Dijual ibu tirinya di pelelangan dengan harga fantastis membuat Pandora harus mengabdikan hidup kepada seorang pria misterius. Pria pemilik mata spektrum itu menyimpan segudang rahasia. Seharusnya kesepakatan hitam di atas putih bisa ditangani dengan baik. Akan tetapi hal paling gila yang tak pernah Pandora bayangkan ... dia merasakan kepah sayap lembut seperti merengkuhnya acapkali pria itu menjamah tubuh Pandora. Bagian lain yang tak pernah Pandora sadari bahwa pria itu menginginkan sesuatu darinya, yang sederhana. Namun juga rumit kelihatan. Rumit seperti Pandora harus mengandung dalam keadaan perawan.
Ratusan tahun lalu ....
Api, air dan udara menjadi elemen pertempuran dua kubu berseberangan. Masing-masing penguasa langit dan tanah mengerahkan pasukan. Mempertahankan sisi bengis, demi memperebutkan sebuah bola rozilog. Bola yang menyimpan satu kekuatan besar.
Bola rozilog akan menghilang jika peperangan ini dimenangkan oleh sisi hitam. Tak ingin jatuh ke tangan para pendosa. Dia akan memecah, lalu kembali setelah ratusan tahun mendatang.
Akan tetapi di bawah pimpinan raja pertama. Pangeran dari kerajaan Olimpyus Ossoron, seolah mendukung kemenangan dari kerajaan seberang. Dia melarikan diri meninggalkan jejak perperangan dengan membawa seorang wanita paripurna bersamanya. Kecantikan dan darah manusia yang mengalir di tubuh itu menjadi sebuah kutukan bagi aliran para dewa.
Pangeran buta akan hawa nafsu. Siapa sangka cinta pada pandangan pertama merupakan kekuatan terbesar, melebihi langit bercahaya, menyaingi petir-petir bersahut sebagai tamengnya. Pangeran akan merelakan apa pun termasuk merelakan dirinya sendiri.
Tajam menusuk pusat perhatian Pangeran mengarah ke depan. Kemampuan melesatnya makin membawa mereka menepi di pesisir selatan. Bersembunyi di antara rimbun perpohonan, saling mendekap-menyatukan bibir yang bergetar kedinginan.
Arcadeaz tidak pernah meminta ditakdirkan sebagai seorang manusia. Apa daya, jika pertemuan tak terduga menjatuhkan hatinya kepada seorang Pangeran tampan, pewaris dari Kerajaan Olimpyus Ossoron, yang juga meletakkan hati kepadanya.
Cinta yang mereka tabur, telah menjadi seonggok daging di dalam tubuh Arcadeaz. Kehamilan yang akan memperat hubungan terlarang keduanya adalah kekuatan bagi Arcadeaz melawan hukum alam. Alasan terbesar Arcadeaz bersedia melarikan diri bersama Pangeran dari kerajaan Ossoron.
"Kita sudah jauh."
Arcadeaz memulai pembicaraan. Dia menangkup wajah Pangeran nan tampan di luar nalar. Bagaimana bisa Arcadeaz mempertaruhkan akal sehatnya di hadapan pria sesempurna itu.
"Dan akan hidup bahagia di sini."
Sesekali Arcadeaz mengecup bibir panas sang Pangeran. Netra berwarna spektrum dan dagu terbelah berhasil menenggelamkannya di bawah kewarasan.
"Ya. Tapi firasatku mengatakan Raja Osso dikalahkan oleh pemimpin bawah tanah. Itu akan menjadi petanda buruk bagi para dewa. Kebutuhan kami terhadap bola rozilog akan mengalami kesulitan."
Arcadeaz menelan ludah kasar. "Kenapa kau tidak turun tangan membantu ayahmu?" tanyanya sepelan mungkin.
"Dia tidak merestui hubungan kita. Aku lebih mencintaimu, dan tidak akan membiarkan Raja Osso melakukan sesuatu."
Pangeran menghirup ceruk Arcadeaz dalam-dalam. Menikmati sisa kehangatan yang mungkin akan hilang. Dia merasakan kedatangan pasukan Ossoron semakin dekat, sudah cukup terlambat sekadar kembali melarikan diri.
"Aku sangat mencintaimu."
Pernyataan Pangeran diikuti derap-derap keras, dan bunyi raungan tertahan bertepatan dengan tarikan di bagian leher kuda. Para anggota kerajaan-perdana mentri dan Raja Osso, beserta ratusan prajurit berjejer, membentuk sebuah lingkaran besar mengelilingi sepasang kekasih yang telah melanggar aturan.
Tidak ada cela bagi Pangeran dan Arcadeaz untuk mengambil posisi aman. Semua senjata tajam terhunus ke arah mereka.
Pangeran menarik mundur tangan Arcadeaz melindungi wanita yang dia cintai di hadapan para petinggi kerajaan.
"Apa yang Raja lakukan di sini?" tanya Pangeran skeptis. Seraut wajah kejam Raja Osso membuatnya mengambil langkah waspada.
Dari pundak kuda posisi Raja Osso membidik tajam Arcadeaz, seakan ingin membumihanguskan wanita cantik di belakang Pangeran saat itu juga.
"Lepaskan tangannya, Pangeran!"
Raja Osso bicara tegas. Kemuliaan takhta, tidak lebih buruk dari sisi kejam yang dia punya.
"Pilihanmu hanya dua, Pangeran. Kembali ke kerajaan dan tinggalkan wanita itu, atau menetap di bumi menjadi pria menyedihkan," ucap Raja Osso tajam. Semua senjata tersigap satu langkah lebih dekat.
"Sampai kapan pun aku tidak akan meninggalkan Arcade. Bunuh aku, jika itu bisa membuat-Mu puas, Raja."
"Kau terlalu sering bersama kelompok wanita itu, hingga menjadi sangat bodoh dan tidak berguna. Baik jika kau tidak ingin kembali. Aku tidak akan memaksa."
Raja Osso tersenyum bengis, tidak ahli memberi toleransi untuk hal-hal kecil seperti kesalahan yang Pangeran lakukan. Keadilan adalah mutlak yang dia pegang sebagai seorang pemimpin. Siapa pun dan bagaimanapun, tidak pernah ada unsur nepotisme di bawah kidung kekuasaannya. Semua sama di mata hukum kerajaan.
Kepalan tangan Raja Osso membumbung tinggi ke udara. Hanya perlu memperlihatkan kelima jari, semua senjata berikutnya akan berpindah posisi.
"Kita harus pergi dari sini, Pangeran. Aku tidak mau anak kita dalam bahaya besar."
Sudah tidak bisa menyembunyikan rahasia yang dipendam. Arcadeaz tak punya pilihan, selain mengatakan sebuah kebenaran. Namun, alih-alih tersenyum puas Pangeran justru terdiam mencerna ucapan Arcadeaz.
Sial!
Arcadeaz seharusnya tidak bicara seperti itu di hadapan para dewa, terutama ayahnya-Raja Osso.
Satu kesalahan fatal meletuskan angkara murka. Raja Osso melepas kepalan jari, yang kemudian disusul senjata tombak melesat dari sisi belakang hingga menembus tubuh Arcadeaz.
Wanita itu membeku dengan mata melotot dan bibir setengah terbuka. Ditatap wajah Pangeran dengan perasaan hancur. Arcadeaz berusaha tersenyum di tengah darah yang berembes membasahi tubuh. Dia bersimpuh tak berdaya. Semakin jatuh, lalu perlahan – lahan matanya memejam. Tidak sanggup menahan diri lebih lama.
"No!"
"Arcade!"
Bab 1 Perang dan Cinta
13/12/2023
Bab 2 Pelelangan
13/12/2023
Bab 3 Penthouse
13/12/2023
Bab 4 Ciuman Pertama
13/12/2023
Bab 5 Pakaian Baru
13/12/2023
Bab 6 Pembangkang yang Menggairahkan
13/12/2023
Bab 7 Godaan
13/12/2023
Bab 8 Birahi
13/12/2023
Bab 9 Bercinta Lewat Sensasi
13/12/2023
Bab 10 Harem
13/12/2023
Bab 11 Es Krim
19/12/2023
Bab 12 Aturan
19/12/2023
Bab 13 Tak Terduga
19/12/2023
Bab 14 Kucing Betina
20/12/2023
Bab 15 Anggur
20/12/2023
Bab 16 Mengejutkan
21/12/2023
Bab 17 Miliknya
21/12/2023
Bab 18 King Kong
21/12/2023
Bab 19 Sekretaris Pribadi
23/12/2023
Bab 20 Terjebak
23/12/2023
Bab 21 Bra
23/12/2023
Bab 22 Jangan Menggodanya
23/12/2023
Bab 23 Tentang Mata
23/12/2023
Bab 24 Minta Izin
25/12/2023
Bab 25 Nekat
25/12/2023
Bab 26 Dalam Bahaya
25/12/2023
Bab 27 Hukuman
26/12/2023
Bab 28 Susu Cokelat
26/12/2023
Bab 29 Tantangan
26/12/2023
Bab 30 Sebuah bukti
28/12/2023
Bab 31 Racun
28/12/2023
Bab 32 Kecupan Ringan
28/12/2023
Bab 33 Rozilog
31/12/2023
Bab 34 Handuk Putih Memikat
31/12/2023
Bab 35 Lampu Hijau
31/12/2023
Bab 36 Sebuah Rencana
31/12/2023
Bab 37 Risikonya
31/12/2023
Bab 38 Kenyataan
08/01/2024
Bab 39 Aceli
08/01/2024
Bab 40 Keterkejutan
08/01/2024