Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Gairah Si Pria Pendendam

Gairah Si Pria Pendendam

Ellcappucino_

4.2
Komentar
278
Penayangan
3
Bab

Ellena Clarke tidak menyangka jika kematian nona muda dari keluarga Dixon membuat ia terseret dalam kasus pembunuhan tersebut. Dimana Jack Dixon terus saja menyalahkan nya atas kematian sang adik sehingga dendam tersebut dilampiaskan kepada nya, hanya karena ia istri dari seorang Aaron Clarke, pria yang diyakini ikut andil dalam penghilangan nyawa Devine Dexon. "Akan ku buktikan jika aku tak bersalah atas kematian adikmu Jack." Ellena berucap. "Omong kosong, lihat saja jika aku tak bisa membuat Aaron Clarke tertangkap, kau yang akan ku buat menderita jauh dari apa yang bisa kau bayangkan, Ell." Jack Dixon Dapatkah Ellena Clarke mengungkap kasus tersebut dan lepas dari bayang-bayang pria bernama Jack Dixon dengan segala dendamnya?

Bab 1 Pria misterius

Jenazah seorang perempuan ditemukan di sebuah kamar hotel di kawasan Camberwell kota London, korban ditemukan pertama kali oleh petugas hotel pada sabtu sore lalu.

Olah tkp pun langsung dilakukan oleh penyidik kepolisian setempat, dan beberapa alat bukti yang dikumpulkan masih belum menemukan titik terang atas kematian wanita tersebut.

Kendati demikian, dari hasil temuan di lokasi penemuan jasad, polisi menyimpulkan jenazah itu merupakan korban dari pembunuhan, karena terdapat luka lebam di bagian pelipis dan beberapa luka di anggota tubuh lainnya, selain itu juga terdapat __.

Klik.

"Hei, kenapa kau matikan Ell, kau tidak lihat aku sedang melihat berita penting di televisi!" sungut seorang gadis saat seseorang menekan remote on off pada benda persegi empat tersebut.

"Aku menggaji mu bukan untuk bersantai-santai, cepat kirim buket bunga itu sekarang juga, atau gaji mu bulan ini tak akan ku bayar," saut wanita bernama Ell sambil meletakan remote control diatas meja.

"Ck, kau selalu saja tak bisa melihat aku santai Ellena, tak bisakah sesekali kita melakukan hal yang menyenangkan?" protes sang gadis.

"Kau boleh melakukan hal yang ingin kau lakukan saat buket bunga itu sudah berada di tangan pemilik nya, cepat pergi! kerja mu hanya mengeluh saja sepanjang hari, Grace."

"Jika bukan karena kau bos nya aku sudah memukulmu sejak lama, Ellena!" gumam gadis muda tersebut.

"Kau berani memukul ku?!" saut Ellena.

"Hahaha, tidak, baiklah aku pergi, bye Ell."

Ellena mendengus kesal, meskipun begitu, ia jugaterlihat tersenyum ketika melihat teman sekaligus karyawan di toko bunga nya berjalan ke arah pintu sambil membawa buket bunga pesanan pelanggan.

Ya, dia Ellena Clarke, wanita cantik juga mandiri yang terobsesi dengan tumbuhan cantik berwarna warni yang disebut dengan bunga, usianya baru 23 tahun, akan tetapi ia mampu mengembangkan hobi nya menjadi usaha kecil milik nya sendiri.

Meski statusnya sudah menikah ia menjalankan hidupnya hanya seorang diri, tanpa tahu apa yang dilakukan oleh suaminya di luar sana.

Ya status istri hanyalah omong kosong belaka, nyatanya hubungan antara Ellena dan suaminya tak lebih dari sebuah perjanjian diatas kertas saja tanpa saling mencintai.

Ellena wanita mandiri, ia tak pernah mempermasalahkan hal itu, baginya hidup tenang sambil melakukan bisnis kecil yang ia jalani sekarang jauh lebih penting, setidaknya itu yang menjadi harapannya sejak ia menginjakan kakinya di kampung halaman suaminya.

///////////

Klinting!

Bunyi lonceng yang tergantung diatas pintu mengalihkan pandangan Ellena Clark ia berjalan dengan seutas senyum di bibirnya ketika seorang pelanggan masuk kedalam toko bunga nya.

"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu, bunga apa yang anda inginkan, Tuan?" sambut Ellena Clark begitu ramah menghampiri si pembeli.

Pria tegap itu tak bergeming, sorot matanya menatap angkuh pada wanita yang berjalan menghampirinya.

"Halo Tuan, bunga apa yang kau inginkan? tanya Ellena lagi kali.

"Mawar hitam dan sebuket bunga krisan,"sahut pria tersebut dengan nada dingin.

Sesaat Ellena terdiam, senyumnya seketika memudar, ada sedikit rasa tak nyaman yang ia rasakan dari dalam tubuhnya. Sebab ia tahu arti lain dari nama bunga yang disebutkan tadi. selain itu pria di hadapannya juga terlihat mencurigakan meski memakai setelan jas rapih.

"Maaf Tuan, sepertinya bunga yang anda inginkan tidak ada di toko kami, silahkan anda mencari di tempat lain." Ellena masih berdiri tepat di depan si pria, meski takut, ia tak ada pilihan lain selain mengusir secara perlahan pria yang baru saja memasuki toko bunganya.

"Carikan bunga itu untuk ku, akan ku bayar mahal jika kau bisa mendapatkan bunga yang ku inginkan."

Setelah menyelesaikan ucapannya, pria itu pun langsung meninggalkan Ellena Clarke.

Ellena begitu terkejut sekaligus takut, ia yakin jika pria yang memasuki toko bunga milik nya bukan pria biasa, pria itu berbahaya Ellena Clark yakin akan hal itu.

____

Keesokan harinya, pria yang sama kembali datang, kali ini dengan dua bodyguard dan satu pria yang lebih mirip seperti asistennya.

Klinting!

"Selamat dat... ," ucapan Ellena terputus saat ia tahu siapa orang yang mengunjungi toko bunga miliknya.

"Ada apa Ell? tanya Grace ketika mendengar bosnya terdiam.

Grace pun mengedarkan pandangannya ke arah Ellena, kemudian berpindah ke arah yang lain.

"Oh, halo Tuan, ada yang bisa kami bantu?"sapa Grace, yang baru saja keluar dari dalam ruangan.

"Sudah dapat apa yang ku inginkan?" ucap si pria tanpa berbasa basi, pandangan nya menatap tajam hanya tertuju pada Ellena.

Ellena menelan salivanya, sesaat matanya bergetar, saat tindakan pria tersebut terlihat begitu mengintimidasi dirinya.

"Sudah ku katakan, toko kami tidak menjual mawar hitam dan bunga Krisan, anda bisa mencari di tempat lainsaja, Tuan," sahut Ellena masih dengan ekspresi yang sama.

"Tunggu sebentar Ell, bukankah di dalam ruangan kita masih memiliki bunga itu, jual saja pada tuan ini, tunggu apa lagi kita pasti akan lebih diuntungkan bukan, mengingat bunga itu tak ada peminatnya sama sekali," sambung Grace tanpa tahu atmosfir yang sebetulnya mencekik Ellena.

Pria itu mencebikan bibirnya seolah merendahkan Ellena.

"Aku tahu, tapi tidak akan ku jual pada pria ini, Grace."

Grace mengernyitkan keningnya.

"Baiklah Tuan, kau berurusan dengan ku, jangan hiraukan bosku, anda ingin berapa tangkai? aku yang akan membuatkan buket bunga itu untukmu," tanya Grace tanpa memperdulikan ucapan Ellena.

"Sebanyak yang kalian miliki,"ucap si pria misterius itu.

Grace menoleh, kemudian tersenyum.

"Wah, mulai sekarang kau menjadi pelanggan setia kami, Tuan." Grace pun berjalan memasuki ruangan.

Sedangkan Ellena masih terpaku dan tak suka dengan pria angkuh di depannya.

"Sebenarnya apa yang kau inginkan, Tuan. Aku tahu bukan bunga itu tujuanmu?!"tanya Ellena.

"Aaron Clarke!"

Deg!

Jantung Ellena berdetak kencang saat pria tersebut menyebutkan nama sang suami.

"Apa hubungan mu dengan Aaron?"tanya Ellena.

"Nanti kau akan tahu, ah satu lagi, kirimkan bunga itu untuk suamimu, sebentar lagi dia akan menyusul adikku."Pria itu pun kemudian pergi diikuti oleh asisten yang sejak tadi berdiri di sampingnya.

"Tunggu Tuan, apa hubungan mu dengan Aaron?"Ellena mengejar si pria, namun dua bodyguard tersebut menghentikan pergerakan nya.

"Tuan, jawab pertanyaan ku, apa hubungan mu dengan Aaron? Lalu adikmu, aku sama sekali tak mengerti!!"teriak Ellena.

"Hentikan nona, kau tak akan bisa mendekati beliau, lebih baik kau beritahu keberadaan Aaron Clarke saja, jika kau dan toko bunga ini tak ingin hancur di tangan bos kami!" ancam salah satu dari bodyguard yang berdiri di samping Ellena.

"Apa maksud kalian? Aku sama sekali tak mengerti, Aaron, apa yang dilakukan oleh Aaron, hah?!" teriak Ellena sambil mencoba melepaskan diri untuk mengejar pria tadi.

Bodyguard tersebut menghempaskan tubuh Ellena, hingga wanita itu terjatuh di antara pot bunga dan menimbulkan keributan.

Semua itu tak luput dari pandangan pria misterius tersebut dari dalam mobil mewahnya.

"Kau amati wanita itu, jika perlu hancurkan toko bunganya, aku rasa dengan begitu Aaron Clarke akan keluar dari tempat persembunyiannya."

Asisten itu pun menganggukkan kepalanya seakan sudah memahami perintah bosnya.

"Baik Jack."

Setelah melihat pemandangan tersebut, pria bernama Jack itu pun meninggalkan Birmingham dengan perasaan puas.

Meskipun begitu, matanya masih menyimpan kesedihan serta amarah yang begitu dalam, saat tahu adik kesayangannya terbunuh oleh seseorang dan pelakunya adalah pria bernama Aaron Clarke, suami dari wanita tadi.

"Lihat saja, nyawa akan ku balas dengan nyawa, kau sudah salah mengusik orangku, Aaron Clarke!."

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku