Audrey Giana Maheswari adalah seorang ibu muda berusia 25 tahun. Ia menjalani kehidupan yang sangat sulit setelah salah dalam memilih pendamping. Memiliki suami seorang pemabuk dan berselingkuh ditambah dengan anak balitanya yang mengidap sakit parah. Membuat Audrey harus bekerja banting tulang kesana kemari demi membiayai pengobatan sang buah hati. Namun, dengan tega sang suami malah menjualnya pada seorang pria untuk menghasilkan uang yang banyak dalam semalam. Bagaimana kah nasib Audrey selanjutnya?
Denting jam dinding yang tertempel di tembok ruangan itu telah menunjukkan pukul 07:30 wib. Semburat jingga mulai memasuki celah tirai yang tersibak angin.
Ceceran busana tergeletak begitu saja di lantai ruangan Hotel mewah berbintang lima dengan desain yang modern, dengan tirai berwarna krem yang menjulang tinggi, di tambah dengan lampu remang - remang yang menambah aesthetic suasana. Ditambah dengan melodi syahdu alunan lagu romantis yang sedang di putar di piringan hitam.
Namun, berbanding terbalik sang wanita yang malah sedang terisak pilu seakan penuh rasa sakit dan juga penyesalan yang begitu menyeruak di sekujur tubuhnya. Sementara itu, suara guyuran air shower di kamar mandi masih terdengar gemericiknya. Sang pria tampan nan gagah berhias tato naga di bahu kiri nya itu tengah membersihkan diri setelah aktifitas panas yang telah ia lakukan dengan seorang wanita yang bahkan sama sekali tak ia kenali sebelumnya itu. Bukan hal aneh untuk pria seperti dirinya itu, yang kerap kali menikmati kegiatan panas tersebut dengan bermodalkan uang dan juga ketampanan yang ia miliki. Tak jarang justru para gadis itu lah yang terlebih dahulu merangkak naik ke atas ranjangnya. Merindukan sentuhan dan gelora cinta dari sang Casanova. Dengan sejuta pesona dan harta yang ia miliki seolah dunia pun mampu ia beli dengan uang, atau ia bisa mendapatkan apapun yang ia inginkan hanya dengan menjentikkan ujung jarinya. Seolah dunia berada di dalam genggamannya.
Hanya berselang 30 menit si lelaki gagah dengan postur tubuh yang tinggi sekitar 185cm rambut cepak berwarna hitam pekat dan hidung mancung serta berahang tegas, otot-otot di tubuhnya yang terlihat sangat menonjol itu, terlihat begitu kuat dan juga kokoh.
Belum lagi, bulu - bulu halus yang menghiasi bagian dada bidangnya.
Sebelum ia kembali untuk berpakaian di kamarnya, ia pun langsung meraih sebuah alat yang tertempel di tembok. Dan tersenyum lebar setelah berbicara dengan seseorang.
Ia dapat dengan jelas mendengar suara isak tangis sendu si wanita yang tadi malam telah ia jelajahi. Namun, ia cuek saja dan seakan tak peduli. Dengan masih membelakangi nya. Ia pun mulai mengeluarkan kata-kata dari suara seraknya yang terdengar sangat seksi.
"Pergilah. Tugasmu telah selesai. Ambil ini semua untuk tip malam tadi! Karena bayaranmu telah diambil oleh orang itu. Tak usah menangis, karena ku lihat kau bukan lagi seorang gadis yang polos!" hardiknya kesal, pria berotot kekar itu pun berjalan melewatinya dengan handuk putih yang melilit di pinggangnya. Meraih satu gepokan uang yang lemparkan tepat di wajah si wanita yang tak lain adalah Audrey. Hingga terbang berhamburan jatuh di lantai.
"Apakah harga diriku semurah ini?" Audrey membatin seraya dengan terpaksa harus memunguti semuanya.
"Cepat lah pergi dari sini, karena aku hanya menggunakan barang sekali pakai saja!" bentaknya tanpa menoleh lagi pada Audrey yang masih terisak sambil memeluk selimutnya untuk menutupi bagian depan tubuhnya.
"Iya, Tuan! Saya pun memang tak betah berada disini." pungkas Audrey masih terisak.
"Heh, aku tak mengerti kenapa wanita jalang sepertimu. Kenapa masih menangis hah? Kamu bukan gadis yang masih tersegel rapi, masih untung aku memberikan bayaran yang lumayan. Jadi, cukup! Tak usah sok polos, hm karena aku tak tau dengan berapa puluh pria dirimu melakukannya hanya sekedar untuk mendapatkan uang" cecarnya dengan senyum miring tersungging di sudut bibirnya.
"T-tidak Tuan, semua itu tak benar! Saya melakukan semua ini karena terpaksa!" teriak Audrey dengan suara yang terdengar kian parau. Masih berusaha untuk membela diri.
"Mana bisa aku percaya, karena terlalu banyak wanita di luaran yang sama sepertimu. Menjual tubuhnya hanya demi uang, untuk memenuhi gaya hidup di luar kemampuan." ucapnya ketus. Lagi-lagi dengan nada yang merendahkan.
"Terserah apapun yang Tuan katakan. Pada intinya, saya bukan lah wanita seperti itu." Jawab Audrey dengan mata yang menyala-nyala hatinya berontak tak terima dengan penuturan pria di hadapannya itu. Yang telah seenak jidat menjudge dirinya.
"Halah, menjadi seorang wanita murahan saja masih berpikir untuk mengaku masih memiliki harga diri. Sungguh luar biasa, sangat di luar nalar!" Ia pun hanya mencebikan bibirnya seraya kembali melirik Audrey dan memandangnya sebelah mata, melihat wanita itu tak ubahnya seperti wanita lainnya yang rela menghabiskan malam bersama dirinya untuk mendapatkan kesenangan dan juga uang yang banyak.
Mendengar hal itu, Audrey hanya bisa menyeka air matanya karena percuma ia berbicara dengan pria yang tak memiliki perasaan seperti itu. Dengan dada yang naik turun, nafasnya masih tersengal-sengal menahan emosi. Marah pada pria itu, pada dirinya sendiri, juga marah pada keadaan yang menjebak dirinya sendiri dalam keadaan yang sangat menjijikkan seperti itu.
"Sudahlah, tak usah banyak omong lagi. Karena aku tak memiliki banyak waktu untuk berdebat dengan seorang wanita seperti dirimu. Aku sudah cukup puas dan itu sudah cukup. Aku telah mendapatkan mu malam tadi, dan kamu pun telah mendapatkan uang yang banyak dariku. Jadi, sekarang pergilah, jangan sisakan apapun di sini. Dan, ingat mulai detik ini kita memang tidak pernah saling mengenal dan ingat kita tak pernah saling bertemu. Camkan itu baik-baik!" Tegasnya sambil berbalik badan dengan tatapan super tajamnya menatap Audrey yang masih memeluki lututnya.
"B-baik, Tuan. Saya akan ingat apa yang Tuan katakan," ucap Audrey kepada pria yang ia sendiri pun tak mengetahui siapa namanya.
Dan tanpa menunggu lama, pria itu pun kembali ke ruangan ganti pakaiannya, karena akan segera berangkat untuk urusan bisnis ke Amerika. Ya, ia adalah Albyan Razel Winata pemilik perusahaan besar yang bergerak di bidang bisnis food and fashion. Yaitu Nata corp. Pria single berusia 32 tahun itu adalah seorang Casanova yang suka berpetualang dengan banyak wanita. Hal itu terjadi di akibatkan rasa kecewanya pada sang mantan kekasih yang tega meninggalkan dirinya.
Melihat itu, Audrey pun segera turun dari tempat tidur untuk segera memunguti ceceran busananya yang akan segera ia kenakan kembali. Sebelum Alby muncul kembali di hadapannya, karena ia tak ingin melihat wajah pria yang telah menyentuh dirinya tadi malam itu, membuat dirinya geli dan jijik di waktu yang bersamaan.
Setelah mengancingkan kemejanya, ia pun berdiri di depan cermin besar itu. Merasa alangkah kotornya dirinya saat itu. Namun, Audrey hanya bisa untuk memejamkan sejenak matanya dan menerima bahwa memang hal itu lah yang telah terjadi, dan ini pertama kali dalam sejarah hidupnya.
Dengan wajah yang sembab juga maskara yang telah luntur membuat bagian bawah matanya menghitam. Namun, ia tak peduli lagi. Dengan kedua tangannya yang berlomba untuk kembali menyeka air mata di kedua belah pipinya itu. Ia pun segera meraih tas miliknya di atas sofa untuk memasukkan ponselnya yang tergeletak di atas meja. Juga uang haram yang ia terima barusan untuk kegiatan kotor yang telah ia lakukan.
Ia pun segera keluar dari kamar Hotel itu, berjalan gontai menyusuri koridor dengan perasaan yang sangat pilu. Rasa di dalam dadanya sangat sesak perasaannya terasa kian tercabik-cabik mengingat kejadian tadi malam yang tak akan pernah ia lupakan seumur hidupnya.
Rasa pilu menyelimuti pikirannya, isak tangis pun kembali pecah, dan tak bisa hentikan lagi. Hingga ia tiba di ujung halaman Hotel untuk menyetop taksi dan akan segera pulang ke rumah.
Bab 1 Bayaran untuk malam ini
18/06/2023
Bab 2 Hati yang pilu
18/06/2023
Bab 3 Suami macam apa kamu
18/06/2023
Bab 4 Mencari pinjaman
18/06/2023
Bab 5 Mertua vs ipar
18/06/2023
Bab 6 Terpaksa kulakukan
19/06/2023
Bab 7 Adegan di bathtub 21+
19/06/2023
Bab 8 Gadis nakal itu
19/06/2023
Bab 9 Mimpi aneh disiang hari
20/06/2023
Bab 10 Hati yang gelisah
20/06/2023
Bab 11 ada begal
14/08/2023
Bab 12 Melawan begal mesum
15/08/2023
Bab 13 Lelahnya menjadi aku
15/08/2023
Bab 14 Terbayang malam yang panas
16/08/2023
Bab 15 Gadis tapi beranak
17/08/2023
Bab 16 Desah nakal gadisku
17/08/2023
Bab 17 Kalian bercinta dibelakangku
17/08/2023
Bab 18 Kecelakaan
17/08/2023
Bab 19 Kecelakaan Zean & Alby
18/08/2023
Bab 20 Bukan salahku
19/08/2023
Bab 21 Tak ada yang menginginkan ini terjadi
20/08/2023
Bab 22 Gairah kakak iparku
21/08/2023
Bab 23 Gairah Liar kakak iparku yang menggoda
22/08/2023
Bab 24 Mendesah sendirian
23/08/2023
Bab 25 Tetangga seksi membuat tergoda
24/08/2023
Bab 26 Jangan lakukan itu, Mas
25/08/2023
Bab 27 Managerku mesum
26/08/2023
Bab 28 Jangan sentuh aku, sialan!
27/08/2023
Bab 29 Ahh lega!
28/08/2023
Bab 30 Tuh kan becek
29/08/2023
Bab 31 Mertua bawel
30/08/2023
Bab 32 Wanita tua baik hati
01/09/2023
Bab 33 Suami dan gadis gatal
01/09/2023
Bab 34 Oma mau cicit
02/09/2023
Bab 35 Tak ada gairah ranjang
03/09/2023
Bab 36 Keponakan ganteng
04/09/2023
Bab 37 Siapakah orang jahat itu
05/09/2023
Bab 38 Ya ceraikan aku!
06/09/2023
Bab 39 Dibawa ke apartemen
07/09/2023
Bab 40 Kau ada dikamarku
09/09/2023
Buku lain oleh Aprilsnow
Selebihnya