5.0
Komentar
2.6M
Penayangan
83
Bab

Blurb : Adult 21+ Orang bilang cinta itu indah tetapi akankah tetap indah kalau merasakan cinta terhadap milik orang lain. Milik seseorang yang kita sayangi

Bab 1 Part 1

RAHMAT POV..

Namaku Rahmat usiaku 32 tahun. Istriku bernama Farida usia 27 tahun . Kami sudah menikah 3 tahun . Kehidupan rumahtangga kami harmonis biarpun belum ada seorang anak di antara kami. Aku bekerja di sebuah perusahaan swasta sedang kan istriku Farida mempunyai butik busana muslim.

Istriku mempunyai adik bernama Aisah masih kuliah. Aisah yang diam-diam selalu aku perhatikan , Aisah yang bisa membuat kejantananku meronta tegang menginginkan pelepasan. Aisah yang telah menjadi fantasi ku selama 3 tahun aku menjadi suami kakaknya Farida.

Aku tinggal tidak jauh dari rumah orang tua Farida. Rumah mertuaku di depan rumah kami, itu yang membuat aku sering kali bertemu dengan Aisah.

Aisah gadis yg lugu belum pernah mengenal lelaki secara mertuaku yang terlalu protektif menjaga gadis itu.

Aku baru saja keluar dari kamar dan bersiap siap ke kantor. Ketika aku masuk ke dapur, aku melihat Aisah lagi memasak, mungkin lagi masak sarapan buatku. Memang kadang Aisah ke rumahku buat bantu bantu karena Farida kalau ramai pesanan di butik selalu pergi lebih pagi seperti hari ini.

Ini kesempatan buat aku untuk lebih dekat dengan Aisah, aku gak peduli biar pun Aisah adik ipar ku sendiri.

Aku sengaja diam diam berdiri di belakang Aisah, rupa nya dia tidak tau kalau aku sedang di belakang nya. Setelah mematikan kompor, Aisah berbalik ingin mengambil piring dan langsung menabrak ku.

"Aduh, ... Pekik Aisah terkejut.

Aku langsung ambil kesempatan memeluk pinggang Aisah.

Aisah langsung merona malu ketika merasa aku memeluknya.

"Mas Rahmat lepasin Aisah , kata Aisah sambil berusaha melepaskan pelukanku.

"Kamu masak apa Syah sahutku tak memperdulikan usaha Aisah yang berusaha melepaskan pelukanku.

"Aisah masak nasi goreng ," sambil tersipu malu.

"Hmm, pasti enak masakan kamu Syah", tanganku masih tetap merangkul pinggang Aisah.

"Mas lepas , Aisah mau siapin nasi gorengnya"

Dengan terpaksa aku melepaskan rangkulanku di pinggang Aisah dan berbalik duduk di meja makan sambil menunggu Aisah menyiapkan nasi goreng bikinan nya.

"Kamu sudah punya pacar Syah , tanyaku.

"Belum Mas, Aisah masih fokus sama kuliah gak pikiran pacaran dulu " , jawab Aisah malu malu sambil mengambilkan nasi goreng ke piringku.

"Bagus , lebih baik kamu fokus sama kuliah dulu", aku langsung menyetujui perkataan Aisah karena aku pasti tidak mengijinkan nya mempunyai pacar karena Aisah milikku.

"Sini duduk Syah temenin mas sarapan , gak enak rasanya sarapan sendirian".

"Mbak mu jarang bisa menemani mas sarapan karena selalu sibuk"

Aisah akhirnya duduk di depan ku sambil mengambil sarapan buatnya.

"Mas boleh sekali sekali Wa atau telpon kamu Syah?", tanya ku setelah kami cukup lama diam sambil menikmati sarapan pagi kami.

"Mas ada perlu sama Aisah sampai mau Wa atau telpon , tanya Aisah kebingungan dengan pertanyaanku

"Gak juga , mas cuma mau ngobrol aja sama kamu, boleh ya ", rayu ku sambil memandangi wajah cantik Aisah.

"Iya , boleh mas ".

"Kamu kuliah jam berapa hari nih"

"Jam 10 mas".

Aku mengambil dompet dari saku belakang celana dan mengeluarkan uang berwarna merah beberapa lembar yang mengulurkan nya ke Aisah.

"Nih ambil Aisah buat ongkos dan keperluan kamu".

"Gak usah mas , Aisah masih ada uang dari Bapak sama juga di kasih mbak Farida", tolak Aisah.

Aku tarik tangan Aisah dan aku selipkan uang ke tangannya.

"Ambil lah gak usah malu " , sahutku sambil berdiri bersiap siap mau ke kantor.

"Makasih , mas".

"Kalo gitu mas pergi ke kantor dulu, kamu hati hati nanti ke kampusnya sambil melangkah keluar siap ke kantor .

Aisah menemaniku sampai ke pintu depan. Aku merasa seperti di antar sama istri aja pikirku senang.

"Mas hati hati ya di jalan", sahut Aisah sambil tersenyum manis.

Aku tersenyum senang sambil melambai tangan membawa mobil keluar dari halaman rumah.

Hari nih aku merasa ada kemajuan dengan Aisah. Dia mulai tidak canggung lagi denganku kakak iparnya. Aku tersenyum mesum.

Sedikit lagi kamu akan takluk dalam genggamanku adik ipar. Kau pasti menjadi milikku pikirku sambil tersenyum.

To be continued..

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Destinlove69

Selebihnya

Buku serupa

Bosku Kenikmatanku

Bosku Kenikmatanku

Juliana
5.0

Aku semakin semangat untuk membuat dia bertekuk lutut, sengaja aku tidak meminta nya untuk membuka pakaian, tanganku masuk kedalam kaosnya dan mencari buah dada yang sering aku curi pandang tetapi aku melepaskan terlebih dulu pengait bh nya Aku elus pelan dari pangkal sampai ujung, aku putar dan sedikit remasan nampak ci jeny mulai menggigit bibir bawahnya.. Terus aku berikan rangsang an dan ketika jari tanganku memilin dan menekan punting nya pelan "Ohhsss... Hemm.. Din.. Desahannya dan kedua kakinya ditekuk dilipat kan dan kedua tangan nya memeluk ku Sekarang sudah terlihat ci jeny terangsang dan nafsu. Tangan kiri ku turun ke bawah melewati perutnya yang masih datar dan halus sampai menemukan bukit yang spertinya lebat ditumbuhi bulu jembut. Jari jariku masih mengelus dan bermain di bulu jembutnya kadang ku tarik Saat aku teruskan kebawah kedalam celah vaginanya.. Yes sudah basah. Aku segera masukan jariku kedalam nya dan kini bibirku sudah menciumi buah dadanya yang montok putih.. " Dinn... Dino... Hhmmm sssttt.. Ohhsss.... Kamu iniii ah sss... Desahannya panjang " Kenapa Ci.. Ga enak ya.. Kataku menghentikan aktifitas tanganku di lobang vaginanya... " Akhhs jangan berhenti begitu katanya dengan mengangkat pinggul nya... " Mau lebih dari ini ga.. Tanyaku " Hemmm.. Terserah kamu saja katanya sepertinya malu " Buka pakaian enci sekarang.. Dan pakaian yang saya pake juga sambil aku kocokan lebih dalam dan aku sedot punting susu nya " Aoww... Dinnnn kamu bikin aku jadi seperti ini.. Sambil bangun ke tika aku udahin aktifitas ku dan dengan cepat dia melepaskan pakaian nya sampai tersisa celana dalamnya Dan setelah itu ci jeny melepaskan pakaian ku dan menyisakan celana dalamnya Aku diam terpaku melihat tubuh nya cantik pasti,putih dan mulus, body nya yang montok.. Aku ga menyangka bisa menikmati tubuh itu " Hai.. Malah diem saja, apa aku cuma jadi bahan tonton nan saja,bukannya ini jadi hayalanmu selama ini. Katanya membuyarkan lamunanku " Pastinya Ci..kenapa celana dalamnya ga di lepas sekalian.. Tanyaku " Kamu saja yang melepaskannya.. Kata dia sambil duduk di sofa bed. Aku lepaskan celana dalamku dan penislku yang sudah berdiri keras mengangguk angguk di depannya. Aku lihat di sempat kagett melihat punyaku untuk ukuran biasa saja dengan panjang 18cm diameter 4cm, setelah aku dekatkan ke wajahnya. Ada rasa ragu ragu " Memang selama ini belum pernah Ci melakukan oral? Tanyaku dan dia menggelengkan kepala

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku