Tawanan Pria Setengah Dewa
satu orang. Pandora tidak punya pilihan selain tetap mengenakan pakaian basah dan minim dari Aquela, tidak ada satu pun yang bisa d
imaksud tengah sibuk mengikat dasi hitam,
bisa mencapai apa yang sedang dikerjakan. Dia nyaris tersentak saat tiba – t
digunakan untu
Tubuh Pandora mengetat disusul dada yang membusung meng
andora berirama bersama debaran jantung dan rasa waspada. Sentuhan hangat di ceruk lehernya seperti sesuatu yang menyengat. P
enyuka
. Seketika itu kewarasan Pandora menyentak masuk. Dia menepis jemari yang telah la
dora dengan napas menggebu – gebu. Senyu
rgi asal mendapat kemba
k mungkin
Aku bisa melakukan
g di antara sudut dinding. Aroma maskulin menguar memenuhi indra penciuman Pandora.
mbuat napasku sesak." Harus Pandora ingatkan bahwa tali dress itu terlalu erat membelenggu. Dia berusaha keras menarik i
k menghadap dinding. Ruang gerak Pandora begitu kecil. Pria
yang lain. Tinggal bilang 'aku
tak mampu Pandora taklukkan. Alih – alih meminta bantuan, rasa takut lebih dulu menghujam isi pikirannya. Dia tidak ingin pria itu m
sih atas b
ingin menepi keluar dari kamar tidur sekaligus tempat di mana dia berganti pakaian, ta
ngan ke mana – mana
tidak usa
begitu pria itu berbalik menatapnya. Hanya sesaat k
emu orang aneh dan men
kah tidak pasti menunggu kedatangan tak diharapka
n sekamarnya. Sejak tiba di Cambridge Pandora lupa memberitahu Anna, setidaknya mengirim pesan singk
mbil keputusan demikian. Sengaja menyembunyikan benda pipih beserta tas m
Aku sudah di Cambridge. Kau tidak pe
yang diterima dari kemarin. Dia terlalu sibuk sekadar mengulik ponse
ri Anna, melainkan sebuah notifikasi email dari akun perguruan
a berdebar, ditambah pernyampain isi membuat hatinya semakin gugur
ertanya – tanya tak mengerti. Kenapa
ng kau
di ambang pintu dengan sebuah tas belanja di tangan. Pandora sudah berada di bawah kontrak kerja bersama pria itu. D
ku
Aku tunggu 10 detik dan
mengeluarkan kata lain telah meninggalkan Pandora sen
at
kusen pintu tak percaya. Dia bahkan bel
ua
inim ketat tersaji di depan mata, beserta dua dalaman dengan warna senada.
isa bra dan dalaman hitam basah miliknya. Pandora melepas secara keseluruhan. Dia tergesa – gesa memakai ha
tinggal l
pakan oran
da lubangan jeans. Saat bersamaan jantungnya tera
tapi Pandora tak berani memastikan ingatannya mengenai bentuk mata
Aku belum