Stepbrother, I need You

Stepbrother, I need You

Dacytta Peach

4.0
Komentar
1.1K
Penayangan
37
Bab

Pernah bayangin nggak kalo pacar kamu itu tiba-tiba jadi saudaramu suatu hari nanti? Brighid Natanaella tak pernah menyangka jika pertemuan keluarga malam itu justru mengandaskan hubungannya dengan Rheino Devgantara. Kenapa? Kedua orangtua mereka saling mencintai dan ingin menikah. Demi kebahagiaan kedua orangtua, mereka rela mengakhiri kisah cinta mereka. Tapi apa iya mereka bisa seikhlas itu? Terlebih telah terjadi hubungan terlarang diantara mereka. Saksikan lika-liku perjalanan mereka hanya di story ini. ***

Bab 1 Prolog

***

"Bri, kenalin ini Om Herman, calon suami Mama." Wanita paruh baya dengan dandanan natural itu tersenyum pada Brighid.

Brighid terdiam, wajahnya terpaku dan terlihat begitu shock. Om Herman tersenyum padanya namun gadis berambut panjang itu tak menanggapinya dengan hangat.

"Hello, Brighid cantik, Mamamu sudah banyak cerita soal kamu ke Om. Aku harap Bri juga bisa terima Om apa adanya." Om Herman bertutur dengan lembut, sesekali pria berparas lumayan tampan itu menatap ke arah mama dengan tatapan penuh kasih.

Bri masih terdiam, ia benar-benar terguncang. Bagaimana ia tidak terguncang jika pria di hadapannya ini adalah papa dari pacarnya sendiri?!

"Oh ya, kenalkan juga ini putra kesayangan Om," lanjut Om Herman seraya menoleh ke arah pria muda berparas tak kalah tampan di sampingnya. "Ini Rheino Devgantara. Sepertinya usia kalian sebaya, ya." Om Herman tergelak tertawa, tak menyadari sorot wajah canggung diantara Bri dan juga Rheino.

"Mas, lebih tuaan Rheino setahun jadi Bri bisa panggil Rheino kakak," ralat mama tak mau ketinggalan.

"Oh ya, tentu saja. Sedari kecil Rheino selalu pengen punya adek perempuan." Akhirnya mereka kembali tertawa, menyisakan rasa aneh dalam diri Bri maupun Rheino.

Melihat kedua orangtua mereka yang begitu berbahagia, sepasang kekasih itu sama sekali tak berdaya.

"Bri, Rheino, kami minta ijin sama kalian. Kami ingin menikah dan merajut kehidupan kembali. Seperti yang kalian tahu, selama ini kami selalu sendiri. Kami lelah. Maka dari itu, apakah kalian berkenan jika kami menikah dan menjalani hidup yang baru?"

***

Wah, prolognya asyik nih! Lanjut atau tidak ya....

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Dacytta Peach

Selebihnya

Buku serupa

Membalas Penkhianatan Istriku

Membalas Penkhianatan Istriku

Juliana
5.0

"Ada apa?" tanya Thalib. "Sepertinya suamiku tahu kita selingkuh," jawab Jannah yang saat itu sudah berada di guyuran shower. "Ya bagus dong." "Bagus bagaimana? Dia tahu kita selingkuh!" "Artinya dia sudah tidak mempedulikanmu. Kalau dia tahu kita selingkuh, kenapa dia tidak memperjuangkanmu? Kenapa dia diam saja seolah-olah membiarkan istri yang dicintainya ini dimiliki oleh orang lain?" Jannah memijat kepalanya. Thalib pun mendekati perempuan itu, lalu menaikkan dagunya. Mereka berciuman di bawah guyuran shower. "Mas, kita harus mikirin masalah ini," ucap Jannah. "Tak usah khawatir. Apa yang kau inginkan selama ini akan aku beri. Apapun. Kau tak perlu memikirkan suamimu yang tidak berguna itu," kata Thalib sambil kembali memagut Jannah. Tangan kasarnya kembali meremas payudara Jannah dengan lembut. Jannah pun akhirnya terbuai birahi saat bibir Thalib mulai mengecupi leher. "Ohhh... jangan Mas ustadz...ahh...!" desah Jannah lirih. Terlambat, kaki Jannah telah dinaikkan, lalu batang besar berurat mulai menyeruak masuk lagi ke dalam liang surgawinya. Jannah tersentak lalu memeluk leher ustadz tersebut. Mereka pun berciuman sambil bergoyang di bawah guyuran shower. Sekali lagi desirah nafsu terlarang pun direngkuh dua insan ini lagi. Jannah sudah hilang pikiran, dia tak tahu lagi harus bagaimana dengan keadaan ini. Memang ada benarnya apa yang dikatakan ustadz Thalib. Kalau memang Arief mencintainya setidaknya akan memperjuangkan dirinya, bukan malah membiarkan. Arief sudah tidak mencintainya lagi. Kedua insan lain jenis ini kembali merengkuh letupan-letupan birahi, berpacu untuk bisa merengkuh tetesan-tetesan kenikmatan. Thalib memeluk erat istri orang ini dengan pinggulnya yang terus menusuk dengan kecepatan tinggi. Sungguh tidak ada yang bisa lebih memabukkan selain tubuh Jannah. Tubuh perempuan yang sudah dia idam-idamkan semenjak kuliah dulu.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku