CEO Bucin
ra Antonio bekerja di kantor, tetapi pikirannya tidak berada bersama raganya pada
rg
geram
ang berada di satu ruangan dengan Antonio. Ram
jutkan saja pekerjaanmu," ucap Antonio berusa
Astaga! Sadarlah A
benar-benar buruk. Setelah berkali-kali menepis pikiran yang mengusiknya, Antonio masih tid
ahnya, melainkan menuju panti asuhan di mana sang istri berada saat itu
a main games aja gimana? Pada
anak-anak panti
skan betapa bahagianya Manda bisa menyenangkan anak-anak panti asuhan yang kurang beruntung sama seperti dirinya dulu, dibuang orang tua dan keluarga. Keceriaan ter
usul Bu Angelina. "Kakak Amanda jadi tikusnya dan Kaka
setuju!" jawab me
g sangat bisa menghibur
aku pasti, deh," ejek Manda, membuat Dean tersenyum
idak akan pernah melepaska
a lihat a
elah untuk menangkap Amanda yang terus
membuat lingkaran besar. Sementara Manda
ari jauh seisi panti asuhan. Pemilik mobil itu tidak lain adalah Antonio. Dia terus memantahu dari kejauhan, sang i
suara anak anak panti asuhan yang terus menyema
am Dean dengan membuat mimik muka yang me
Kakak bisa!" uca
an membuatnya hampir terjatuh, tetapi Dean menyergapnya dari belakang dan menariknya. Posisi
kalian sudah dua kali berpelukan seperti itu. Luar biasa sekali kalian berdua. Amanda,
damu Manda, ya aku sudah terlalu baik, aku sudah memberikan kamu kesempatan, Baiklah. Kita lihat siapa yang akan bertahan pada akhirnya nanti
gak apa-apa Manda?"
atus dia sekarang sebagai seorang istri. Manda menepis dengan lembut tangan De
aik-baik saja kan
erdiri. "Nggak apa-apa, B
Angel pun membawa anak-anak kembali
Antonio masih berada di sana, membiarkan Manda yang sudah pulang
ya? Telepon dan pesanku aja
rjaan di kantornya," ucap Man
ya, tetapi karena melihat sang suami belum juga menampakkan diri di rumahnya,
ngar suara mobil mulai m
agi bahwa hati kecil Manda sudah tertanam nama Antonio. Nama yang selalu membuat emosinya naik turun nama yang meskipun ser
lek
u ter
ng tamu, namun detik berikutnya Antonio diam dan Amanda pun heran tetapi Antonio
ama sekali," ujar Manda melayangkan protesnya. Namun,bukannya menjawab Antonio justru terus b
ngan sang suami. Mencoba me
hkan, Antonio menatapnya layaknya orang asing. Antonio terus berjalan menghindari Manda tan
tutur Manda pelan. Dia kembali heran dengan sikap Antonio
ta sudah membaik Anton