Light Of Love
5.0
Komentar
246
Penayangan
27
Bab

Kayla Pratama, Seorang gadis yatim piatu yang harus rela menjadi istri kedua dari seorang pengusaha kaya raya, Raga Dirgantara. Hutang budi dimasa lalu membuat gadis itu mau tak mau menerima nasibnya menjadi istri kedua yang hanya dijadikan sebagai alat keturunan.

Bab 1 Chapter 1

"Aku mohon, menikahlah dengan Anakku,"

"Tapi Tante, Anak Anda sudah beristri. Saya tidak mungkin menjadi duri dalam rumah tangga mereka,"

"Tidak ! Menantuku itu tidak bisa mempunyai Anak. Aku sudah tua, sudah waktunya menimang cucu tapi sampai sekarang Dia belum juga memberiku cucu. Aku mohon, Aku sudah menolong Ibumu dulu jadi anggap ini sebagai balas budimu,"

"Saya akan pikirkan lagi nanti,"

✨✨

Beberapa jam lalu Kayla baru saja melakukan janji suci pernikahan dengan Anak seorang pengusaha kaya raya yang dulu membantu keluarganya nya.

Kayla Pratama adalah seorang yatim piatu. Ayahnya meninggal sejak Dia masih berumur 3th, sedangkan Ibunya meninggal 3 tahun yang lalu saat usianya menginjak 22 tahun. Ibunya meninggal karena sakit kanker yang dideritanya sejak lama. Untuk pengobatan Ibunya dulu, keluarga yang saat ini jadi mertuanya itulah yang membantu semua biayanya dan itu membuatnya merasa berhutang budi sekarang.

Selama 3 tahun ini Kayla hanya hidup sendirian mengingat dia Anak tunggal. Gadis itu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya. Pagi bekerja di kedai dan malamnya di mini market.

Menikah dan menjadi istri kedua sama sekali tak pernah terpikir Oleh nya. Ia tidak menyangka hidup nya akan berakhir seperti ini.

"Ekhem," suara deheman seorang Pria mampu membuyarkan lamunan Kayla yang sejak beberapa menit lalu hanya duduk diam dipinggir ranjang. Ngomong-ngomong Gadis itu sekarang sedang berada disalah satu kamar hotel, tempat dimana pesta pernikahannya di gelar beberapa jam yang lalu.

"Kamu tidak ingin mandi ?"

"Apa? A-aku lupa membawa baju ganti," Ucap Naya pelan namun mampu didengar oleh Raga, Suaminya.

"Kamu tidak melihat isi lemari ? Ada banyak baju disana. Aku rasa ada baju untuk mu juga,"

Tanpa mengucapkan sepatah kata apapun Naya beranjak menuju lemari pakaian yang letaknya tidak jauh dari ranjang. Gadis itu mengambil sepasang piyama sebelum akhirnya masuk kedalam kamar mandi.

Sudah lebih dari 15 menit sapasang pengantin baru ini hanya saling diam tanpa mengucapkan suara apapun. Benar benar sangat canggung. memang keduanya kini sedang tidur berdampingan diranjang namun mereka merasa seakan ada tembok tinggi yang jadi penghalang diantara mereka.

Mereke menikah atas dasar perjodohan, bahkan mereka hanya bertemu sekali sebelum menikah dan sekarang tiba tiba menjadi sepasang suami istri tanpa mengenal satu sama lain terlebih dulu. Jadi mereka sama -sama bingung harus bersikap seperti apa.

"Mama menginginkan cucu. Aku sudah menikah lebih dari 2 tahun tapi belum juga bisa memberinya cucu. Aku sedikit merasa bersalah padanya tapi Aku juga tidak bisa berbuat apa-apa. Maaf jika Kamu harus terseret dalam masalah ini,"

Kayla menoleh begitu mendengar suaminya mencoba untuk membuka percakapan.

"Kalau Kamu merasa tak nyaman dengan pernikahan ini, Katakan saja. Aku tahu Kamu pasti merasa tertekan dan terpaksa,"

"Kamu benar," 2 kata itu akhirnya keluar dari mulut Kayla . "awalnya Aku merasa sangat tertekan saat Mamamu memintaku untuk menjadi istri kedua dari anak nya. Aku bahkan hampir ingin mengakhiri hidupku karena berada di situasi yang sama sekali tidak aku inginkan. Tapi setelah Aku pikir dengan baik, Aku pikir ini jalan tuhan untuk hidup ku. Wanita miskin sepertiku sangat susah mencari pendamping hidup, ditambah wajahku yang pas-pas an. dengan menerima pernikahan ini Aku rasa ini jalan yang tuhan kasih agar Aku tidak selamanya hidup sendiri. Mamamu adalah orang yang sangat baik, jadi Aku pikir anaknya juga pasti sama baik nya. Itulah alasan kenapa Aku menerima pernikahan ini dan Aku akan mencoba menjalani semua ini,"

"Apa kamu tahu akibat dari perjanjian ini ?"

"Aku tahu. Setelah Aku hamil dan melahirkan nanti, Kamu akan menceraikanku. Iya kan ?" tanya Kayla dengan suara yang bergetar. Jangan lupakan matanya yang sudah berkaca-kaca.

"Itu artinya setelah semua ini berakhir, Kamu akan kembali sendiri. Apa Kamu tidak Memikirkan itu ?"

Kayla diam, ya dia bodoh karena tidak berfikir lebih jauh. Setelah melahirkan nanti, dia akan diceraikan dan hak asuh anak akan ada di tangan keluarga mertuanya.

"Aku bukan pria baik seperti yang Kamu pikirkan, dan Aku juga bukan pria jahat yang tega memisahkan Ibu dari anaknya. Walaupun nanti Aku akan mengambil hak asuh anak kita, Aku tidak akan melarangnya untuk menemui mu kapanpun dia mau,"

✨✨

"Bibi, Kamu sudah menyiapkan semuanya kan ? semua masakan yang Aku perintah sudah kamu buat kan ?" tanya nyonya Monika pada salah satu pelayannya.

"Sudah Nyonya. Semuanya sudah siap,"

"Bagus. Pokoknya nanti kalau anak dan menantuku datang. Kalian semua harus menyambutnya dengan baik. Mengerti kan ?"

"Baik Nyonya,"

Nyonya Monika terlihat sangat bahagia menunggu kedatangan anak dan menantu baru nya datang kerumah. Bahkan sejak subuh dia sudah bangun untuk mempersiapkan semuanya.

"Ckk kenapa harus disambut seheboh ini sih ? Benar-benar menyebalkan Nenek tua ini," gumam Celline, Istri pertama Raga.

"Nyonya, Den Raga dan Istrinya sudah datang," Sahut salah satu pelayan dirumah mewah itu.

"Selamat pagi," Sapa Kayla yang baru saja datang bersama Raga.

Melihat Anak dan Menantunya datang, Nyonya Monika langsung menghampiri keduanya. Wanita paruh baya itu terlihat sangat bahagia melihat kedatangan mereka "Ya ampun menantuku yang cantik. Bagaimana malam pertama kalian, Apa menyenangkan?" Tanyanya to the point membuat Raga dan Kayla saling melirik satu sama lain.

Tuan Brama yang tak lain adalah Suami Nyonya monika serta Ayah dari Raga pun akhrinya bersuara begitu mendengar pertanyaan Istrinya yang terkesan frontal itu. "Sudahlah lebih baik kita makan sekarang," Sahutnya.

Selama di meja makan, Celine terus mencoba melayani suaminya. Kayla yang melihat hal itu pun hanya diam karena itu adalah hal yang wajar mengingat Celine adalah Istri pertama dari suaminya.

"Naya, Ayo makan yang banyak sayang. Anggap saja seperti dirumah sendiri. Mulai sekarang kamu akan tinggal bersama kami disini,"

Mendengar sang mertua mengatakan jika Kayla akan tinggal disini membuat Celine langsung bersuara "Ma, Kenapa dia harus tinggal disini?"

"Memangnya kenapa ? Kayla juga istri Raga, jadi dia berhak tinggal disini,"

"Dia hanya istri kedua. Ma, Aku sudah membiarkan Mama menikahkan Raga dengan wanita jalanan itu tapi sekarang Aku tidak akan membiarkan wanita itu tinggal disini juga !"

"Celine pelankan suaramu !" bentak Raga tidak suka ketika Istrinya itu berbicara dengan nada tinggi pada Orang tuanya. "Mama benar, Mulai sekarang Kayla akan tinggal disini. Suka tak suka Kamu harus menerimanya,"

Merasa sangat kesal, Celine membanting kedua sendok nya diatas piring sebelum kemudian melangkahkan kakinya pergi dari ruang makan. Raga yang sudah ingin mengejarnya sudah lebih dulu ditahan oleh Mamanya.

,,,,,,,,,,,,,

"Maafkan perkataan Celine tadi,"

Kayla terkejut saat tiba-tiba Raga datang ke kamarnya. Ah lebih tepat nya kamar mereka.

"Jangan terlalu diambil hati. Dia memang seperti itu. Sebenarnya dia orang yang baik jadi kamu tidak perlu khawatir,"

Kayla hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Malam ini Aku tidur bersama Celine. Tak apa kan ?"

Lagi, Kayla hanya mengangguk sebelum suaminya itu keluar dari kamar.

Kayla hanya bisa diam pasrah saat Raga mengatakan akan tidur bersama Celine malam ini. Ada sedikit rasa tak rela tapi Ia sadar karena Ia hanyalah istri kedua. Kayla juga yakin pasti Raga tidak mempunyai perasaan apapun pada nya.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Bunny nayen

Selebihnya

Buku serupa

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gemoy
5.0

Kami berdua beberapa saat terdiam sejanak , lalu kulihat arman membuka lilitan handuk di tubuhnya, dan handuk itu terjatuh kelantai, sehingga kini Arman telanjang bulat di depanku. ''bu sebenarnya arman telah bosan hanya olah raga jari saja, sebelum arman berangkat ke Jakarta meninggalkan ibu, arman ingin mencicipi tubuh ibu'' ucap anakku sambil mendorong tubuhku sehingga aku terjatuh di atas tempat tidur. ''bruuugs'' aku tejatuh di atas tempat tidur. lalu arman langsung menerkam tubuhku , laksana harimau menerkam mangsanya , dan mencium bibirku. aku pun berontak , sekuat tenaga aku berusaha melepaskan pelukan arman. ''arman jangan nak.....ini ibumu sayang'' ucapku tapi arman terus mencium bibirku. jangan di lakukan ini ibu nak...'' ucapku lagi . Aku memekik ketika tangan arman meremas kedua buah payudaraku, aku pun masih Aku merasakan jemarinya menekan selangkanganku, sementara itu tongkatnya arman sudah benar-benar tegak berdiri. ''Kayanya ibu sudah terangsang yaa''? dia menggodaku, berbisik di telinga. Aku menggeleng lemah, ''tidaaak....,Aahkk...., lepaskan ibu nak..., aaahk.....ooughs....., cukup sayang lepaskan ibu ini dosa nak...'' aku memohon tapi tak sungguh-sungguh berusaha menghentikan perbuatan yang di lakukan anakku terhadapku. ''Jangan nak... ibu mohon.... Tapi tak lama kemudian tiba-tiba arman memangut bibirku,meredam suaraku dengan memangut bibir merahku, menghisap dengan perlahan membuatku kaget sekaligus terbawa syahwatku semakin meningkat. Oh Tuhan... dia mencium bibirku, menghisap mulutku begitu lembut, aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya, Suamiku tak pernah melakukannya seenak ini, tapi dia... Aahkk... dia hanya anakku, tapi dia bisa membuatku merasa nyaman seperti ini, dan lagi............ Oohkk...oooohhkkk..... Tubuhku menggeliat! Kenapa dengan diriku ini, ciuman arman terasa begitu menyentuh, penuh perasaan dan sangat bergairah. "Aahkk... aaahhk,," Tangan itu, kumohooon jangan naik lagi, aku sudah tidak tahan lagi, Aahkk... hentikan, cairanku sudah keluar. Lidah arman anakku menari-nari, melakukan gerakan naik turun dan terkadang melingkar. Kemudian kurasakan lidahnya menyeruak masuk kedalam vaginaku, dan menari-nari di sana membuatku semakin tidak tahan. "Aaahkk... Nak....!"

Putra Rahasianya, Aib Publiknya

Putra Rahasianya, Aib Publiknya

Gavin
5.0

Namaku Alina Wijaya, seorang dokter residen yang akhirnya bertemu kembali dengan keluarga kaya raya yang telah kehilangan aku sejak kecil. Aku punya orang tua yang menyayangiku dan tunangan yang tampan dan sukses. Aku aman. Aku dicintai. Semua itu adalah kebohongan yang sempurna dan rapuh. Kebohongan itu hancur berkeping-keping pada hari Selasa, saat aku menemukan tunanganku, Ivan, tidak sedang rapat dewan direksi, melainkan berada di sebuah mansion megah bersama Kiara Anindita, wanita yang katanya mengalami gangguan jiwa lima tahun lalu setelah mencoba menjebakku. Dia tidak terpuruk; dia tampak bersinar, menggendong seorang anak laki-laki, Leo, yang tertawa riang dalam pelukan Ivan. Aku tak sengaja mendengar percakapan mereka: Leo adalah putra mereka, dan aku hanyalah "pengganti sementara", sebuah alat untuk mencapai tujuan sampai Ivan tidak lagi membutuhkan koneksi keluargaku. Orang tuaku, keluarga Wijaya, juga terlibat dalam sandiwara ini, mendanai kehidupan mewah Kiara dan keluarga rahasia mereka. Seluruh realitasku—orang tua yang penuh kasih, tunangan yang setia, keamanan yang kukira telah kutemukan—ternyata adalah sebuah panggung yang dibangun dengan cermat, dan aku adalah si bodoh yang memainkan peran utama. Kebohongan santai yang Ivan kirimkan lewat pesan, "Baru selesai rapat. Capek banget. Kangen kamu. Sampai ketemu di rumah," saat dia berdiri di samping keluarga aslinya, adalah pukulan terakhir. Mereka pikir aku menyedihkan. Mereka pikir aku bodoh. Mereka akan segera tahu betapa salahnya mereka.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku