WHEN I START
seberang telepon. Dea geram melihat caha
-gebu. Bagaimana bisa di hari pernikahannya diberi bidikan s
dengan lepas, nampaknya ia kes
di atas pende
erapa hari ini ada banyak hal yang tidak
u setelah puas menertawaka
puas?"
sa temui aku di lokasi yang su
are location yang baru saja diberitahukan. Wanita itu memutar
bertemu secepatnya. Ini san
nkan oleh orang yang tidak di kenal. Infra merah yang sebelumnya berada di dadanya kini telah menghil
Dea langsung merundukkan kepalanya, ingatan t
nggal-senggal. Ia merasa tak ada oksigen
n. Lelaki itu segera membopong Dea masuk. Semua
aman terlebih dahulu Pa,
ung mengeluarkan pistol dari ba
enar kacau, ia kini
telah disiapkan sudah dalam mode waspada. Aiden dan beberapa penjaga ber
cap Lusi, Mama
eka telah memprediksi ini akan terjadi, seh
angkut keluarga mereka, terutama Dea dan Aiden. Menjadi anak emas di
ah Pak," per
pernah memakai pistol se
ng tembak saja, entah sesuai bidikan atau melesat
a hingga 20 m
l Wijaya berbunyi, men
aya bere
pesa
boleh pergi sekarang," perintahnya. Satu persatu oran
dah beres?"
siden ini," ucap Wijaya yang langsung berjalan cepat menuju kamar Aid
ea yang tak sadarkan diri. Sedangkan
ya dengan napas terengah-engah. Ia berl
aminya, "Tidak sadarkan diri.
iba. Ada rasa bersalah menyebar di hatinya. Ia
uh Dea yang
ngsung mendudukkan putrinya aga
terjadi?" tanya
u tidak terluka kan?" Wijaya meng
ekujur tubuhny
." Wijaya
ng keluar dari kamar pengantin. Mening
a sendiri, begitu pula Dea. Mereka bersik
ah masing-masing. Kini Dea dan orangtuanya
memberi kabar Mama sama Ayah," n
air mata ia memeluk orangtuanya. Wijaya sudah nang
ukkan kepalanya, melepaskan kepergian putri tercintanya terasa sangat b
makin jauh. Tanpa terasa buliran air mata Dea jatuh. Srobb... Srobb...
an sepatah katapun. Rasanya sangat berat hidup tan
udah berada di kamar pribadinya, sendirian. Aiden meminta untuk pisah ranjang
membuatnya terbangun. Ia langsung men
anya dengan
un tidur?" tanya seseor
ia merasa sangat silau ka
anya Dea dalam keadaan
tempat yang sudah aku bagikan," jelas orang itu. Mata D
tolong berhenti hubungi aku!" tegas Dea yang langsung mematikan ponsel
ejadian saat pernikahannya. Setelah memutuskan telepon itu, ti
cepat Dea langsung keluar dari ka
r napasnya supaya lebih stabil, Dea tak men
dengan alis yang tertaut, ia me
elangkahkan kakinya menuju kursi makan. Posisinya sedikit jauh dari t
han. Dan kembali bersikap acuh. Dea masih sib
mah Aiden dengan perhatian men
h Bik Asih,
wab Asih dengan kepala
ya dengan lahap, tiba-tiba ter
dinner dengan Wendy, jadi kamu di rumah
endengarnya,
__________
______
"KUREBUT SUAMIKU DARI KEKASIHNY
ik saja. Dea terdiam saat suaminya menyembunyikan harta gono-
u PNS ternyata memiliki bisnis yang di
engan hatinya. Kekayaan terbesarnya ada