Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
BOS JUTEK JATUH CINTA

BOS JUTEK JATUH CINTA

Evie Yuzuma

5.0
Komentar
47.2K
Penayangan
46
Bab

Novel ini merupakan novel bergenre romantic komedi yang memiliki konflik percintaan yang unik. Karakter tokoh utama wanita---Srikandi yang cuek dan pemberontak, tokoh Bisma yang lembut dan bijak serta tokoh Arjuna---bos tampan yang semena-mena membuat alur dalam cerita ini begitu hidup dan mengalir dengan sendirinya. Siapapun yang mengikuti ceritanya akan ketagihan untuk mengetahui setiap babak baru dalam episode berikutnya. Terlebih kisah cinta segi lima antara tiga orang pria dengan dua orang wanita yang rumit dan berakhir dengan mengejutkan. Dengan siapakah pada akhirnya Srikandi bersanding? Selain itu cara mereka menuju jenjang pernikahannya itu terkesan nyeleneh dan bisa membuat orang senyum-senyum sendiri.

Bab 1 Pingsan

Prang!

Cangkir kopi yang dipegang Srikandi terjatuh dan pecah berserakan. Tubuh gadis itu mendadak oleng karena heel setinggi lima senti tidak menopangnya dengan benar. Beruntung, Bisma yang baru memasuki pantry sigap menangkapnya

Tangan kokoh Bisma menangkap tubuh mungil Srikandi. Badannya lemas terkulai, sepertinya gadis itu kehilangan kesadaran.

"Hei! Ngapain kamu peluk-peluk dia?" Suara berat itu adalah Arjuna.

"Jun, sekretaris lu pingsan." Bisma membopong tubuh Srikandi yang terkulai dan membawanya ke ruang kesehatan. Beruntung perusahaan mereka memiliki klinik 24 jam sebagai fasilitas untuk karyawan.

Arjuna mematung, menatap punggung Bisma yang berjalan tergesa-gesa menuju ruang kesehatan. Kemudian pandangannya beralih pada pecahan gelas, dia menuju telepon di dekat pantry, menekan nomor extention bagian general cleaning untuk segera mensterilkan area dapur.

***

"Dok, kenapa dia?" Bisma bertanya pada dokter Anita yang baru saja selesai memeriksa Srikandi, rekan kerjanya.

"Dia kelelahan dan sepertinya telat makan," ucap dokter Anita, sambil duduk kembali di balik mejanya.

"Mungkin ... dia kecapekan Dok, memang kemarin baru saja pulang kampung, setelah menghadiri pemakaman adiknya," ucap Bisma. Dokter Anita mengangguk.

"Sudah siuman?" tanya Bisma lagi.

"Sudah, tapi kelihatannya masih sangat lemah," ucap dokter Anita. Terdengar suara langkah kaki menggunakan heel mendekat. Bisma dan dokter Anita menoleh ke arahnya.

"Sri, kamu udah sadar?" Bisma berdiri menghampiri wanita itu.

"Udah Mas Bisma," ucap Srikandi, wajahnya masih terlihat pucat. Bisma memang terkenal supel dan ramah, dia juga tidak suka dipanggil bapak, oleh anak buahnya. Bisma bukan orang yang gila hormat, meskipun dia seorang manager dari departement project dan business development, namun dia low profile dan senang bergaul.

"Aku duluan ya, nanti pak Arjuna memarahiku, tadi dia minta dibuatkan kopi," ucap Srikandi, mengingat tabiat buruk bosnya tersebut.

"Sepupu durjana, kalau bukan bos," gumam Bisma hampir tak terdengar, dia sudah cukup kesal melihat perlakuan semena-mena bosnya itu. Bisma dan Arjuna memang masih sepupu, namun dalam hierarki di perusahaan, pastinya Arjuna memiliki hierarki tertinggi, karena dia adalah putra tunggal pemilik perusahaan.

"Sri, biar aja, nanti aku suruh office girl buat anterin kopi. Ayo, sekarang aku anter kamu pulang." Bisma menawarkan diri. Srikandi menggeleng.

"Mas, pekerjaanku belum selesai, pak Arjuna akan ada meeting besok pagi, jadi aku harus menyelesaikannya hari ini," ucapnya. Bisma menarik napas panjang, akhirnya dia mengangguk dan mengikuti langkah Srikandi kembali ke ruangan, setelah berpamitan pada dokter Anita.

Ruangan Bisma dan Arjuna bersebelahan. Bisma satu ruangan bersama beberapa divisi lainnya yang saling terhubung, seperti dengan team quality dan engineering. Sementara ruangan Arjuna yang notabene berstatus sebagai president direktur, hanya diisi oleh dua orang. Arjuna dan Srikandi. Memang di sana ada satu kursi kosong lagi, milik pak Bagaskara, ayah Arjuna. Namun kursi itu sering sekali kosong, mengingat sang pemilik perusahaan hanya berkunjung sesekali.

Arjuna menatap gadis yang baru masuk ruangannya itu dengan tatapan tajam, bak mata elang. Dari raut wajahnya sama sekali tak ada gurat kepedulian. Bagaimanapun, rasa tidak sukanya bukan tanpa alasan. Ayahnya yang memilih Srikandi sebagai sekretaris dan general admin menggantikan Cantika kekasihnya.

Srikandi melangkah gontai ke mejanya. Bagaimanapun kepalanya masih terasa berat. Namun beberapa slide meeting, belum dia check ulang. Besok adalah meeting penting terkait project baru yang cukup menggiurkan. Dia duduk tanpa menoleh pada orang yang sejak tadi memandangnya tajam. Gadis itu seperti sudah kebal dengan perlakuan semena-mena bosnya, meskipun terkadang dia menumpahkan semua kekesalan itu dengan menangis sendirian.

"Bikin drama apa lagi, kamu?" pertanyaannya sinis. Srikandi menatap sekilas pada bosnya.

"Maksud Bapak?" Wanita itu meminta penjelasan.

"Bikin keributan di pantry, mau menarik perhatian siapa? Bisma?" Sebuah tuduhan pedas terlontar. Srikandi menarik napas panjang.

"Itu masalah pribadi saya, apa ada urusannya sama Bapak?" ucap Srikandi lembut tetapi tajam. Akhir-akhir ini dia sudah mulai berani melawan atasannya tersebut.

"Cepet selesaikan slide-nya, saya mau pulang," ucap lelaki itu dengan angkuh. Srikandi meliriknya sekejap dan mengangguk. Hampir setengah jam, akhirnya slide presentasi itu selesai.

"Sudah saya email Pak, silakan dicheck dulu!" ucap Srikandi, sambil membereskan meja kerjanya. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam.

"Saya check di rumah, HP kamu standby kalau ada revisi, saya telpon," ucapnya sambil menjinjing tas laptopnya yang sudah rapi. Lelaki itu jarang sekali memakai jas, kecuali ada meeting besar dengan klien. Kemudian dia berlalu begitu saja, meninggalkan gadis itu sendirian dalam ruangan. Srikandi bergegas mematikan komputernya dan berjalan membuntuti atasannya, mengikutinya berjalan di lorong menuju parkiran. Sebetulnya dia bisa langsung keluar lewat lobi, namun finger mesin ada di dekat pintu keluar parkiran.

"Pak Juna!" Srikandi mempercepat jalannya, setengah berlari mengejar bossnya.

"Ada apa?" Arjuna menoleh tanpa menghentikan langkahnya.

"Emhh ... engga Pak!" Srikandi tersenyum hambar, tidak mungkin dia mengatakan kalau dia takut hantu. Meskipun sebetulnya bosnya lebih menyeramkan.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Evie Yuzuma

Selebihnya
ULANG TAHUN IBU MERTUA

ULANG TAHUN IBU MERTUA

Romantis

5.0

“Aku tidak mengirim istriku untuk menjadi pembantu di sini, Ma. Kenapa dia sibuk mengambil piring dan gelas kotor, sementara kalian enak-enakan makan?” Alka melempar protes ketika sang istri yang dicintainya diperlakukan semena-mena. Menjadi orang tidak berpendidikan tinggi dan tidak berpunya membuat Madina dibeda-bedakan di keluarga suaminya. Terlebih Alka---sang suami, memiliki pendidikan paling rendah juga disbanding ketiga kakaknya. Tuti---ibu mertua Madina terasa sangat pilih kasih. Sering kali dia memperlakukan Madina seperti pembantu dan bukan menantu. Pada acara ulang tahunnya, Madina dicibir dan direndahkan. Bahkan dia disuruh membantu membereskan piring dan gelas kotor. Mereka mengira Madina datang hanya untuk menumpang makan, karena sepertinya tidak mungkin dia membelikan hadiah yang mewah. Semua anggota keluarga tahu jika Madina dan Alka hidupnya hanya rata-rata. Semua hinaan, kepedihan dan rongrongan dari keluarga sang suami membuat rumah tangganya kerap kali diterpa badai. Terlebih Tuti---sang ibu berharap memiliki besan dengan seorang yang terpandang. Dia mencoba memasukkan Ratna dalam kehidupan sang putra. Para Ipar dan Mertua Madina berusaha keras agar Ratna bisa menjadi istri kedua dari Alka. Bagaimanapun mereka diiming-imingi kehidupan mewah dan menyenangkan oleh Ratna. Hingga akhirnya persekongkolan itu membuat sebuah kesalah fahaman besar terjadi antara Madina dan Alka sehingga membuat mereka terpisah jarak dan antara. Dalam kesendirian itu, Madina yang memang sudah merintis karir dalam dunia literasi menemukan jalan rejekinya. Salah satu novel yang ditulisnya viral dan dirinya mendadak terkenal dengan nama pena yang tidak diketahui oleh keluarga suaminya. Begitu pun dengan Alka yang merasa ditinggalkan dan mengira jika Madina lebih memilih lelaki dari masa lalunya, dia sibuk memperbaiki kehidupan ekonominya. Akankah keduanya kembali dipertemukan dan bisa menjalani hidup penuh kebahagiaan? Ataukah semuanya berakhir, Madina dan Alka berjalan masing-masing dengan pilihan hidupnya?

MENIKAH DENGAN SULTAN

MENIKAH DENGAN SULTAN

Romantis

5.0

“Nay! rempeyek kacang apaan kayak gini? Aku ‘kan bilang mau pakai kacang tanah, bukan kacang hijau!” pekik Natasya. Dia membanting bungkusan rempeyek yang sudah Rinai siapkan untuknya. Natasya berniat membawanya ke rumah calon mertuanya dan mengatakan jika itu adalah rempeyek buatannya. “Maaf, Sya! Bahan-bahannya habis kemarin. Aku uangnya kurang, Sya! Uang yang kamu kasih, sudah aku pakai buat berobat ibu. Ibu lagi sakit,” getar suara Rinai sambil membungkuk hendak memungut plastik yang dilempar kakak tirinya itu. Namun kaki Natasya membuat pergerakannya terhenti. Dia menginjak-injak plastik rempeyek itu hingga hancur. *** “Aku mau beli semuanya!” ucap lelaki itu lagi. “T—tapi, Bang … yang ini pada rusak!” ucap Rinai canggung. “Meskipun bentuknya hancur, rasanya masih sama ‘kan? Jadi aku beli semuanya! Kebetulan lagi ada kelebihan rizki,” ucap lelaki itu kembali meyakinkan. “Makasih, Bang! Maaf aku terima! Soalnya aku lagi butuh banget uang buat biaya Ibu berobat!” ucap Rinai sambil memasukkan rempeyek hancur itu ke dalam plastik juga. “Aku suka perempuan yang menyayangi ibunya! Anggap saja ini rejeki ibumu!” ucap lelaki itu yang bahkan Rinai sendiri belum mengetahui siapa namanya. Wira dan Rinai dipertemukan secara tidak sengaja, ketika lelaki keturunan konglomerat itu tengah memeriksa sendiri ke lapangan tentang kecurigaan kecurangan terhadap project pembangunan property komersil di salah satu daerah kumuh. Tak sengaja dia melihat seoarng gadis manis yang setiap hari berjualan rempeyek, mengais rupiah demi memenuhi kebutuhannya dan sang ibu. Mereka mulai dekat ketika Rinai menghadapi masalah dengan Tasya---saudara tirinya yang seringkali menghina dan membullynya. Masa lalu orang tua mereka, membuat Rinai harus merasakan akibatnya. Harum---ibunda Rinai pernah hadir menjadi orang ketiga dalam pernikahan orang tua Tasya. Tasya ingin menghancurkan Rinai, dia bahkan meminta Rendi yang menanangani project pembangunan property komersil tersebut, untuk segera menggusur bangunan sederhana tempat tinggal Rinai. Dia tak tahu jika lelaki yang menyamar sebagai pemulung itu adalah bos dari perusahaan tempat kekasihnya bekerja. Wira dan Rinai perlahan dekat. Rinai menerima Wira karena tak tahu latar belakang lelaki itu sebenarnya. Hingga pada saatnya Wira membuka jati diri, Rinai benar-benar gamang dan memilih pergi. Dia merasa tak percaya diri harus bersanding dengan orang sesempurna Wira. Wira sudah frustasi kehilangan jejak kekasih hatinya. Namun tanpa disangka, takdir justru membawanya mendekat. Rinai yang pergi ke kota, rupanya bekerja menjadi ART di rumah Wira. Bagaimanakah kisah keduanya? Akankah Rinai kembali melarikan diri ketika tahu jika majikannya adalah orang tua Wira?

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku