icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Stepbrother, I need You

Bab 4 Ijin Untuk Mama

Jumlah Kata:1019    |    Dirilis Pada: 27/11/2021

*

an. Meskipun Bri hanya diam tapi sepertinya mama sama sekali tidak memikirkan perasaa

lang. Menghela napas, gadis berparas ayu itu masih setia duduk di meja belaj

buah jam tangan keren edisi terbaru, kaos couple yang sama sekali belum ia pakai, dompet keluaran Louis Vui

at barang-barang tersebut. Rasa sesak yang entah datang darimana

a berdenyut ketika air mata lolos dari pelupuk matanya. Tak terkira, ia bahkan ti

rhatian Bri. Menoleh, ada rasa enggan yang menyelimuti hat

berisik semakin membuat hati Bri tak keruan. Menekan tombol hija

a pria dengan begitu lembut. Per

embari menghapus jejak air

i terdiam, ia kembali mengalihkan tatap kel

gi sibuk." Bri

tanya calon papa kamu, papanya Rheino ya? Wah, selamat ya. Ehm, sepertinya aku udah gak ada saingan l

n papa aku nanti. Urusin tuh ulangan kamu yang jeblok, gak remidi untung kamu!" Bri menyalak dengan galak. Gadis

kaan Bri menoleh ke arah kamar anak gadisnya. Ia terheran mendengar suara

roissant, Lisha bergegas menghampiri k

Mama masuk?" tanya Lisha seray

nita itu tertegun ketika mendapati putrinya tengah membaca buku. Tentu s

engan suara bernada pelan sembari berjala

mah. Tak ingin ketahuan, Bri kembali menekuni bukuny

amu. Mau coba?" goda Lisha sambil meny

. Sungguh, roti yang ia makan serasa menolak untuk masuk ke dalam

awab yang jujur ya," ucap Lisha pelan se

seraya berjuang untuk menjejalkan

kan sama Mama kalo misal kamu gak setuju Mama sama Om Herman. Mama gak maksa

an?" Bri kembali bertanya, ia tertunduk menatap

aksudm

pa yang ia katakan. Entah, apakah ia sedang tolol atau sedang terkena mabuk daratan, ya

pun kami sibuk merencanakan hari bahagia itu, tanpa ijin dari putri kecil Mama, mana mungkin Mama bi

sekali, kali ini perasaannya semakin mirip dengan kapal pecah. Melirik sek

bagai anak, ia bahkan merasa sangat egois jika ia tidak membiarkan wanita paruh baya yang sudah mati-ma

a Mama. Lagipula Mama tidak akan keberatan jika akhirnya Ma

u, aku memang butuh penyesuaian tapi tidak berarti aku tidak menerima Om Herman. Ma, sungguh aku i

u menganggukkan kepala, mendorong dan memberi ke

n dari sisi ranjang lalu berjalan ke arah Bri dan m

" Lisha berbisik pelan seraya mera

rangtua terletak pada akhir usia dimana mereka akan menghabiskan sisa umurnya. Rasa bahagia dalam hati men

*

, bagaimana m

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka