icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Tawanan Pria Setengah Dewa

Bab 4 Ciuman Pertama

Jumlah Kata:1149    |    Dirilis Pada: 13/12/2023

oma maskulin di pagi hari menjadi sesuatu yang asing bagi Pandora. Perlahan netra hija

a

katnya. Semalam selepas aksi negosiasi dia memaksakan diri untuk terlelap-berh

a

urkan ketegangan. Tanpa sadar sentuhan jemarinya di a

mendon

netranya kembali

hal yang sama napasnya

h it

Mr. Lee, bagaimana mungkin

ukan?" ucap Pando

arusnya pria itu masih tertidur. Namun, wajah yang

bergumul dalam dua iris mata pun nyaris tak bisa membuat Pandora mengalihkan perhatian

a meli

i hari. Dia tidak tahu harus menjawab apa, susah payah men

a meli

ntung Pandora heboh di dalam sana. Dia memaksaka

t bibir lawan bica

e

membawa Pandora duduk d

merasaka

di antara celah tubuhnya. "Tidak. Aku tidak merasakan apa pun." Dia menunduk

ai membual. Apa begit

nya. Pandora tidak suka bagaimana pria itu melontarkan tuduhan tidak mendasar. Namun, t

u kemari untuk melihat seberapa h

ela sudah menjelaskan dengan kata – kata manis kepada Chris mengenai pekerjaan yang Pandora

ohon j

jika jantungnya kembali mengalami kegag

mu, karena kita tidak saling kenal." Dia menggeleng kecil, berulang kali menyak

men teater. Memiliki percapaian akademik yang gemilang. Merupakan putri tun

an, dan bagian lainnya-pada kalimat terakhir terdengar mengandung gairah tertahan. Haruskah Pandora menyebut

ya. Baru kemarin pagi dia mengundurkan diri dari status kemahasiswaan di Universita

adalah pria yang dikenal dosen di fakultas departemen teater. Barangkali Pandora harus pandai – pandai memperhit

osisinya sudah dipindahka

arus b

imbangi kekuatan yang dimiliki pria hadapannya. Dia terlalu muda harus memenuhi hasrat seo

mau m

njang mengejar langkah lebar yang terhenti di depan pintu kamar mandi. Pria

u pergi dari penthouse sebelum dia menyelesaikan ritual mandi, bayangan – bayangan menakutkan, berupa suara

t kebe

ggan menyebutkan nama

aktuku. Kenapa tidak

alah mengatakan suara – suara menakutkan ada di tempat asing, karena yang jauh lebih berbahaya sudah ber

berguna. Pria itu tersenyum sinis lalu menghid

gan dingin di sekujur tubuh. Dia mendesis tidak tahu apa yang membuat pria itu mengg

tung sambil menutup permukaan dada yang nyaris terekspos. Dia lambat mema

ndora dalam kebungkaman. Itu adalah sebuah kejadian pertama baginya, yang sama sekali tidak mahir membalas apa yang sedang terjadi. Tautan demi tautan terus berula

sing itu mantap mencengkeram pinggul Pandora. Lumatannya semakin liar, panas, hingga sesuatu yang menyengat mulai tak terelak. Sentuhan ta

ar. Air yang memercik sedikit memburamkan pandangan. Tetapi pria di hadapannya hanya menunjukkan raut tidak be

mu sebuah ilmu. Harusn

an wajah Pandora. Ilmu semacam

bih liar dan panas. Ap

cepat demi memungut kain yang tergeletak asal. Pandora dengan sengaja menerobos tubuh pria besar di hadapann

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka