Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Dark Meets Light

Dark Meets Light

Heenjiji

5.0
Komentar
97
Penayangan
6
Bab

Kehidupan Arka begitu suram, ia kehilangan ibunya saat berhasil melahirkannya. Sang ayah yang sibuk dengan pekerjaan kantornya sehingga tidak ada waktu untuk bermain dengan anaknya. Hingga saat usianya menginjak 10 tahun, Wijayanto yang kasihan pada anaknya karena tidak ada yang menjaga, merawat dan juga mendidik anaknya, berniat menikah kembali. Tidak sesuai harapan, Arka malah disiksa dan juga melakukan berbagai perkerjaan rumah oleh ibu tirinya tanpa sepengatahuan Wijayanto. Beberapa tahun kemudian, Arka dipecat dari perusahaan ayahnya sendiri karena dituduh hampir melecehkan karyawan baru dikantornya, karena masalah itu juga Arka diusir dari rumah. Suatu ketika Arka harus menikahi gadis miskin keturuan China, Xiayuna Jun (dari ayah) karena sebuah kesalahan pahaman. Xiayuna Jun dituduh oleh tetangganya akan melakukan perbuatan keji dengan Arka, salah-satu tetangganya melihat Xiayuna Jun membawa pria yang tidak ia kenal itu dirumahnya. Disisi lain Arka mempuyai pacar yang sangat ia cintai, Jujuna Gung. Walau tidak terlalu perhatian dengan Arka, namun Arka sangat cinta pada Jujuna. Arka terpikat, tergila-gila akan kecantikan gadis itu. Bagaimana kisah pernikahan yang tidak di landasi rasa cinta itu? Akankah pernikahan mereka bertahan? Apakah dengan menikahi Yuna Arka malah mendapatkan apa yang tidak ia dapatkan selama ini, kasih sayang dan kehidupan yang berwarna?

Bab 1 Spoiler dan Awal

"Tarik napas, keluarkan. Sekali lagi, Bu," ujar bidan.

Fatimah menahan rasa sakit, berusaha sekuat tenaga agar bisa melahirkan bayinya di dunia. Sedangkan Wijayanto, sang suami kini mondar-mandir di luar ruangan menanti kelahiran anak pertama mereka.

Tiba-tiba terdengarlah suara bayi menangis, mendengar itu Wijanto lantas mengucap rasa syukur, bersamaan dengan keluarnya salah-satu suster dan menyuruhnya untuk masuk. Wijayanto sangat senang, namun saat masuk ia melihat sang bidan sudah menutup seluruh tubuh istrinya dengan kain.

"Istri anda tidak dapat kami selamatkan, namun, bayi anda selamat dan berjenis kelamin laki-laki."

10 tahun kemudian...

"Bersihkan piring-piring kotor ini, lalu kamu bawa di belakang dan cuci. Jika pekerjaanmu tidak beres, kamu nggak akan aku kasih makan. Ngerti!" Arka mengangguk.

Saat Arka ingin menyentuh piring kotor tersebut, bi Ima art mereka menawarkan diri.

"Biar saya saja nyonya. Nak Arka mending pergi main saja."

"Saya nggak suruh kamu ya, sebaikknya kamu pergi. Sana! Lakukan pekerjaan lain." Saras dengan suara lantang menyuruh art-nya pergi.

"Kenapa diam, bersihkan."

***

"Ma, tolong bukain pintunya, Arka janji gak bakal ulangin lagi." Arka terus menggendor-gedor pintu diiringi tangis.

Hingga saatnya Arka berteriak histeris dikala suara petir terdengar begitu seram, hujan lebat.

Duduk dipojokan sambil menutup kedua telingganya, Arka menangis sambil memanggil nama ibu kandungnya."Bunda, Arka takut... Tolongin Arka."

[Hari buruk di hari ulang tahunnya)

***

8 tahun kemudian

Pulang sekolah

"Ikut gua yuk, bentar malam," ujar salah satu temanya.

"Ke mana?"

"Bar. Heallingin otak, ulangan udah selesai." ajaknya namun ditolak oleh Arka dan Eno. Tak patah semangat, si temannya terus membujuk keduanya hingga Arka mau.

Arka berpikir, sekali-kali ia keluar untuk refreshingkan diri, setres juga dirumah tiap hari dengar ocehan, suruhan dll. Eno mulanya menolak, namun ia khawatir dengan Arka, akhirnya ia pun ikut.

***

"Anak kurang ngajar." Wijayanto terus mencabuk anaknya menggunakan tali pinggangnya.

Hingga membuat Arka terkapar dilantai. Saras dan anaknya Sarah malah tersenyum sinis melihat Arka sudah tidak berdaya itu.

***

10 tahun kemudian...

"Ini laporan pengeluaran bulan ini, Pak." salah satu karyawan wanita berambut pendek menjulurkam tanganya memberikan sebuah dokumen. Arka mengambilnya.

Triinggg...

Triinggg...

Arka langsung mengalihkan padangannya ke arah handponenya, lalu menyuruh karyawan wanitanya untuk pergi. Karyawan wanita itu menunduk pamit dan pergi.

"[Hallo sayang]."

"[Tunggu aku dibawah]."

Arka mematikan handphonenya, beranjak dari tempat duduk dan pergi meninggalkan ruangannya.

Langkah Arka terhenti sejenak saat ada seseorang melontarkan sebuah pertanyaan padanya.

"Mau ke mana kamu?"

"Pergi dengan kekasihku." Arka tidak menolah sedikit pun ke arah ayahnya, Arka kemudian melanjutkan jalannya dan pergi.

Arka tersenyum kecil saat melihat kekasihnya kini berdiri disamping mobil mewah miliknya dengan posisi membelakangi dirinya.

Arka meniup telinga kekasihnya yang membuatnya membalikkan badan. "Sayang." Jujuna memeluk Arka dengan manja.

"Udah lapar, 'kan?" tanya Arka dibalas anggukan.

Arka tersenyum, keduanya lalu masuk ke dalam mobil. Di sepanjang perjalanan Arka fokus menyetir sembari mendengarkan kekasihnya bercerita.

Di pertengahan jalan Arka tiba-tiba mengrem mobilnya saat menabrak seorang gadis yang melintas di depan mobilnya, yang membuat kekasihnya ke jedot. "Aaww."

"Sayang!" Arka khawatir.

Tidak senang melihat sang kekasih kesakitan, Arka dengan cepat keluar dari dalam mobil dan memarahi gadis yang kini sudah terbaring di jalan.

Gadis yang masih memakai seragam sekolah (SMA) itu segera bangun, berdiri tegak lalu menunduk meminta maaf pada Arka. "Ma-maaf, Pak, ini salah saya, saya yang tidak hati-hati, saya permisi."

Remaja itu kemudian pergi meninggalkan Arka yang masih ingin memarahinya. Arka menghembuskan napas kasar. Saat ingin kembali masuk ke dalam mobil, langkahnya terhenti saat melihat sebuah mainan kunci tergeletak di jalan, tempat tepat di mana gadis SMA itu jatuh.

Arka mengambil gantungan kunci tersebut (boneka panda). Di baju boneka panda itu tertulis sebuah nama "Xiayuna Jun". Karena gantung kunci itu sangat bagus, Arka mengambilnya tanpa perduli siapa pemilikna, ia segara masuk ke dalam mobil.

***

"Yuna, kamu dari mana aja?"

Xiayuna ngos-ngosan. "Maaf, aku telat, tadi ada kecelakan sedikit. Yaudah, aku ganti baju dulu." Yuna menepuk pundak temannya bernama Siti lalu pergi.

***

"Wah, sayang, ini bukannya tempat yang waktu itu kamu nembak aku, 'kan?" tanya Jujuna di balas anggukan dan senyuman dari Arka.

"Udah lama kita enggak ke sini, kita turun, aku udah laper."

"Jidat kamu masih sakit? Apa kita ke rumah sakit aja?" tanya Arka di balas anggukan dari Jujuna.

"Nanti setelah kita makan siang," ujar Jujuna. Keduanya keluar dari dalam mobil, masuk ke dalam restoran sambil bergandengan.

"Yuna, kamu layani pelangan yang baru datang sana, aku mau bawain minuman ini dulu," ujar Siti saat Xiayuna selesai mengganti pakaiannya.

"Oke."

Sebelum pergi, Xiayuna memperbaiki poninya yang sedikit berantakan. Tak lupa Xiayuna tersenyum ramah agar para pelangan merasa nyaman dengan pelayanannya/pelayanan restoran itu.

"Mau pesan apa? Ini buku menunya."

Saat Arka mengambil buku menu itu, matanya tertuju pada pelayan yang berdiri di hadapannya. Arka kembali mengingat kejadian tabrakan tadi.

Setelah memastikan bahwa perempuan yang berdiri dihadapannya adalah orang yang mengakibatkan kecelakan, seketika Arka berdiri, menunjuk dan memarahinya.

"Hei kamu, bocah ingusan, gara-gara ke cerobohan dan ke tidak hati-hatianmu, lihat apa yang telah kau perbuat kepada kekasih saya"

Terjadi keributan. Orang-orang yang berada di sekitaran mereka kini memerhatikan mereka.

Xiayuna awalnya dibuat heran kepada lelaki tampan yang kini sedang memarahinya, pasalnya ia tidak mengenali pria itu, namun Xiayuna teringat akan kejadian tabrakan tadi dan membuatnya mengerti.

Jadi mobil pria ini yang aku tabrak. Xiayuna langsung meminta maaf karna ini kesalahannya. Karena terjadi keributan menejer restoran itu datang dan menghampiri mereka.

"Ada keributan apa ini?"

"Lihat apa yang telah yang di lakukan pelayan ini. Dia sudah menumpahkan minuman ke baju kekasih saya... Kenapa kau mempekerjaan pelayan lemah seperti dia."

Menejer resto tersebut melihat baju kekasih Arka sudah berubah warna. Ia kemudian menatap Xiayuna yang kini menunduk. Karena tidak mau membuat para pelanggan terganggu. Menejer resto tersebut lalu meminta maaf kepada Arka dan juga kekasihnya. Ia juga akan mengganti rugi atas kesalahan yang di lakukan pelayan mereka.

Karena suasana hatinya sudah buruk, Arka kemudian mengajak kekasihnya pergi dari resto tersebut. Menejer resto yang tahu jika Arka merupakan anak penggusaha ternama di Jakarta lantas mengejarnya untuk tidak pergi, ia akan memberikan pelayan yang terbaik, namun Arka tidak perduli dan tetap pergi.

Menejer resto kemudian masuk ke dalam dan langsung menarik tangan Xiayuna, membawanya ke dapur. Di sana Xiayuna di marahin habis-habisan.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku