"Hey nona Putri kenapa kamu melamun?" "Em itu pak anu." "Haduh Putri apa-apaan sih kamu kok jadi gugup begini," batin ku sambil menggerutu sendiri dalam hati. "Ona anu ono apaan sih kamu Put sampai gugup gitu melihat pak Stev." Kekeh pak darwin dengan sengaja mengejekku, "Enggak kok pak ,cuma anu." Oh tuhan susah sekali bicara ini "Nah kan anu lagi, lihat pipimu itu sudah seperti kepiring rebus."
Sungguh indah pemandangan pantai di kota bali ini. Membuat aku sangat menyukainya sehingga tak ingin pulang. Mungkin memang aku harus berlibur untuk beberapa minggu di sini untuk menyegarkan otak ku ini. Atau mungin bisa aku meminta cuti selama satu bulan. Akhir-akhir ini aku sangat sibuk sampai-sampai tidak sempat memanjakan diri sendiri.
Aakkhhhh
"Kamu gak punya mata ya! Liat nggak bajuku' kan jadi basah karena ulah kamu itu dasar lelaki!" gerutuku merasa kesal kepada lelaki yang menumpahkan jus ke bajuku yang tak sadar sedang melamun sedari tadi.
"Maaf nona saya tidak sengaja," balas pria di hadapanku sembari mencari tisue ingin mengelap bajuku
"Hei maaf!" Tunjukku ke pria itu
"Kamu bilang maaf. Kamu nggak lihat apa sengaja. Udah jelas-jelas aku sedang berjemur di sini kamu main tumpahin aja itu minumanmu," ucap ku yang merasa geram karena ulahnya
"Akan saya bersihkan atau saya ganti yang baru nona."
"Sudah cukup. Lebih baik kamu pergi sekarang aku muak melihat mu itu." Aku pun mengusir pria itu dan dia pun berlalu pergi meninggalkan ku dan menaruh kertas di meja yang aku duduki ini.
"Baik nona saya akan pergi dan ini kartu nama saya. Kalau nona ada perlu bisa hubungin saya ok?"
"Dan maaf atas kejadian ini. Sungguh saya tidak sengaja," imbuh pria itu sambil menundukkan kepalanya tanda hormat kepadaku.
"Heemmm."
Aku menjawab seadanya karna masih kesal
Aku pun memutuskan untuk kembali ke hotel tempatku menginap karena merasa risih dengan pakaian ku yang basah ini.
Hih dasar laki-laki aneh. Udah tau orang lagi berjemur kok bisa-bisanya dia menumpahkan minuman ke bajuku. Huh menyebalkan,
niat hati ingin liburan di sini malah sudah bikin bete aja.
*
Krruk krrukk
Aduh jam berapa ini?
Kok perut ku sudah lapar? Aku lupa makan karna saking jengkelnya dengan laki-laki kemarin aku sampai tertidur di hotel
sampai-sampai lupa makan.
Sebaiknya aku mandi setelah itu pergi berkeliling kota ini dan menikmati suasana di kota bali ini. Aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku kan jarang liburan dan mumpung ada kerjaan di sini sekalian keliling di kota ini.
Meeting pun akan diadakan malam nanti pukul tujuh malam. Jadi siang ini aku masih punya waktu,,
Ddrrt ddrrt
Suara ponsel ku pun berbunyi,,
Kuraih benda pipih,kecil yang berwarna merah merona itu di atas meja.
Hah pak bos! Ada apa ya pagi-pagi ini sudah menghubungi ku? Akhirnya ku angkat saja karena penasaran juga.
[Halo selamat pagi pak?]
[Owh oke pak ,siang ini? Pukul berapa pak?]
[Oke pak , saya dan pak Darwin akan menemuinya siang ini.]
[Baik pak selamat pagi juga pak.]
Huft, gagal deh mau jalan-jalan dasar pak bos ini sukanya mendadak kalo mau meeting. Kan aku belum menyiapkan baju. Apa lagi bakalan ketemu CEO baru kita di sini. Katanya nanti malam meetingnya
**
Aduh deg-deg an deh katanya CEO baru ini gantengnya maksimal. Ah aku sudah tidak sabar. Lebih baik aku pagi ini ke boutique aja buat cari baju yang bagus. Biar lebih kelihatan menarik pas ketemu CEO baru kan katanya dia single belum punya isteri atau pacar hehe bisa itung-itung cuci mata. Siapa tau dia kecantol dengan kecantikan aku. Ya secara aku ini kan cantik dan seksi lagi hahaha
Dasar kok jadi me**m otak ku ya. Sebaiknya aku segera mandi dan setelah itu sarapan terus mencari boutique karena jam dua siang ini aku akan menemui CEO baru kita,
*
"Hai pak Darwin!" sapa ku kepada pak Darwin rekan kerja ku yang satu hotel juga dengan ku karena ada urusan pekerjaan di bali ini.
"Hai juga Putri!" sapa pak Darwin
"Kamu sudah menunggu lama di sini??" tanya pak Darwin
"Nggak kok pak ,saya baru saja turun," jawab ku dengan riang karena bagiku pak Darwin bukan saja rekan bisnisku. Tapi beliau sudah saya anggap sebagai orang tua sendiri. Karena kebaikan beliau dan isterinya yang selalu menganggap aku anak mereka,
"Wah wah wah ,kamu cantik sekali hari ini sepertinya kamu tau kalau CEO kita ini sangat tampan," goda pak Darwin kepadaku yang memang benar dia selalu menebak apa ada di pikirannku
"Ah bapak tau aja aku kan jadi malu."
"Ya sudah ayo kita berangkat nanti telat kita. Hari ini meeting kita yang terakhir dan besok saya akan pulang ke jakarta. Kalau kamu memang ingin mengajukan cuti berarti besok saya pulang sendiri saja,"
ujar pak darwin yang tak berhenti berbicara
"Ok pak ,saya memang sangat lelah mungkin besok saya sudah mengajukan cuti. Bapak bisa pulang sendiri kan?" tanyaku kepada pak Darwin.
"Oh tentu bisa nak, kamu hati-hati di sini ya. Kalau ada apa-apa telpon kami segera oke?" ujar pak Darwin.
"Baik pak."
"Ayo jalan," ujar ku
*
"Selamat siang pak Darwin, senang bertemu anda lagi di sini."
"Selamat siang pak Stevano, senang juga saya bisa bertemu dengan anda sekarang. Tentunya kita akan lebih sering bertemu ya."
"Ya ,sepertinya seperti itu pak Darwin."
"Oh iya ,ini kenalkan Putri sekertaris yang di minta bapak. Dia ini putri yang akan menjadi sekertaris bapak nanti.
"
"Ayo Put, perkenalkan nama mu."
"Huusss Put." Pak Darwin menyiku bahuku yang sedari tadi aku hanya bisa tercengang karena terkejut. CEO yang di maksud big bos dan pak Darwin adalah...
"Eh emm egh iya. Halo pak Stevano, perkenalkan nama saya Putri Anindia." Ya Tuhan dunia ini memang terlalu sempit.
Kenapa aku harus bertemu laki-laki ini lagi? Bahkan lebih parahnya dia adalah CEO di kantor ku dan aku hanya akan sebagai sekertarisnya. Sial-sial baru kemarin aku memaki-makinya karena kesalahannya. Sekarang aku dikejutkan lagi karena dia bos ku.
Mimpi apa aku semalam andai aku tak butuh pekerjaan ini lebih baik aku mengundurkan diri. Daripada harus satu kantor dengan orang menyebalkan ini. Dalam hati ku menggerutu sendiri karna kesal dengan nasib ku
"Oh ibu Putri Anindia, perkenalkan nama saya Stevano Putra Wijaya." Dengan senyum manis nya yang langsung membuat hati ini bergetar hampir menghanyutkanku. Oh astaga Putri sadarlah dia itu menyebalkan!
Stop putri, okey kamu harus fokus ini demi karir mu. Fokus- fokus huft ,aku menarik nafas halus agar tidak terlihat gugup. Oh tuhan apa dia akan membalas dendam atas perlakuan ku kemarin?
"Hey nona Putri kenapa kamu melamun?"
"Em itu pak anu."
"Haduh Putri apa-apaan sih kamu kok jadi gugup begini," batin ku sambil menggerutu sendiri dalam hati.
"Ona anu ono apaan sih kamu Put sampai gugup gitu melihat pak Stev." Kekeh pak darwin dengan sengaja mengejekku,
"Enggak kok pak ,cuma anu." Oh tuhan susah sekali bicara ini
"Nah kan anu lagi, lihat pipimu itu sudah seperti kepiring rebus."
"Emm sudah sudah pak Darwin jngan menggoda Putri terus. Kapan kita mulainya meting ini kalau membahas Putri. Tuh lihat putri jadi nggak fokus," ujar si laki-laki menyebalkan itu.
"Iya maaf pak Stev." Maaf pak Darwin ke laki-laki itu
.
"Iya pak ,tak apa-apa saya tahu betul dengan bapak. Ternyata dari dulu tidak berubah. Bapak masih suka menggoda." Pak Stev terkekeh ketika mengingat kedekatan mereka dahulunya.
*
"Oke meeting hari ini cukup mulai besok kamu sudah boleh bekerja Putri," ujar pak stev mempertegas kalau besok adalah hari pertama aku bekerja dengannya.