Anita sama sekali tidak bahagia dengan pernikahannya dengan sang suami, walaupun sang suami datang dari keluarga politik yang berpengaruh di negeri ini namun pernikahan yang sudah mereka bina selama bertahun-tahun terasa begitu hambar. Hingga pada akhirnya ia pun dipertemukan dengan seorang wartawan muda yang menarik perhatiannya, diawali insiden tak terduga akhirnya malah mendekatkan mereka berdua. Namun mereka berdua yang menyadari bahwa tak dapat bersama selamanya pun memilih untuk saling membohongi hati masing-masing, bagaimana akhir kisah mereka?
Hari ini adalah hari paling bersejarah dalam hidup sebuah keluarga karena pada hari ini salah satu di antara keluarga itu ada yang maju sebagai salah seorang bakal Gubernur dari salah satu Provinsi yang akan menyelenggarakan pemilihan umum saat ini. Nampak para petugas TPS sudah bersiap dan para calon pemilih sudah mulai berdatangan walaupun jam baru menunjukan pukul 6.45 pagi, antusiasme mereka untuk mencoblos begitu tinggi hingga rasanya untuk menunggu sampai pukul 7 pagi saat TPS buka mereka nampak tidak keberatan.
"Saat ini saya melaporkan dari TPS 28 di mana di TPS ini merupakan tempat calon Gubernur dari Partai Hijau akan mencoblos, nampak di TPS ini sudah banyak warga yang antre seperti itu untuk mencoblos padahal TPS belum di buka, saya akan berbincang terlebih dahulu dengan salah seorang calon pemilih."
Nampak di sebuah rumah mewah tempat di mana keluarga sang calon Gubernur tinggal televisi menyala dan tengah melaporkan dari TPS tempat dimana sang calon Gubernur akan mencoblos nantinya, sementara itu juga sudah banyak wartawan yang sudah berkumpul di depan rumah untuk menayangkan berita eksklusif ketika sang calon Gubernur akan mencoblos bersama keluarganya di sebuah TPS.
"Di luar sana sudah banyak sekali wartawan, kenapa tidak keluar dan menyapa mereka?" tanya seorang wanita tua yang merupakan Nyonya di rumah besar ini.
"Apakah itu harus dilakukan? Toh juga nantinya aku akan keluar dan menyapa mereka," jawab seseorang yang tengah menonton acara televisi yang menayangkan soal berita di TPS tempat dimana ia akan mencoblos bersama keluarganya nanti.
"Tapi ini kesempatanmu untuk meraih simpati dari masyarakat di detik-detik terakhir menuju pemilihan umum."
"Sudahlah Ma, aku tahu apa yang aku lakukan jadi jangan mengoreksi apa yang sudah menjadi keputusanku."
****
Tepat pukul 10 pagi nampak keluarga itu berjalan keluar rumah dan sorotan kamera para wartawan menyorot ke arah keluarga berpengaruh itu, nampak mereka semua memamerkan senyum dan melambaikan tangan pada kamera wartawan yang sedang meliput, para wartawan terus saja membuntuti keluarga ini hingga akhirnya tiba di TPS, keriuhan terjadi di TPS ketika keluarga ini datang, warga yang hendak mencoblos meminta foto dengan bakal calon Gubernur mereka, dengan sabar sang calon Gubernur melayani permintaan warga tersebut.
"Bu boleh lihat kemari," ujar seorang wartawan meminta agar sang calon Gubernur dan warga yang berfoto itu menghadap ke arah kamera wartawan yang sibuk mengabadikan moment tersebut.
Sang calon Gubernur yang merupakan wanita pertama dalam sejarah pemilihan itu nampak menyunggingkan senyum manisnya pada para wartawan yang sibuk mengarahkan kamera padanya, hingga akhirnya tiba giliran keluarga itu untuk mencoblos.
"Saya mencoblos dulu ya, mohon dukungannya," ujarnya dengan senyum manis dan bergegrak menuju bilik suara untuk melakukan pencoblosan.
Tidak ada yang terlewat sedikit pun oleh para wartawan saat proses pencoblosan berlangsung hingga keluarga itu kembali ke rumah mereka yang letaknya tidaklah jauh dari TPS, para wartawan mengerubung dan ingin mendapatkan wawancara eksklusif namun dihalangi oleh pengawal keluarga itu hingga mereka masuk kedalam rumah.
****
Seorang wartawan nampak baru saja selesai melakukan peliputan soal pencalonan sang calon Gubernur wanita pertama dalam sejarah Provinsi itu seperti yang diminta oleh stasiun televisi tempatnya bekerja, ia bertanya pada sang kameramen apakah semuanya sudah terekam dengan baik dan sang kameramen mengacungkan jempolnya tanda semuanya aman.
"Melelahkan sekali," ujar si wartawan itu mengipasi dirinya dengan tangan saat ia dan kameramen tengah duduk di salah satu warung untuk membeli minuman dingin.
"Namanya juga tugas memangnya tidak ada yang lelah?" ujar sang kameramen.
"Menurutmu apakah keluarga itu akan menenangkan pemilihan Gubernur?"
"Pasti, kita tunggu saja."
"Aku juga sudah memiliki firasat bahwa mereka pasti akan memenangkan pertarungan ini dengan mudah."
"Apa yang membuatmu begitu yakin kalau mereka akan menang mudah?"
"Tentu saja karena nama besar keluarga mereka, siapa yang tidak kenal dengan keluarga de Cano? Seluruh penjuru negeri tahu siapa dan seberapa besar pengaruhnya dalam politik negeri ini."
"Iya siapa pun pemenangnya semoga saja mereka bukan hanya bicara soal hal omong kosong seperti pemilu yang sudah-sudah."
****
Sementara itu di dalam rumah keluarga de Cano yang mewah itu seorang wanita yang tadi ikut bersama dengan rombongan keluarga itu tengah mengganti pakaiannya ketika seorang pria yang tidak lain adalah suaminya itu masuk kedalam kamar dan memeluk istrinya dengan erat, namun si istri itu nampak tidak begitu nyaman saat suaminya memeluknya seperti ini.
"Aku senang sekali," ujar sang suami.
"Kenapa?"
"Menurut hitung cepat yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei Kakakku memimpin perolehan suara di mayoritas wilayah."
"Oh begitu."
"Kamu sepertinya tidak senang dengan itu?"
"Aku ikut senang kalau Kakakmu bisa menjadi Gubernur selanjutnya."
"Tentu kamu harus senang karena kamu adalah bagian dari keluarga ini Anita Valquez, aku akan kebawah dan akan merayakan keberhasilan ini."
****
Anita Valquez namanya, wanita yang tahun ini genap berusia 36 tahun itu sudah hampir 12 tahun menikah dengan Juan Hernandez de Cano namun sampai saat ini mereka belum juga diberikan keturunan namun Juan tidak pernah mempermasalahkan itu, untuk mengobati rasa kerinduan mereka ingin memiliki anak maka mereka mengadopsi seorang anak dari panti asuhan yang kini sudah berusia 10 tahun yang mereka beri nama Berni Algido de Cano. Berni sampai saat ini belum mengetahui rahasia bahwa ia bukanlah anak kandung dari Anita dan Juan, Anita terlalu menyayangi Berni sampai ia tidak tega untuk memberitahukan kebenarannya pada anak itu namun Anita meyakinkan dirinya bahwa ia akan segera memberitahu Berni saat ia sudah cukup umur.
"Anita ayo turun, kita akan menemui wartawan," ujar Juan kembali datang ke kamar untuk memberitahu Anita agar segera pergi menemui wartawan dengan seluruh anggota keluarganya.
"Baiklah," ujar Anita malas dan kemudian keluar dari kamarnya untuk menemui para wartawan yang sengaja diundang oleh keluarga de Cano agar meliput kemenenangan putri sulung keluarga ini dalam hitung cepat sejumlah lembaga survei.
****
Keluarga de Cano berbaris rapih dan memasang wajah gembira kepada para wartawan yang meliput konfrensi pers kemenangan Carlota de Cano sebagai calon Gubernur provinsi ini untuk periode 5 tahun kedepan versi hitung cepat, Carlota nampak tersenyum sumringah dalam memberikan pidato kemenangannya di depan para wartawan dan pendukungnya yang hadir di tempat ini.
"Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman media yang mau menyempatkan diri meliput hari bersejarah kami, dan untuk para pendukung saya, ini bukan kemenangan saya pribadi namun kemenangan kita semua," ujar Carlota yang disambut pekikan kegirangan dari pendukungnya karena jagoannya menang dalam pemilihan Gubernur.
Untuk merayakan kemenangan versi hitung cepat yang hasilnya tidak jauh dari perhitungan resmi Lembaga Pemilihan Negara maka mereka semua yang hadir disini diberikan makanan gratis oleh keluarga de Cano, baik wartawan, masyarakat biasa maupun simpatisan dan pendukung semuanya bebas mengambil menu yang ada di halaman rumah keluarga de Cano ini.
"Aku mau pergi ke toilet dulu," ujar Anita pada suaminya yang tengah makan bersama dengan Berni dan keluarga besarnya di salah satu sudut pekarangan rumah itu.
Juan menganggukan kepalanya dan kembali melanjutkan makannya, Anita berjalan menuju taman belakang rumah karena ia muak dengan keramaian itu namun siapa sangka saat ia hendak menuju taman belakang rumah dirinya tidak sengaja menabrak bahu seorang reporter hingga membuat minuman yang ia pegang tumpah dan mengenai seragamnya.
"Maafkan aku," ujar Anita pada wartawan itu.
"Tidak masalah Nyonya," ujar wartawan pria itu, untuk beberapa saat mereka saling bertentangan mata satu sama lain dan mendadak suasana riuh dan gegap gempita yang ada di sekeliling mereka lenyap digantikan oleh kesunyian saat mereka saling bertentangan mata saat ini.
Bab 1 Awal Dari Pertemuan Mereka
05/03/2022
Bab 2 Kedua Kalinya Bertemu
05/03/2022
Bab 3 Kehidupan Asli Keluarga Mereka
05/03/2022
Bab 4 Gairah yang Tak Terbendung
06/03/2022
Bab 5 Kejujuran Itu Menyakitkan
08/03/2022
Bab 6 Masa Lalu Mereka
08/03/2022
Bab 7 Calon Suami Untuk Anita
10/03/2022
Bab 8 Malam Tak Terduga Di Hotel
12/03/2022
Bab 9 Meninggalkan Orang yang Dicinta
14/03/2022
Bab 10 Bertemu Calon Mertua
14/03/2022
Bab 11 Ancaman Di Hari Pernikahan
16/03/2022
Bab 12 Kembali Ke Masa Kini
16/03/2022
Bab 13 Teringat Pria Itu
17/03/2022
Bab 14 Teman Mengobrol
17/03/2022
Bab 15 Teror Di Malam Hari
18/03/2022
Bab 16 Memulai Semua Dari Awal
18/03/2022
Bab 17 Rasa Terima Kasih
19/03/2022
Bab 18 Ingin Bertemu
19/03/2022
Bab 19 Niat Terselubung
20/03/2022
Bab 20 Ingin Bertemu Kamu
20/03/2022
Bab 21 Malam Panas Bersama Dia
21/03/2022
Bab 22 Tugas Peliputan (Lagi)
21/03/2022
Bab 23 Menjadi Pembawa Berita
22/03/2022
Bab 24 Senyum yang Membuat Salah Tingkah
22/03/2022
Bab 25 Aku Mencintai Orang Lain
24/03/2022
Bab 26 Hati yang Tak Dapat Berbohong
24/03/2022
Bab 27 Misi Menyingkirkan Ale
25/03/2022
Bab 28 Rencana yang Gagal
25/03/2022
Bab 29 Rencana Jahat Anita
26/03/2022
Bab 30 Dendam Carlota
26/03/2022
Bab 31 Kemarahan yang Memuncak
27/03/2022
Bab 32 Ancaman Dan Keputusan
27/03/2022
Bab 33 Aku Ingin Kamu
28/03/2022
Bab 34 Aku Rasa Aku Menyukaimu
28/03/2022
Bab 35 Aku Tak Akan Berhenti
29/03/2022
Bab 36 Menolak Bertemu
30/03/2022
Bab 37 Jangan Jatuh Cinta Pada Orang Lain
31/03/2022
Bab 38 Kamu Tahu Apa yang Aku inginkan
01/04/2022
Bab 39 Sesuatu yang Tak Perlu Terjadi
02/04/2022