Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
5.0
Komentar
24.5K
Penayangan
45
Bab

Tidak pernah terpikirkan oleh seorang Amanda, gadis biasa yang dibesarkan di panti asuhan bahwa dirinya akan menikah dengan seorang CEO tampan bernama Antonio. Sayangnya pernikahan yang memang tidak diharapkan keduanya membuat hidup Amanda menjadi lebih menderita karena sikap sang suami Antonio. Namun di saat Manda mulai menyerah dengan kehidupan rumah tanggaa, belum lagi hatinya yang selalu tersakiti justru di saat itulah Antonio baru menyadari bahwa kehadiran Amanda membuat nya menjadi lebih baik. Antonio pun tak gentar berbalik mengejar cinta Amanda. Akankah Manda mau menerima Antonio kembali?

Bab 1 Amanda

Pernikahan adalah Impian semua perempuan di dunia, namun tidak bagi Amanda, sejak pernikahannya dengan seorang CEO bernama Antonio Wiradijaya, CEO dari Axel Company sekaligus cucu dari Billionaire Dikta Wiradijaya hidup Manda, biasa dia disapa juga berubah.

Manda tidak bisa bebas lagi melakukan apa yang menjadi kesukaannya karena Antonio selalu mengancamnya untuk menjaga nama baik keluarganya, padahal pernikahan mereka sengaja disembunyikan dari khalayak ramai itu semua karena status Manda yang hanyalah anak yang besar dari panti asuhan. Antonio berusaha menutupi sosok sang istri dari khalayak ramai.

Flashback On~

3 Minggu pasca pernikahannya, Antonio bahkan terus bersikap acuh bahkan terkesan tidak pernah menganggap keberadaan Manda.

Ucapan ucapan Antonio terus membekas dalam ingatan Amanda, "Aku menikahimu, karena mengikuti kemauan kedua orangtuaku.. kamu bisa memiliki status sebagai istriku, tapi aku tidak akan membiarkan kamu masuk ke dalam hidupku, ke dalam hatiku bahkan menyentuh tubuhku," Antonio.

Sebuah penolakan telak diberikan oleh Antonio yang kini berstatus sebagai suaminya, hati istri mana yang tidak akan terluka jika diperlakukan seperti itu.

Namun Manda sadar bahwa statusnya yang bahkan tidak tau siapa orang tua kandungnya dan hanya terlahir di sebuah panti asuhan adalah jurang pemisah antara dirinya dengan keluarga sang suami Antonio Wiradijaya.

Flashback

Kehidupan Amanda Viona tidaklah seindah wajahnya, terlahir di panti asuhan tanpa tau siapa keluarganya, asal usulnya dan bahkan berapa tanggal lahirnya pun Manda tidak tau.

Tuhan.. dimanapun kedua orangtuaku sekarang, baik masih hidup atau sudah tidak ada... aku hanya ingin mengucapkan, aku benar benar merindukan mereka~Doa Manda dalam hatinya.

"Kenapa ini gadis kecilnya Kak Dean kok ngelamun sendirian aja sih?" goda Dean tiba tiba menghampiri Manda.

Manda kecil pun cukup terkejut dengan kehadiran sosok Dean, sosok Kakak yang dia miliki selama di panti asuhan.

"Manda cuma doa sama Tuhan kak.. kalau Manda kangen sama Mama Papa Manda," ucap polos Manda yang membuat hati Dean yang memang lebih tua beberapa tahun dari Manda itu cukup tersentuh.

"Sudah jangan sedih lagi yah... Kak Dean janji, Kak Dean akan selalu jaga kamu disini.. Kakak gak akan pernah tinggalin kamu," ujae Dean.

Meskipun bukan terlahir sebagai Kakak Adik kandung namun rasa sayang Dean pada Manda tidak diragukan lagi, Dean selalu menjaga Manda, selalu berusaha membuat Manda tersenyum.

Manda pun merasa bersyukur atas kehadiran Dean di hidupnya.

Hari berganti hari mereka terus lewati bersama sampai pada titik dimana janji yang Dean buat ternyata tidak bisa dia tepati. Dean menjadi salah satu anak panti asuhan yang beruntung karena di adopsi oleh keluarga kaya raya yang memang mengharapkan seorang anak lelaki.

Perpisahan tak ayal harus mereka alami karena Dean harus mengikuti keluarga barunya yang menginginkan dirinya untuk melanjutkan studi di luar negri.

"Apa kabarnya Kak Dean ya sekarang? apa dia masih mengingatku?" gumam Manda.

"Oy! Manda..." tegur Eta saat melihat saudara iparnya sedang melamun.

Suara Eta jelas saja membuat lamunan Manda tentang Dean buyar. "Ehh kamu! ada apa Ta?" tanya Manda. .

"Kok kamu bengong.. mikirin apa sih? tadi Antonio telepon katanya mau jemput kamu," ucap Eta menjelaskan.

Dia bahkan tidak sudi berbicara dengan aku istrinya sendiri, lalu apa benar ini disebut sebuah pernikahan~batin Manda sedih.

"Ah iyah.. ya sudah makasih ya udah kasih tau aku," jawab Manda dengan tersenyum.

"Ya sudah.. aku pulang duluan ya, paling sebentar lagi Antonio tiba, kamu coba hubungi dia aja," ucap Eta.

Bagaimana mau hubungi, tiap aku kirim pesan aja gak pernah dibalas~pikir Manda.

"Baik.. kamu tenang aja, ya sudah kamu hati hati dijalan ya, salam buat Mama Papa dan semuanya," seru Manda lagi.

"Oke oke," balas Manda. Mereka pun saling berpelukan sebelum berpisah satu sama lain.

Kini Manda menunggu jemputan dari sang suami Antonio, tentunya Antonio melakukan ini demi Mamanya bukan karena kemauannya sendiri untuk menjemput sang istri.

Setelah beberapa minggu mereka resmi menikah, Antonio dengan terpaksa membawa Manda sang Istri pindah ke rumah pribadinya karena dia tidak ingin terus berlaku baik dengan Manda di depan keluarganya, itu alasan sebenarnya bukan karena kewajiban dia sebagai suami untuk membangun rumah tangganya sendiri dengan Amanda.

"Permisi Mbak Manda!" sapa salah seorang pegawai di butik Eta.

"Ahh, iya ada apa?"

"Pak Antonio sudah menunggu di depan," serunya.

Dan dengan cepat Manda langsung berlari ke bawah untuk menemui Antonio.

Meskipun memegang jabatan sebagai CEO Axel Company namun Antonio lebih senang membawa mobilnya sendiri, terkadang dengan Ramon, dia akan menggunakan supir jika ada keperluan mendadak atau urusan bisnis saja.

Manda yang sudah melihat mobil sang suami tiba tiba diam terpaku di tempatnya, seperti biasa Manda takut untuk mendekati Antonio.

Tin

(Suara klakson mobil mengagetkan dirinya)

"Sampai kapan kamu mau terus berdiri disana hah?" tegur Antonio memanggil Manda.

"Ahh! Iya, maafkan aku," jawab Manda sambil berlari kecil menuju mobil. Manda membuka pintu depan mobil namun begitu terkejutnya dirinya saat melihat seorang wanita cantik sudah menempati posisi itu. Manda tidak melihat karena kaca mobil sang suami sangatlah gelap.

"Owh! ma---aaaf, maafkan saya," seru Manda kikuk dan malu, semu rasa bercampur aduk saat itu.

"Tidak apa apa Ka, biar saya duduk di belakang,* balas sang wanita yang diketahui sebagai salah satu rekan kerja Antonio.

"Biarkan dia duduk di belakang," ucap Antonio memutuskan pergerakan tangan sang wanita yang bernama Devina itu. "Masuklah cepat!" ucap Antonio ketus kepada Manda. Manda pun akhirnya duduk di belakang.

Segera setelah Amanda masuk mobil, Antonio pun melajukan mobilnya, meskipun fokus pandangannya di depan jalan namun sesekali Antonio berusaha melihat belakang melalui kaca, dia terus memperhatikan Manda yang memalingkan wajahnya keluar.

Sementara Manda, pikiran dan hatinya entah berada di mana, pandangannya tampak kosong menatap luar kaca mobil yang terus berjalan.

Dia menjemputku, lalu membawa wanita lain bahkan dia bersikap manis kepada wanita lain tapi membentak istrinya di hadapan wanita lain, apa aku benar benar tidak ada harganya Antonio di matamu~batin Amanda.

Suasana canggung pun tampak berasa sekali di dalam mobil.

"Kamu mau saya drop di apartemen atau?"

"Iya, saya di depan lobby apartemen aja," balas Devina.

Jadi mereka sering pergi bersama? Manda, Manda... ada hak apa kamu cemburu? kamu bukan siapa siapa Antonio, sadar diri Manda~kekeh Manda dalam hatinya.

Buruknya suasana hati Manda membuat Manda memilih untuk menggunakan earphone dan mendengarkan lagu daripada harus mendengar sang suami berbicara lembut dengan wanita lain, sampai tanpa sadar matanya pun ikut terpejam karena rasa kantuknya.

"Antonio, turunkan aku di depan lobby saja, suamiku sudah menunggu di depan," ujar Devina lembut.

"Ricko di bawah?" tanya Antonio.

"Iyah, kebetulan kita akan pergi dinner bersama," balas Devina tersipu malu. "Atau kamu mungkin mau double date, ajaklah istrimu.. aku rasa dia cemburu denganku," bisik Devina pelan.

Namun Antonio tidak menghiraukannya.

"Oke.. sudah sampai, terima kasih tumpangannya," ucap Devina. "Ka, saya turun dulu," seru Devina.

Namun merasa tidak mendapat jawaban dari Manda, Devina dan Antonio pun menoleh ke belakang. "Sepertinya istrimu kelelahan... lelah hati menghadapimu Antonio," goda Devina terkekeh.

"Turunlah... salam untuk Ricko, kapan kapan aku akan mampir ke tempat kalian," ucap Antonio.

Devina pun hanya terkekeh melihat Antonio, sang partner bisnis sekaligus rekannya itu.

Sementara Antonio terus menatap ke kursi belakang melihat sosok wanita yang sudah dinikahinya itu. Tak lama, Antonio pun memilih terus melajukan mobilnya menuju rumah pribadinya.

"Dia pikir aku supirnya," cebik Antonio setelah menghentikan laju mobilnya tepat di depan rumah mewahnya. Meskipun ingin membangunkan Amanda namun saat melihat Manda sudah tertidur pulas niatnya pun dia batalkan. Dengan terpaksa, Antonio membopong tubuh istrinya masuk ke dalam rumah dan sampai ke kamar Manda lalu meletakan tubuh Manda dengan hati hati di ranjangnya.

"Kamu bahkan membuatku layaknya bawahanmu nona," sindir Antonio kembali saat tubuh Manda sama sekali tidak bergerak saat dirinya menaruh di atas ranjangnya.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Missecha

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku