Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Istri Yang Di Jual Suami

Istri Yang Di Jual Suami

Aprilsnow

5.0
Komentar
13.8K
Penayangan
55
Bab

Audrey Giana Maheswari adalah seorang ibu muda berusia 25 tahun. Ia menjalani kehidupan yang sangat sulit setelah salah dalam memilih pendamping. Memiliki suami seorang pemabuk dan berselingkuh ditambah dengan anak balitanya yang mengidap sakit parah. Membuat Audrey harus bekerja banting tulang kesana kemari demi membiayai pengobatan sang buah hati. Namun, dengan tega sang suami malah menjualnya pada seorang pria untuk menghasilkan uang yang banyak dalam semalam. Bagaimana kah nasib Audrey selanjutnya?

Bab 1 Bayaran untuk malam ini

Denting jam dinding yang tertempel di tembok ruangan itu telah menunjukkan pukul 07:30 wib. Semburat jingga mulai memasuki celah tirai yang tersibak angin.

Ceceran busana tergeletak begitu saja di lantai ruangan Hotel mewah berbintang lima dengan desain yang modern, dengan tirai berwarna krem yang menjulang tinggi, di tambah dengan lampu remang - remang yang menambah aesthetic suasana. Ditambah dengan melodi syahdu alunan lagu romantis yang sedang di putar di piringan hitam.

Namun, berbanding terbalik sang wanita yang malah sedang terisak pilu seakan penuh rasa sakit dan juga penyesalan yang begitu menyeruak di sekujur tubuhnya. Sementara itu, suara guyuran air shower di kamar mandi masih terdengar gemericiknya. Sang pria tampan nan gagah berhias tato naga di bahu kiri nya itu tengah membersihkan diri setelah aktifitas panas yang telah ia lakukan dengan seorang wanita yang bahkan sama sekali tak ia kenali sebelumnya itu. Bukan hal aneh untuk pria seperti dirinya itu, yang kerap kali menikmati kegiatan panas tersebut dengan bermodalkan uang dan juga ketampanan yang ia miliki. Tak jarang justru para gadis itu lah yang terlebih dahulu merangkak naik ke atas ranjangnya. Merindukan sentuhan dan gelora cinta dari sang Casanova. Dengan sejuta pesona dan harta yang ia miliki seolah dunia pun mampu ia beli dengan uang, atau ia bisa mendapatkan apapun yang ia inginkan hanya dengan menjentikkan ujung jarinya. Seolah dunia berada di dalam genggamannya.

Hanya berselang 30 menit si lelaki gagah dengan postur tubuh yang tinggi sekitar 185cm rambut cepak berwarna hitam pekat dan hidung mancung serta berahang tegas, otot-otot di tubuhnya yang terlihat sangat menonjol itu, terlihat begitu kuat dan juga kokoh.

Belum lagi, bulu - bulu halus yang menghiasi bagian dada bidangnya.

Sebelum ia kembali untuk berpakaian di kamarnya, ia pun langsung meraih sebuah alat yang tertempel di tembok. Dan tersenyum lebar setelah berbicara dengan seseorang.

Ia dapat dengan jelas mendengar suara isak tangis sendu si wanita yang tadi malam telah ia jelajahi. Namun, ia cuek saja dan seakan tak peduli. Dengan masih membelakangi nya. Ia pun mulai mengeluarkan kata-kata dari suara seraknya yang terdengar sangat seksi.

"Pergilah. Tugasmu telah selesai. Ambil ini semua untuk tip malam tadi! Karena bayaranmu telah diambil oleh orang itu. Tak usah menangis, karena ku lihat kau bukan lagi seorang gadis yang polos!" hardiknya kesal, pria berotot kekar itu pun berjalan melewatinya dengan handuk putih yang melilit di pinggangnya. Meraih satu gepokan uang yang lemparkan tepat di wajah si wanita yang tak lain adalah Audrey. Hingga terbang berhamburan jatuh di lantai.

"Apakah harga diriku semurah ini?" Audrey membatin seraya dengan terpaksa harus memunguti semuanya.

"Cepat lah pergi dari sini, karena aku hanya menggunakan barang sekali pakai saja!" bentaknya tanpa menoleh lagi pada Audrey yang masih terisak sambil memeluk selimutnya untuk menutupi bagian depan tubuhnya.

"Iya, Tuan! Saya pun memang tak betah berada disini." pungkas Audrey masih terisak.

"Heh, aku tak mengerti kenapa wanita jalang sepertimu. Kenapa masih menangis hah? Kamu bukan gadis yang masih tersegel rapi, masih untung aku memberikan bayaran yang lumayan. Jadi, cukup! Tak usah sok polos, hm karena aku tak tau dengan berapa puluh pria dirimu melakukannya hanya sekedar untuk mendapatkan uang" cecarnya dengan senyum miring tersungging di sudut bibirnya.

"T-tidak Tuan, semua itu tak benar! Saya melakukan semua ini karena terpaksa!" teriak Audrey dengan suara yang terdengar kian parau. Masih berusaha untuk membela diri.

"Mana bisa aku percaya, karena terlalu banyak wanita di luaran yang sama sepertimu. Menjual tubuhnya hanya demi uang, untuk memenuhi gaya hidup di luar kemampuan." ucapnya ketus. Lagi-lagi dengan nada yang merendahkan.

"Terserah apapun yang Tuan katakan. Pada intinya, saya bukan lah wanita seperti itu." Jawab Audrey dengan mata yang menyala-nyala hatinya berontak tak terima dengan penuturan pria di hadapannya itu. Yang telah seenak jidat menjudge dirinya.

"Halah, menjadi seorang wanita murahan saja masih berpikir untuk mengaku masih memiliki harga diri. Sungguh luar biasa, sangat di luar nalar!" Ia pun hanya mencebikan bibirnya seraya kembali melirik Audrey dan memandangnya sebelah mata, melihat wanita itu tak ubahnya seperti wanita lainnya yang rela menghabiskan malam bersama dirinya untuk mendapatkan kesenangan dan juga uang yang banyak.

Mendengar hal itu, Audrey hanya bisa menyeka air matanya karena percuma ia berbicara dengan pria yang tak memiliki perasaan seperti itu. Dengan dada yang naik turun, nafasnya masih tersengal-sengal menahan emosi. Marah pada pria itu, pada dirinya sendiri, juga marah pada keadaan yang menjebak dirinya sendiri dalam keadaan yang sangat menjijikkan seperti itu.

"Sudahlah, tak usah banyak omong lagi. Karena aku tak memiliki banyak waktu untuk berdebat dengan seorang wanita seperti dirimu. Aku sudah cukup puas dan itu sudah cukup. Aku telah mendapatkan mu malam tadi, dan kamu pun telah mendapatkan uang yang banyak dariku. Jadi, sekarang pergilah, jangan sisakan apapun di sini. Dan, ingat mulai detik ini kita memang tidak pernah saling mengenal dan ingat kita tak pernah saling bertemu. Camkan itu baik-baik!" Tegasnya sambil berbalik badan dengan tatapan super tajamnya menatap Audrey yang masih memeluki lututnya.

"B-baik, Tuan. Saya akan ingat apa yang Tuan katakan," ucap Audrey kepada pria yang ia sendiri pun tak mengetahui siapa namanya.

Dan tanpa menunggu lama, pria itu pun kembali ke ruangan ganti pakaiannya, karena akan segera berangkat untuk urusan bisnis ke Amerika. Ya, ia adalah Albyan Razel Winata pemilik perusahaan besar yang bergerak di bidang bisnis food and fashion. Yaitu Nata corp. Pria single berusia 32 tahun itu adalah seorang Casanova yang suka berpetualang dengan banyak wanita. Hal itu terjadi di akibatkan rasa kecewanya pada sang mantan kekasih yang tega meninggalkan dirinya.

Melihat itu, Audrey pun segera turun dari tempat tidur untuk segera memunguti ceceran busananya yang akan segera ia kenakan kembali. Sebelum Alby muncul kembali di hadapannya, karena ia tak ingin melihat wajah pria yang telah menyentuh dirinya tadi malam itu, membuat dirinya geli dan jijik di waktu yang bersamaan.

Setelah mengancingkan kemejanya, ia pun berdiri di depan cermin besar itu. Merasa alangkah kotornya dirinya saat itu. Namun, Audrey hanya bisa untuk memejamkan sejenak matanya dan menerima bahwa memang hal itu lah yang telah terjadi, dan ini pertama kali dalam sejarah hidupnya.

Dengan wajah yang sembab juga maskara yang telah luntur membuat bagian bawah matanya menghitam. Namun, ia tak peduli lagi. Dengan kedua tangannya yang berlomba untuk kembali menyeka air mata di kedua belah pipinya itu. Ia pun segera meraih tas miliknya di atas sofa untuk memasukkan ponselnya yang tergeletak di atas meja. Juga uang haram yang ia terima barusan untuk kegiatan kotor yang telah ia lakukan.

Ia pun segera keluar dari kamar Hotel itu, berjalan gontai menyusuri koridor dengan perasaan yang sangat pilu. Rasa di dalam dadanya sangat sesak perasaannya terasa kian tercabik-cabik mengingat kejadian tadi malam yang tak akan pernah ia lupakan seumur hidupnya.

Rasa pilu menyelimuti pikirannya, isak tangis pun kembali pecah, dan tak bisa hentikan lagi. Hingga ia tiba di ujung halaman Hotel untuk menyetop taksi dan akan segera pulang ke rumah.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Aprilsnow

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Istri Yang Di Jual Suami
1

Bab 1 Bayaran untuk malam ini

18/06/2023

2

Bab 2 Hati yang pilu

18/06/2023

3

Bab 3 Suami macam apa kamu

18/06/2023

4

Bab 4 Mencari pinjaman

18/06/2023

5

Bab 5 Mertua vs ipar

18/06/2023

6

Bab 6 Terpaksa kulakukan

19/06/2023

7

Bab 7 Adegan di bathtub 21+

19/06/2023

8

Bab 8 Gadis nakal itu

19/06/2023

9

Bab 9 Mimpi aneh disiang hari

20/06/2023

10

Bab 10 Hati yang gelisah

20/06/2023

11

Bab 11 ada begal

14/08/2023

12

Bab 12 Melawan begal mesum

15/08/2023

13

Bab 13 Lelahnya menjadi aku

15/08/2023

14

Bab 14 Terbayang malam yang panas

16/08/2023

15

Bab 15 Gadis tapi beranak

17/08/2023

16

Bab 16 Desah nakal gadisku

17/08/2023

17

Bab 17 Kalian bercinta dibelakangku

17/08/2023

18

Bab 18 Kecelakaan

17/08/2023

19

Bab 19 Kecelakaan Zean & Alby

18/08/2023

20

Bab 20 Bukan salahku

19/08/2023

21

Bab 21 Tak ada yang menginginkan ini terjadi

20/08/2023

22

Bab 22 Gairah kakak iparku

21/08/2023

23

Bab 23 Gairah Liar kakak iparku yang menggoda

22/08/2023

24

Bab 24 Mendesah sendirian

23/08/2023

25

Bab 25 Tetangga seksi membuat tergoda

24/08/2023

26

Bab 26 Jangan lakukan itu, Mas

25/08/2023

27

Bab 27 Managerku mesum

26/08/2023

28

Bab 28 Jangan sentuh aku, sialan!

27/08/2023

29

Bab 29 Ahh lega!

28/08/2023

30

Bab 30 Tuh kan becek

29/08/2023

31

Bab 31 Mertua bawel

30/08/2023

32

Bab 32 Wanita tua baik hati

01/09/2023

33

Bab 33 Suami dan gadis gatal

01/09/2023

34

Bab 34 Oma mau cicit

02/09/2023

35

Bab 35 Tak ada gairah ranjang

03/09/2023

36

Bab 36 Keponakan ganteng

04/09/2023

37

Bab 37 Siapakah orang jahat itu

05/09/2023

38

Bab 38 Ya ceraikan aku!

06/09/2023

39

Bab 39 Dibawa ke apartemen

07/09/2023

40

Bab 40 Kau ada dikamarku

09/09/2023