Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Sang Pemuas
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Pernikahan adalah Impian semua perempuan di dunia, namun tidak bagi Amanda, sejak pernikahannya dengan seorang CEO bernama Antonio Wiradijaya, CEO dari Axel Company sekaligus cucu dari Billionaire Dikta Wiradijaya hidup Manda, biasa dia disapa juga berubah.
Manda tidak bisa bebas lagi melakukan apa yang menjadi kesukaannya karena Antonio selalu mengancamnya untuk menjaga nama baik keluarganya, padahal pernikahan mereka sengaja disembunyikan dari khalayak ramai itu semua karena status Manda yang hanyalah anak yang besar dari panti asuhan. Antonio berusaha menutupi sosok sang istri dari khalayak ramai.
Flashback On~
3 Minggu pasca pernikahannya, Antonio bahkan terus bersikap acuh bahkan terkesan tidak pernah menganggap keberadaan Manda.
Ucapan ucapan Antonio terus membekas dalam ingatan Amanda, "Aku menikahimu, karena mengikuti kemauan kedua orangtuaku.. kamu bisa memiliki status sebagai istriku, tapi aku tidak akan membiarkan kamu masuk ke dalam hidupku, ke dalam hatiku bahkan menyentuh tubuhku," Antonio.
Sebuah penolakan telak diberikan oleh Antonio yang kini berstatus sebagai suaminya, hati istri mana yang tidak akan terluka jika diperlakukan seperti itu.
Namun Manda sadar bahwa statusnya yang bahkan tidak tau siapa orang tua kandungnya dan hanya terlahir di sebuah panti asuhan adalah jurang pemisah antara dirinya dengan keluarga sang suami Antonio Wiradijaya.
Flashback
Kehidupan Amanda Viona tidaklah seindah wajahnya, terlahir di panti asuhan tanpa tau siapa keluarganya, asal usulnya dan bahkan berapa tanggal lahirnya pun Manda tidak tau.
Tuhan.. dimanapun kedua orangtuaku sekarang, baik masih hidup atau sudah tidak ada... aku hanya ingin mengucapkan, aku benar benar merindukan mereka~Doa Manda dalam hatinya.
"Kenapa ini gadis kecilnya Kak Dean kok ngelamun sendirian aja sih?" goda Dean tiba tiba menghampiri Manda.
Manda kecil pun cukup terkejut dengan kehadiran sosok Dean, sosok Kakak yang dia miliki selama di panti asuhan.
"Manda cuma doa sama Tuhan kak.. kalau Manda kangen sama Mama Papa Manda," ucap polos Manda yang membuat hati Dean yang memang lebih tua beberapa tahun dari Manda itu cukup tersentuh.
"Sudah jangan sedih lagi yah... Kak Dean janji, Kak Dean akan selalu jaga kamu disini.. Kakak gak akan pernah tinggalin kamu," ujae Dean.
Meskipun bukan terlahir sebagai Kakak Adik kandung namun rasa sayang Dean pada Manda tidak diragukan lagi, Dean selalu menjaga Manda, selalu berusaha membuat Manda tersenyum.
Manda pun merasa bersyukur atas kehadiran Dean di hidupnya.
Hari berganti hari mereka terus lewati bersama sampai pada titik dimana janji yang Dean buat ternyata tidak bisa dia tepati. Dean menjadi salah satu anak panti asuhan yang beruntung karena di adopsi oleh keluarga kaya raya yang memang mengharapkan seorang anak lelaki.
Perpisahan tak ayal harus mereka alami karena Dean harus mengikuti keluarga barunya yang menginginkan dirinya untuk melanjutkan studi di luar negri.
"Apa kabarnya Kak Dean ya sekarang? apa dia masih mengingatku?" gumam Manda.
"Oy! Manda..." tegur Eta saat melihat saudara iparnya sedang melamun.
Suara Eta jelas saja membuat lamunan Manda tentang Dean buyar. "Ehh kamu! ada apa Ta?" tanya Manda. .
"Kok kamu bengong.. mikirin apa sih? tadi Antonio telepon katanya mau jemput kamu," ucap Eta menjelaskan.
Dia bahkan tidak sudi berbicara dengan aku istrinya sendiri, lalu apa benar ini disebut sebuah pernikahan~batin Manda sedih.
"Ah iyah.. ya sudah makasih ya udah kasih tau aku," jawab Manda dengan tersenyum.
"Ya sudah.. aku pulang duluan ya, paling sebentar lagi Antonio tiba, kamu coba hubungi dia aja," ucap Eta.
Bagaimana mau hubungi, tiap aku kirim pesan aja gak pernah dibalas~pikir Manda.
"Baik.. kamu tenang aja, ya sudah kamu hati hati dijalan ya, salam buat Mama Papa dan semuanya," seru Manda lagi.
"Oke oke," balas Manda. Mereka pun saling berpelukan sebelum berpisah satu sama lain.
Kini Manda menunggu jemputan dari sang suami Antonio, tentunya Antonio melakukan ini demi Mamanya bukan karena kemauannya sendiri untuk menjemput sang istri.
Setelah beberapa minggu mereka resmi menikah, Antonio dengan terpaksa membawa Manda sang Istri pindah ke rumah pribadinya karena dia tidak ingin terus berlaku baik dengan Manda di depan keluarganya, itu alasan sebenarnya bukan karena kewajiban dia sebagai suami untuk membangun rumah tangganya sendiri dengan Amanda.
"Permisi Mbak Manda!" sapa salah seorang pegawai di butik Eta.