/0/23599/coverorgin.jpg?v=ed918f85207337f1a3fe2e5fd61a4091&imageMogr2/format/webp)
Prolog
"Apa yang harus kita lakukan sekarang, Pa?"
Seorang wanita menghela nafas panjang. Ia menatap suaminya yang tengah fokus memegang kemudi mobil. Keduanya larut dalam pikiran masing-masing, membayangkan kemungkinan terburuk yang akan segera mereka hadapi.
"Lebih baik kita pergi dari sini. Kita kembali ke Moskow. Bersembunyi disana sampai keadaan lebih baik," saran sang istri.
Sang suami menggeleng pelan. "Tidak, Ma. Kita tidak bisa selamanya bersembunyi. Mereka pasti akan segera menemukan kita."
"Jadi? Kamu mau kembali ke tempat itu? Kembali pada Klein?" Sang istri mendesah frustasi. "Mereka tidak akan mengijinkan kami menginjakkan kaki di rumah itu."
Ia berbalik untuk melihat seorang bocah laki-laki yang terlelap memeluk boneka Minion kesayangan, di bangku belakang.
"Apa yang akan terjadi pada putra kita?" lirihnya nelangsa.
Sang suami melepaskan salah satu tangannya dari balik kemudi lalu meraih tangan sang istri. "Kamu tenang saja, Sayang. Aku janji, kita akan selalu ber-"
"Papa, AWAS!"
[BREAK ...]
Sebuah truk pengangkut pasir datang dari arah samping dengan kecepatan tinggi. Menghantam mobil yang ditumpangi sepasang suami istri bersama putra mereka yang masih berumur sepuluh tahun. Mobil terhempas jauh, terguling beberapa kali hingga hancur tidak berbentuk sebelum akhirnya mendarat dengan posisi terbalik.
"Cepat, cek! Pastikan mereka semua mati."
Sebuah suara berjalan mendekati mobil, di susul suara dua pasang derap kaki yang berputar mengelilingi mobil. Memastikan tidak ada pergerakan mahkluk bernyawa dari dalam mobil.
"Bos, mereka semua mati." Lapor salah satu diantara mereka.
"Bagus. Ayo pergi."
Suara derap langkah kaki yang menjauh seolah memberi tanda bagi bocah laki-laki yang duduk di bangku belakang mobil, dia membuka mata dan perlahan mengerakkan jarinya. Berusaha untuk menggapai tubuh sang Ibu yang tidak lagi sadarkan diri.
"Ma, Pa," ucapnya terbata. "Ma," panggilnya lirih dengan suara terakhir yang mampu dia keluarkan. Sebelum akhirnya terlelap dalam buaian sang malaikat pencabut nyawa.
*****
Tujuh belas tahun kemudian ...
"Ketua, mobil di belakang sepertinya mengikuti kita." Lapor laki-laki memakai setelan jas lengkap pada laki-laki lainnya di bangku penumpang.
Empat orang yang berada di dalam mobil—bersamaan melirik dari balik kaca spion, dua mobil Van tengah merapatkan jarak mereka hingga bumper depan Van hampir mencium bumper belakang city car.
"Dimana anggota yang lain, Clay?" tanya Rafael datar. Pemimpin itu seolah hal seperti ini sudah sering dihadapinya.
"Terjebak macet dua blok dari sini," sahut Clay—si pengemudi, tegang. Sesekali dia melirik dari spion depan untuk mengukur jarak Van yang semakin lama semakin mendekat.
Berbeda dengan ekspresi Rafael yang tenang, wanita yang duduk disampingnya tampak waspada. Sang sekretaris segera meraih ponsel, mencari sebuah nama di laman kontak untuk dihubungi.
"Kami diserang!" Serunya panik begitu mendengar suara dari balik ponsel.
"Nona Fey, tolong jaga ketua. Kami akan mengurus masalah ini," kata Clay. Dia melirik Ben—rekan yang duduk disampingnya, memberi kode untuk bersiap akan kemungkinan terburuk.
"Hati-hati." pesan Rafael. Kedua pengawalnya mengangguk paham.
Clay menambah kecepatan mobil untuk menghindar dari kejaran musuh. Mobil meliuk-liuk diantara sela mobil lainnya. Ben melirik dari balik spion depan menembus kaca belakang, mereka berhasil mengelabui musuh hingga jarak mobil dengan salah satu Van terpaut jauh.
/0/12844/coverorgin.jpg?v=74b469f26b6c25ab228148ba0cf7e518&imageMogr2/format/webp)
/0/8703/coverorgin.jpg?v=e51ed7fec47989034f7631dc60a2851f&imageMogr2/format/webp)
/0/24645/coverorgin.jpg?v=91b6eb3fa45ac33f191824f709ee3b72&imageMogr2/format/webp)
/0/9939/coverorgin.jpg?v=85c75dd907dead25018e1d788230ee07&imageMogr2/format/webp)
/0/2558/coverorgin.jpg?v=525dc7f08b3ad050b229c4eeac4521f4&imageMogr2/format/webp)
/0/13274/coverorgin.jpg?v=20250123145017&imageMogr2/format/webp)
/0/5306/coverorgin.jpg?v=012ca8746a9e37da3052943e031feac2&imageMogr2/format/webp)
/0/17785/coverorgin.jpg?v=86dde25f3ab3d9f218ff50cc775f2d06&imageMogr2/format/webp)
/0/18268/coverorgin.jpg?v=297ee742711dcff1106f60cd69012e81&imageMogr2/format/webp)
/0/16253/coverorgin.jpg?v=b07eac91bdcf93e5e5c8aae30b2b5b3c&imageMogr2/format/webp)
/0/5470/coverorgin.jpg?v=cbdf88d81c2addfd83ee09b879732ab1&imageMogr2/format/webp)
/0/3445/coverorgin.jpg?v=65301042cde472e4db046a33b8ddc99d&imageMogr2/format/webp)
/0/3495/coverorgin.jpg?v=432c15f4c9da0a4d8f1c72fe80874691&imageMogr2/format/webp)
/0/20365/coverorgin.jpg?v=9ea048a156a07abc0a8d4e99c56abc47&imageMogr2/format/webp)
/0/7146/coverorgin.jpg?v=20250122151828&imageMogr2/format/webp)
/0/18319/coverorgin.jpg?v=8658d886ce623d3b85471d091e38e670&imageMogr2/format/webp)
/0/2920/coverorgin.jpg?v=98acc4a30862b06bcde37c55161ec75e&imageMogr2/format/webp)
/0/6471/coverorgin.jpg?v=7846692f7733b66aea51974cc3881a33&imageMogr2/format/webp)
/0/5151/coverorgin.jpg?v=cca76f73564ab2116f4a6209863f2345&imageMogr2/format/webp)
/0/3794/coverorgin.jpg?v=29b08152631e5a776cf22312e410b9a2&imageMogr2/format/webp)