Kianna Augustephie menyukai kakak kelasnya bernama Giorgio Fernandes secara tersembunyi dan menjadikan pemuda itu sebagai tokoh inspirasinya ke dalam sebuah cerita cinta remaja yang dirinya tulis. Giorgio adalah sosok populer di sekolahnya dan memiliki julukan 'cowok ganteng di atas rata-rata' yang membuatnya disukai semua orang. Berbanding terbalik dengan Kianna yang pendiam serta tertutup. Namun, bagaimana jika tiba-tiba Gior justru mendekati Kianna? Memperlihatkan semua tingkah absurdnya. Belum lagi, rayuan gombal mematikan yang membuat Kianna terkejut dan semakin jatuh cinta pada pemuda itu. "Kata orang kesempatan itu gak datang berkali-kali, tapi kalo elo, selalu datang berkali-kali dalam pikiran gue, Ki." "Beribu-ribu ular di sawah, hanya satu yang berbisa. Beribu-ribu cewek di sekolah, hanya Kianna yang gue suka." Seperti itukah sifat asli Gior? Mengapa Gior mendekati Kianna? Apakah cerita cinta yang Kianna tulis akan menjadi kenyataan?
"Ki, kamu sudah pembagian kelas?" Fanny, wanita paruh baya yang merupakan mama dari seorang gadis cantik berponi yang sedang menikmati nasi goreng di tempat duduknya bertanya mengenai perkembangan di sekolah. Kianna sendiri hanya mengangguk untuk menyawab pertanyaan mamanya karena mulutnya tengah mengunyah.
"Jadi, kamu masuk kelas apa? IPA atau IPS?" Kianna mengunyah nasi goreng dan menelan dengan hati-hati sebelum menjawab pertanyaan dari papanya.
"XI IPA 1, Pa. Di forum sekolah, nama Kianna masuk daftar kelas itu." Andi, papa Kianna mengacungkan jempol ke arah anak gadisnya dengan wajah semringah. Pria paruh baya itu merasa senang karena anaknya berhasil masuk dalam salah satu kelas unggulan di sekolah. Hal itu membuktikan jika usaha keras Kianna fokus belajar berhasil.
"Belajar yang bener. Kamu boleh pacaran-asal pacaran sehat. Pacar kamu bisa jadi motivasi kamu buat terus rajin belajar. Satu lagi-kalau punya pacar, kenali sama papa dan mama." Papa Andi memberikan nasihat pada anak gadis yang kini sudah remaja. Kianna sendiri hanya tersenyum mendengar nasihat dari orang tuanya.
Kianna merasa sangat beruntung kedua orang tuanya memiliki pemikiran terbuka dan tidak otoriter. Papa dan mama Kianna merupakan contoh orang tua yang sangat bersahabat dengan anak-anaknya. Kedua orang tua itu tidak hanya memberikan kebebasan pada Kianna, tetapi mereka juga memberikan kebebasan pada Kinno, abang Kianna yang kini sedang berkuliah di luar kota.
*****
Kianna Augustephi, bungsu dari dua bersaudara. Kianna memiliki seorang kakak tertua bernama Kinno Augusteven yang sedang mengenyam pendidikan kuliah di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di daerah Yogyakarta semester enam. Kianna sendiri kini bersekolah di salah satu Sekolah Menengah Atas swasta favorit yaitu SMA Jaya Bangsa dan baru saja resmi menjadi murid kelas XI (Sebelas).
Kianna di sekolah bukanlah murid populer layaknya gadis remaja di sebuah FTV atau novel. Kianna hanya seorang siswi pada umumnya. Tidak terlalu pintar, tetapi ia selalu mendapatkan peringkat sepuluh besar selama di sekolah. Teman satu sekolahnya cukup mengenal Kianna karena gadis itu sangat pendiam alias irit bicara. Kianna lebih suka menghabiskan waktu sendirian bersama dengan novel dan juga earphone dibanding bergosip. Gadis itu hanya akan berbaur dengan teman-temannya ketika ada tugas berkelompok. Kianna berkulit putih bersih, bermata sipit, pipi cukup chubby, ciri khasnya adalah poni yang tidak pernah memperlihatkan dahinya. Kianna merupakan gadis cantik perpaduan Indonesia dan Thailand.
Kianna memiliki rahasia yang ia simpan begitu rapat sehingga tidak ada satu pun orang yang tahu, kecuali dirinya sendiri. Bahkan keluarganya pun tidak tahu tentang rahasia Kianna. Rahasia yang tidak tahu kapan akan Kianna bongkar atau dibongkar oleh orang lain. Kianna berharap bisa terus merahasiakan sampai dirinya benar-benar siap.
Gawai Kianna yang berada di atas meja bergetar. Di layar, muncul nama pemanggil dan juga foto seseorang yang cukup tampan.
-MyK❤-
Kianna tampak antusias menggeser tombol hijau pada gawainya.
"Hallo. Kangen yah, pagi-pagi udah telpon Kia?" sapa gadis cantik itu dengan suara riang dan nada menggoda. Mendengar sapaan Kianna yang tidak biasanya, baik papa Andi dan mama Fanny mengerutkan dahi penuh rasa penasaran pada si penelepon itu.
"Siapa, Ki?" Mama Fanny bertanya tanpa suara dan hanya menggunakan gerakan bibir yang sangat mudah dipahami oleh Kianna.
Dengan mencebikkan bibir dan sedikit menggerutu Kianna merespon balasan dari lawan bicaranya di telepon itu. "Huh, apaan deh. Ya udah, tunggu sebentar." Kianna menyodorkan gawainya pada papa Andi.
Papa Andi menerima gawai tersebut dan mulai mendengarkan suara di seberang sana.
"Kinno yah?" tanya mama Fanny pada Kianna.
Kianna hanya mengangguk. "Siapa lagi yang kalo bukan-abang. Abang tadi nyoba nelpon ke hp papa, tapi katanya gak aktif." Kianna memberikan penjelasan pada mamanya secara singkat dan ringkas.
"Oalah-abang. Kirain pacar kamu." Mama Fanny menjawil ujung dagu Kianna dan menggoda anak gadisnya itu dengan alis naik turun. Kianna sendiri hanya bisa mengembuskan napas melihat tingkah mamanya.
"Pa, mama mau ngomong juga sama abang yah. Nanti kasih telponnya ke mama."
Kianna menyangga dagunya dengan kedua lengan yang bertaut melihat kedua orang tuanya yang berebut untuk berbicara dengan abangnya yang jauh di sana. Beberapa orang banyak yang menyangka ketika melihat nama kontak Kinno yang dibuat oleh Kianna, apalagi saat Kinno meneleponnya di sekolah. Teman-temannya sering kali menggoda Kianna jika itu adalah inisial pacar Kianna. Gadis itu ingin mengubah nama kontaknya dengan nama standar lainnya, tetapi Kinno mengancam akan memecatnya sebagai adik jika berani mengubah nama dibuat sendiri oleh Kinno di dalam hp Kianna.
******
"Kiannaa ...." jerit Andara tepat di belakang kepala Kianna sambil memeluk gadis itu kuat. Kianna sendiri hanya bisa pasrah dan bergeming.
"Ki, aku kangen banget sama kamu. Ya ampun, pokoknya aku seneng banget bisa masuk sekolah lagi." Andara tampak begitu excited mengungkapkan rasa gembiranya, sedangkan Kianna hanya memutar bola mata.
"Dara, lepas deh pelukannya. Kita kayak pasangan lesbian kalo begini terus," keluh Kianna. Andara melepaskan pelukannya pada pinggang Kianna dan mencebikkan bibir.
"Mana mungkin orang ngatain aku lesbian. Aku 'kan sudah punya pacar. Nah-kalo kamu, Ki, bisa jadi karena selalu sendirian," ejek Andara, tapi yang diejek tetap tidak berekspresi apa pun.
"Ya udah, mangkanya jangan nempel-nempel terus sama aku." Kianna melangkahkan kaki menuju papan pengumuman untuk melihat ruangan mana yang akan menjadi kelas mereka.
"Aku kesel banget, masa liburan sekolah sampe dua minggu. Gabut banget di rumah gak ada kerjaan," gerutu Andara.
"Aku malah ngarepnya, kita libur satu bulan." Andara melototkan mata mendengar celetukan Kianna.
"Astaga. Bisa membusuk kelamaan di rumah. Mana gak bisa ketemu pacar lagi-kan sedih," keluh Andara dan Kianna hanya menggeleng menanggapi ucapan sahabat karibnya itu.
Senyum samar terukir di wajah cantik Kianna saat melihat papan pengumuman. Mereka berada di kelas yang sama yaitu XI IPA 1. Kelas yang akan ditempati Kianna dan Andara berada di lantai dua dan di gedung dua. Gedung dua ini berisikan semua kelas jurusan IPA. Untuk kelas XII berada di lantai satu dan XI ada di lantai dua, sedangkan untuk jurusan IPS, mereka berada di gedung tiga, dan gedung satu dipakai untuk kelas X.
Tidak bermaksud mendiskriminasikan jurusan, hanya saja sekolah mereka telah mendapatkan persetujuan dari wali murid untuk diberlakukan seperti itu guna mempermudah para orang tua untuk mencari anak mereka, sewaktu-waktu memiliki keperluan.
Untuk sampai di kelas XI IPA 1, Kianna dan Andara harus melewati kelas XII IPA 1 yang berada sebelum tangga menuju kelas mereka. Langkah kaki Andara melambat dan secara spontan Andara meremas tangan Kianna dengan kuat sehingga Kianna terkejut bukan main dibuatnya.
"Dara! Sakit tau," keluh Kianna dengan suara sedikit meringis.
Andara seolah tidak memedulikan keluhan Kianna. Sorot mata Andara tertuju pada satu objek dan Kianna mengikuti arah pandang sahabatnya itu. Ternyata, di tangga paling bawah menuju kelas mereka sedang berkumpul kakak kelas yang cukup populer di sekolah mereka, salah satunya bernama Nada Nadira. Nada merupakan model remaja nasional, wajah cantiknya sering menghiasi cover majalah, beberapa iklan dan Nada juga merupakan salah satu selebgram terkenal yang memiliki puluhan ribu pengikut di media sosialnya. Meskipun Nada cantik dan populer, gadis itu tetap ramah kepada siapa pun. Kianna sendiri mengidolakan Nada karena kakak kelasnya itu tidak hanya cantik, tapi juga berprestasi di bidang akademis dan non akademis. Sebuah paket sempurna.
"Lihat, Ki. Kak Nada sama kak Gior!" bisik Andara.
Kianna mengunci rapat mulutnya dan tidak menampilkan ekspresi apa pun. "Mereka bener-bener perfect couple banget yah," puji Andara penuh kekaguman.
Kianna hanya bergumam pelan untuk menanggapinya, "banget!" Senyum samar terukir di wajah cantik Kianna.
Bab 1 Satu
19/01/2022
Bab 2 Dua
19/01/2022
Bab 3 Tiga
19/01/2022
Bab 4 Empat
19/01/2022
Bab 5 Lima
19/01/2022
Bab 6 Enam
19/01/2022
Bab 7 Tujuh
19/01/2022
Bab 8 Delapan
19/01/2022
Bab 9 Sembilan
19/01/2022
Bab 10 Sepuluh
19/01/2022
Bab 11 Sebelas
22/01/2022
Bab 12 Dua Belas
22/01/2022
Bab 13 Tiga Belas
22/01/2022
Bab 14 Empat Belas
22/01/2022
Bab 15 Lima Belas (1)
22/01/2022
Bab 16 Lima Belas (2)
22/01/2022
Bab 17 Enam Belas
22/01/2022
Bab 18 Tujuh Belas
22/01/2022
Bab 19 Delapan Belas
22/01/2022
Bab 20 Sembilan Belas
22/01/2022
Bab 21 Dua Puluh
22/01/2022
Bab 22 Dua Puluh Satu
27/02/2022
Bab 23 Dua Puluh Dua
27/02/2022
Bab 24 Dua Puluh Tiga
27/02/2022
Bab 25 Dua puluh Empat
27/02/2022
Bab 26 Dua Puluh Lima
27/02/2022
Bab 27 Dua puluh Enam
01/04/2022
Bab 28 Dua puluh Tujuh
01/04/2022
Bab 29 Dua Puluh Delapan
01/04/2022
Bab 30 Dua puluh Sembilan
01/04/2022
Bab 31 Tiga Puluh
01/04/2022
Bab 32 Tiga Puluh Satu
01/04/2022
Bab 33 Tiga Puluh Dua
01/04/2022
Bab 34 Tiga puluh Tiga
01/04/2022
Bab 35 Tiga puluh Empat
01/04/2022
Bab 36 Tiga puluh Lima
01/04/2022
Bab 37 Tiga puluh Enam
01/04/2022
Bab 38 Tiga puluh Tujuh
01/04/2022
Bab 39 Tiga puluh Delapan
01/04/2022
Bab 40 Tiga puluh Sembilan (ENDING)
01/04/2022
Buku lain oleh Bebbyshin
Selebihnya