Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
“Apa kamu sudah menemukan gadis itu?” tanya Albert saat berbicara dengan seseorang di telepon.
“Sudah, Bos. Kami sudah menemukan gadis yang selama ini anda cari,” jawab anak buahnya.
“Sudah pastikan bahwa kalian tidak salah orang?”
“Kami tidak mungkin salah orang, Bos. Kami sudah menyelidiki latar belakang gadis itu dan sesuai dengan apa yang sudah bos informasikan.”
“Baiklah kalau begitu. Aku tidak mau tahu dengan cara apa, intinya aku ingin gadis itu ada di ranjangku malam ini juga,” perintah Albert dengan tegas dan langsung mengakhiri panggilan secara sepihak.
“Kali ini aku akan mendapatkanmu, Akira” ujar Albert sembari tersenyum licik di ruang kerjanya sendiri. Dia sudah membayangkan bagaimana rencana-rencana selanjutnya akan dia lakukan untuk menghancurkan kehidupan seorang gadis bernama Akira.
Albert Kenzi Erdinata adalah seorang pengusaha muda sukses pemilik perusahaan Lexie Company, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang properti. Kekayaan berlimpah yang dimilikinya adalah hasil dari keringatnya sendiri dan bukan semata warisan dari keluarga.
Meski sudah hidup bergelimang kemewahan, namun laki-laki itu kerapkali merasa hampa karena hanya hidup sebatang kara. Orang tuanya sudah lama meninggal. Ayahnya mengalami kecelakaan sementara ibunya meninggal karena bunuh diri.
Sejak kecil Albert sangat menyayangi ibunya yang bernama Tiana. Baginya, sang ibu adalah segalanya. Oleh sebab itu dia sangat terpukul dan kehilangan ketika Tiana sempat depresi hingga mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai tiga rumah mereka.
Bahkan kematian sang ibu telah merubah Albert menjadi seorang laki-laki yang keras. Hidupnya diliputi dendam. Hasratnya begitu menggebu untuk membalas penderitaan yang pernah dirasakan ibunya.
Sebenarnya Albert hanya meraba-raba masa lalu dari pernyataan terakhir ibunya. Dia masih ingat betul kata-kata itu sekalipun sudah bertahun-tahun berlalu.
“Sofia tidak boleh hidup bahagia. Dia sudah menghancurkan kehidupanku dengan Mas Adi. Aku tidak akan pernah rela dia dan putrinya bersenang-senang di atas penderitaanku.”
Kalimat itu terus menghantu menjadi mimpi buruk yang datang hampir setiap malam dalam kehidupan Albert. Bahkan lengkap dengan suara benturan keras saat tubuh ibunya melayang dan berakhir di halaman depan rumahnya. Mimpi-mimpi itu selalu menguatkan niat Albert untuk membalas dendam pada perempuan bernama Sofia dan putrinya.
Balas dendam itulah yang membuat Albert bekerja keras membangun bisnisnya. Dia berpikir dengan banyak harta maka dia akan lebih mudah menyewa jasa untuk melacak informasi tentang keluarga Sofia dan menjalankan balas dendamnya. Berdasarkan informasi dari orang suruhannya, Albert mengetahui bahwa Sofia memiliki seorang putri bernama Akira yang kini turut menjadi sasaran balas dendam Albert.
Dahulu, Albert hidup bahagia bersama Tiana dan Adi. Meski baru bertemu Adi setelah usianya sepuluh tahun, tapi Tiana mengatakan bahwa Adi adalah ayahnya yang selama ini baru kembali dari bekerja di luar negeri. Albert begitu bahagia dan merasa menjadi anak yang beruntung memiliki keluarga yang lengkap.
Namun semua kebahagiaan itu mulai surut ketika Tiana dan Adi menjadi sering bertengkar. Adu mulut menjadi sesuatu yang tak bisa dihindari. Albert juga sering menyaksikan setiap kali ibunya menangis setelah bertengkar dengan sang ayah. Tiana juga pernah mengatakan bahwa Adi menjadi jarang mengunjungi mereka karena sibuk dengan Sofia dan bayinya.
Sampai suatu hari, ayah dan ibunya bertengkar hebat dan beberapa hari kemudian ayahnya mengalami kecelakaan. Tidak sampai di situ, perempuan bernama Sofia juga melaporkan ibunya kepada polisi sebagai pelaku pembunuhan berencana atas kecelakaan yang menimpa Adi. Ancaman hukuman penjara membuat Tiana depresi hingga nekat bunuh diri.
Hari kematian Tiana menjadi hari ketika Albert bersumpah akan membalas dendam pada keluarga Sofia. Sejak saat itu Albert hidup sebatang kara. Sejak saat itu pula hatinya dipenuhi amarah. Dia bertekad untuk melakukan segala cara demi membalaskan kematian ibunya. Termasuk dengan menyasar Akira, putrinya Sofia.
Sudah cukup lama dia mengintai sang gadis melalui orang suruhannya. Malam nanti dia akan melancarkan rencana pertamanya untuk menghancurkan Akira. Dia tak segan-segan untuk merenggut sesuatu yang paling berharga dari diri gadis itu. Bahkan menurut Albert, rasa kehilangan kehormatan tidak akan lebih sakit daripada kehilangan yang dia derita saat kematian Tiana.
***
Malam itu Akira sedang berjalan berdua dengan temannya yang bernama Clarissa. Mereka baru saja pulang dari mengajar les Bahasa Inggris di sebuah lembaga English Course. Akira adalah seorang fresh graduate yang baru saja lulus beberapa bulan yang lalu dari kuliah jenjang sarjana.
Sementara mencari pekerjaan yang lebih mumpuni sesuai latar belakang pendidikannya, Akira memilih mengisi waktu dengan menjadi guru les bahasa. Kebetulan kemampuan Bahasa Inggris yang dimilikinya bisa dia manfaatkan untuk mendapatkan penghasilan sementara.
Sebenarnya kelas dimulai pada sore hari mulai dari jam tiga sampai jam setengah lima . Tapi hari itu mereka terpaksa harus pulang lebih akhir karena masih ada rapat antar tutor yang membahas pembukaan pendaftaran peserta les untuk periode baru.
“Ra, aku pamit duluan ya. Soalnya aku sudah ada janji dengan Garen. Dia akan menjemputku untuk makan malam bersama,” ujar Clarissa saat mereka sedang menapaki jalan raya tak jauh dari tempat les. Tepat saat sebuah motor berhenti di samping mereka. Akira tahu temannya itu sudah cukup lama berpacaran dengan Garen, teman kuliah mereka saat di kampus.
“Cie…enaknya ada yang perhatian,” goda Akira pada Clarissa.