan yang aneh ini.

"Kami akan menjodohkanmu Kak. Laki-laki itu yang akan menjadi suamimu," jelas Wijaya dan menunjuk seorang pria yang seumuran dengannya.

Mata Dea melebar tak percaya.

"Apa!?" pekiknya. Dea menoleh ke Ayahnya tak percaya. Ia tak berpikir akan dijodohkan dengan seorang pria setelah mengalami kejadian tragis beberapa waktu lalu. Tidak, tepatnya tiga tahun lalu.

Mungkin terdengar waktu yang lama, namun bagi Dea itu sangatlah singkat.

"Tidak Ayah, aku belum siap," lirih Dea. Ia sudah malu mengeluarkan teriakannya tadi. Kini semua orang sedang fokus ke arahnya.

"Ini sudah waktunya Sayang, sampai kapan kamu akan hidup sendiri," bisik Wijaya. "Lakukan perjodohan ini, nanti kamu akan mendapatkan imbalan yang sangat luar biasa dari ayah. Okey cantik?"

"Ayah..."

"SSssttttt..." desis Wijaya pada putrinya, tak lupa kedipan genit.

Dea hanya bisa menghela napasnya pasrah. Kali ini ayahnya tidak bisa diajak bernegoisasi.

Semua orang membicarakan perjodohan ini dengan gembira. Kecuali Dea dan lelaki yang berada di depannya, Aiden.

Pria bertubuh tegap, yang memiliki manik cokelat indah, sedang menatapnya datar. Jambang halus di dagunya tak mengurangi garis rahang yang tegas. Bibir tipis, hidung mancung, dan alis tebal menampilkan seorang Aiden yang menawan.

Ia cukup rupawan untuk seorang pria, namun Dea sama sekali tak tertarik dengan lelaki itu.

Cukup lama ia duduk dalam diam di samping ayahnya. Merasa gerah dan bosan mendengar ocehan semua orang, Dea memilih mengundurkan diri dan berjalan menuju taman.

"Sial!" rutuk Dea. Ia sangat menyesal datang ke pertemuan ini. Bagaimana bisa ayahnya melakukan perjodohan tanpa persetujuannya. Rasanya ia ingin marah kepada mereka, tapi tak bisa.

Tiba-tiba terdengar derap langkah seseorang. Mata wanita itu langsung menjelajahi seluruh taman, mencari sosok yang mendekat. Sosok itu mulai terlihat, pria berbadan tinggi kurus dan berotot itu mendekat.

Tatapan elang siap menghunus siapa saja yang melihatnya. Kedua tangan lelaki itu tersilang di depan dadanya dengan bibir yang terkatup rapat terkesan sombong. Dea hanya menatap dingin lelaki itu.

"Apa kamu setuju dengan perjodohan ini?" tanya Aiden. Ya, pria itu adalah lelaki yang akan dijodohkan padanya. Bukannya melakukan perkenalan sebagai basa-basi. Aiden langsung to the point membahas perjodohan itu.

Butuh seperkian detik untuk Dea berpikir.

"Apa kamu masih perlu menanyakan itu?" tanya Dea sinis. Dia sebenarnya tak setuju, tapi tak bisa menolak.

Melihat respon Dea yang dingin membuat Aiden tersenyum licik. Mata itu menggeranyangi seluruh tubuh Dea tanpa terkecuali membuat lawannya risih.

"Saat kau menikah denganku, hidupmu tidak akan tenang. Aku hanya cari keuntungan," jawab Aiden.

"Heh!!? Sudah kuduga, apa yang kau inginkan dari keluargaku?" Dea menatap mata Aiden dengan tajam. Ia sudah menyadari hal itu, mana ada lelaki yang menerima perjodohan tanpa mendapat keuntungan.

"Apakah aku harus mengatakannya padamu? Kau bahkan tidak pantas mengetahuinya," jawab Aiden dengan sombong. Ia memandang Dea dengan rendah, serendah-rendahnya seorang wanita. Karena dia tahu, jika perempuan yang akan dinikahinya ini memiliki masa lalu yang kelam dan cenderung merepotkan.

"Huuhhhh..." helaan napas keluar dari mulut Dea. Pria yang ada di depannya benar-benar sombong, bahkan berani memandang rendah dirinya. Dia melihatnya seperti anjing jalanan yang tak berguna.

"Aku sudah memiliki kekasih, jika kamu setuju dengan perjodohan. Baca kontrak ini." Aiden melempar sebuah kertas yang dibandel menjadi satu.

Tanpa melawan, Dea langsung membaca kontrak yang tertulis dalam kertas itu.

"Jaminannya kurang banyak," protes Dea. Seperti Aiden, ia juga ingin mendapatkan banyak keuntungan dari perjodohan ini.

"Berapa banyak yang kamu inginkan?" tanya Aiden. Dia sangat percaya diri untuk memenuhi permintaan calon istrinya.

"Tambahkan uang 10 juta dollar." Dea mantap Aiden tanpa berkedip. Lelaki itu tersenyum kaku. Jumlah yang cukup banyak.

"Aku akan memberimu 15 juta dollar. Apa kau puas?" Bukannya protes, Aiden justru menambahkan jaminan untuk calon istrinya. "Dengan syarat, jangan menggangu hubunganku dengan kekasihku," lanjut Aiden.

"Baiklah," setuju Dea. Ia sudah puas dengan kesepakatan ini.

Aiden mengeluarkan ponsel dari saku jasnya.

"Pak Lastro, revisi kontraknya sekarang. Jaminannya ganti menjadi 15 juta dollar. Dan langsung bawakan ke taman samping rumah Pak Wijaya." Lelaki itu memerintah seseorang untuk merevisi perjanjian kontrak.

Tak butuh waktu lama, seorang pria paruh baya mendatangi mereka dan memberikan dua bendel kertas yang diinginkan Aiden.

Aiden segera memberikan sebuah pena untuk Dea, agar perempuan itu bisa menandatangani kontrak pernikahan mereka.

"Senang bekerjasama denganmu, Dea," ujar Aiden dengan tersenyum puas. Wanita itu tak bereaksi apa pun.

Hanya butuh dua tahun untuk menjadi istri Aiden. Ternyata dia adalah seorang CEO yang memiliki sebuah perusahaan di bidang bahan pokok. Tidak, bukan hanya bahan pokok, perusahaan yang dinaungi calon suaminya itu memiliki banyak bidang lainnya seperti sektor elektronik, fashion, atau pun makanan. Siapa sangka yang akan menjadi suaminya adalah pria yang banyak diincar oleh orang penting.

Beberapa hari kemudian, Dea dan Aiden melangsungkan acara pernikahan secara tertutup. Hanya dihadiri oleh keluarga dan beberapa orang berpengaruh di negara ini.

Kedua orangtuanya dan mertua terlihat sangat bahagia. Aiden terlihat sangat gembira, tetapi Dea tau jika itu hanya sandiwara.Cukup lama ia berdiri di pelaminan. Semua orang sibuk berbincang satu sama lain, sedangkan Dea hanya terdiam seorang diri.

Perempuan itu memilih beristirahat di balkon, melihat bintang yang bertebaran di langit malam. Ia memikirkan nasibnya, dipersunting oleh seorang pria tanpa cinta seperti kita menulis di kertas kosong dengan menggunakan pena warna putih. Tak terlihat, tak bisa dirasakan, dan tetap kosong.

Tanpa ia sadari, ponselnya berdering beberapa kali. Ketika deringan ke tiga, Dea langsung melihatnya.

"Siapa?" benak Dea penasaran. Tak ada nama kontak yang tertera di sana.

Dea mengabaikan telepon itu, namun nomor itu tetap menelponnya berkali-kali hingga membuatnya muak.

Dengan kesal, Dea menjawab, "Siapa?!" ucapnya ketus.

"Kenapa berteriak?" tanya seseorang di seberang telepon.

"Langsung saja, katakan maumu." Dea tak ingin ribut menghadapi orang yang tak jelas ini.

"Lihatlah dadamu," perintah orang itu.

"Buat apa aku melihatnya? Kau orang yang kurang ajar!" hardik Dea.

"Lihatlah dulu, kau akan terkejut!" tekan orang itu di seberang telepon.

Dea menurunkan pandangannya.

"Damn!!! Apa ini!?" Dea sangat terkejut melihat infra merah seperti laser senapan.

Baca juga Novel mimin berjudul "DENDAM ISTRI TARUHAN", berikut cuplikan sinopsisnya:

Ternyata perjanjian Pra-nikah tidak menjamin rumah tangga akan baik-baik saja.

Berawal dari noda lipstik di baju suaminya, tiba-tiba Dea mengetahui berbagai rahasia dari selingkuhan suaminya-Icha. Wanita itu tiba-tiba mengajak Dea bertemu. Icha mengungkap berbagai fakta mengejutkan yang dilakukan suami hingga kakak kandungnya sendiri. Kevin dan Dea menikah dengan pengiring perjanjian Pra-nikah agar kehidupan rumah tangganya baik-baik saja. Siapa sangka itu hanya omong kosong belaka.

Pertemuan Dea dan Icha mencuatkan banyak fakta busuk tentang Kevin. Kenyataan pahit yang Dea dengar dari mulut Icha, ia adalah istri taruhan dari permainan konyol Kevin dan kakak kandunganya sendiri. Ditambah diam-diam suaminya membalikkan nama seluruh hartanya, padahal mereka sudah memilih untuk pisah harta dan itu tertera di surat perjanjian Pra-nikah.

Semua fakta itu membuat Dea terkejut. Ia sudah menyiapkan gugatan cerai pada Kevin. Namun setelah bertemu dengan Icha, ia mengurungkan keinginannya karena rencana yang sudah ia susun hancur lebur tak ada arti. Kini Dea akan membalas dendam pengkhianatan dan rasa sakit yang ia dapatkan selama pernikahan.

Berhasilkah Dea membalaskan dendam atas semua penderitaannya selama ini?

Apakah karma akan berlaku pada semua orang yang telah menyakitinya?

Baca "DENDAM ISTRI TARUHAN" berikut ini untuk mengetahui kelanjutan cerita Dea.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Dentikantika

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku