Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
"Emang kamu mau buka usaha apa lagi sih Mas? Bukannya franchise pizza kamu itu lagi booming ya? Aku lihat kedainya selalu ramai. Mendingan kamu fokus aja di situ. Kalau misalkan udah bener-bener rame Kamu kan udah bisa balik modal modal yang balik itu bisa kamu puterin di usaha yang lain," kata Kalina.
Kalina adalah seorang wanita sukses dan cantik. Kalina mengawali karirnya sebagai seorang desainer pakaian. Desain pakaian-pakaian yang dibuat oleh Kalina selalu laris manis. Bahkan para artis pun kerap memesan pakaian kepadanya.
Itulah yang menyebabkan Kalina modal nekat membuka sebuah butik. Bukan sembarangan butik. Butik itu memiliki salon dan spa juga. Pakaian yang dijual di butik milik Kalina adalah pakaian limited edition. Kalina hanya menjual 1 model pakaian dengan 6 ukuran, dimulai dari S,M, L, Xl, XXL dan XXXL.
Dan biasanya desain Kalina sangat laris dan disukai oleh para langganannya. Salon dan spa-nya pun bukan salon dan spa sembarangan. Dia bekerja sama dengan dokter kecantikan ternama.
Langganan Kalina tidak hanya dari kalangan pengusaha tapi juga dari artis-artis terkenal.
Kalina menikah dengan Adit seorang pria biasa-biasa saja. Awalnya mereka bertemu di sebuah restoran karena Adit tidak sengaja menumpahi gaun Kalina dengan minuman. Sejak saat itu mereka sering bertemu dan pada akhirnya jatuh cinta.
Adit tadinya bekerja di sebuah bank sebagai teller. Namun ketika ia menikah dengan Kalina, beberapa bulan kemudian Kalina memberinya modal untuk membeli franchise makanan terkenal.
Awalnya Kalina tidak setuju Adit membeli franchise makanan itu. Tetapi alasan Adit cukup masuk akal. Gajinya sebagai teller bank tidaklah terlalu besar.
Adit tidak ingin terlihat jomplang di mata orang-orang. Istri seorang pengusaha suaminya hanya teller bank. Jadilah Adit meminta modal usaha kepada Kalina.
"Iya sih sayang emang lagi maju. Modalnya udah balik setengahnya kok. Makanya aku minta tambahin setengah lagi aku mau usaha yang lain selain ini," kata Adit.
"Emang mau usaha yang lain itu apa, Mas? Mendingan kamu usaha di bidang yang benar-benar kamu kuasai deh. Kalau franchise makanan seperti yang sekarang ini kamu lakukan itu udah bener. Kamu nggak perlu pusing-pusing ada chef yang mengelola makanan itu kamu kerja sama dengan pusat dan kamu juga udah punya brand ternama orang pasti mau beli. Tapi, kalau kamu usaha yang coba-coba kita nggak tahu gimana prospeknya," kata Kalina.
Adit hanya mengerucutkan bibirnya. "Ya udahlah kalau kamu nggak mau ngasih modal. Aku nggak maksa kok."
Melihat sikap suaminya yang kelihatan kecewa Kalina pun menghela nafas panjang. Lelaki yang sudah memberinya satu anak itu terlihat benar-benar lesu dan kecewa sehingga membuat Kalina tidak tega.
Wanita itu pun mendekat kemudian memeluk suaminya.
"Jangan cemberut dong Sayang. Aku kan bilang gini sebagai seorang pengusaha juga. Aku nggak mau lihat kamu bangkrut. Aku senang kamu punya usaha seperti sekarang jadi aku tuh maunya kamu pertahanin aja usaha kamu," kata Kalina.
"Bilang aja kamu sayang ngeluarin uang untuk aku Rin. Iya aku tahu sih aku nih hanya laki-laki yang numpang hidup sama kamu. Semua kamu yang bayar, makan sampai modal usaha pun kamu yang kasih kan. Aku mah apa atuh kalau nggak nikah sama kamu."
"Kok kamu ngomongnya gitu sih? Aku kan beneran sayang sama kamu Mas. Dari sekian banyak laki-laki yang mendekat sama aku. Aku pilihnya kamu loh. Itu artinya aku tuh sayang banget sama kamu," kata Kalina dengan lembut.
"Kalau kamu sayang tambahin dong modal usahanya."
"Aku bakalan tambahin modal usahanya tapi kamu ngomong dulu buat usaha apa?"
"Aku mau buka franchise di luar kota sayang. Di kota Jambi belum ada pizza yang kayak aku buka. Aku mau franchise dan buka cabang di sana. Kalau kita mau usaha lebih baik kita buka usaha di tempat yang belum ada biar jadi pelopor."