Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Cinta yang Tersulut Kembali
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Sang Pemuas
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalinya Marsha yang Tercinta
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
“Tinggalkan dia, Oliver!”
Suara keras pria berpakaian rapi dengan tatapan serius tengah membentak putranya, pria itu bernama Hans Arnold, seorang pria yang ambisius dan memiliki kerajaan bisnis yang besar di Ibukota.
Lelaki muda itu langsung menghentikan langkahnya saat mendengar perintah itu, ia menoleh dan berniat melawan.
“Papa nggak punya hak untuk mengatur hidup aku, aku mencintai Lyla, dan hanya dia yang ingin kunikahi,” tegas lelaki bernama lengkap Oliver Hans, anak pertama dalam keluarga Hans, karena dia memiliki anak kedua, tetapi seorang perempuan.
Oleh karena itu, satu-satunya pewaris perusahaan yang akan mampu mengembangkan kerajaannya hanyalah Oliver, tetapi watak Oliver yang keras kepala tak mau diatur oleh siapapun, termasuk ayahnya.
Ia tak ingin berurusan dengan dunia bisnis, ia hany ingin hidup bebas dan menikmati apa yang ingin dia lakukan asalkan dia nyaman. Salah satunya menikahi wanita pilihannya sendiri, meski tanpa restu dari keluarganya.
“Kamu memang tak bisa diatur ya, kamu tau kan Lyla itu siapa? Anak musuh keluarga kita, jadi bagaimana mungkin kamu akan menikah dengannya, pikirkan itu!”
Hans sama sekali tak merestui hubungan mereka, lantaran wanita itu adalah anak dari musuhnya sendiri, dalam dunia bisnis.
“Aku nggak akan pernah meninggalkan Lyla apapun yang terjadi, jadi percuma Papa melarangku, karena itu tak akan berhasil,” kata Oliver dengan tegas. Ia pun langsung pergi dari rumahnya menuju ke apartemennya.
Sesampainya di apartemen, seorang wanita terbangun dari tidurnya ketika merasakan Oliver merebahkan tubuh di ranjang, tepat di samping wanita itu berbaring.
Wanita tersebut masih memejamkan mata ketika Oliver bergerak perlahan, membawa tubuhnya mendekat pada wanita sexy itu, lalu menyentuh puncak kepalanya dengan lembut.
“Oliv!” seru wanita yang menjadi kekasihnya selama ini dengan pelan sambil membuka mata dan mendongak. Namanya Lyla Queen.
Senyum Lyla kontan mengembang ketika mendapati Oliver berbaring di sampingnya dengan kepala ditopangkan ke sebelah tangan, sedang menatapnya dengan sorot mata yang tak bisa diartikan.
“Apa aku membangunkanmu?” tanya Oliver sambil melayangkan senyumnya.
“Nggak kok,” sahut Lyla. “Aku memang menunggumu pulang, aku hanya pura-pura tidur tadi,” guraunya.
Mendengar hal itu, Oliver menjadi sedikit gemas. Ia lalu mencubit salah satu pipi Lyla, sejak lama Oliver memang selalu suka melakukan itu ketika dia mulai gregetan dengan sikap Lyla yang menggemaskan.
Lyla adalah wanita sederhana yang sengaja diasingkan oleh ayah kandungnya di kota ini untuk melindungi wanita itu dari ancaman para mafia di Jakarta.
Dan di kota ini, ia diangkat menjadi anak oleh Jhon Halim, musuh dari Hans Arnold. Itulah alasan utama kenapa Hans menentang keras hubungan Oliver dan Lyla.
“Sayang, kamu jangan terlalu memikir urusan orang tua kita, biarkan saja mereka bermusuhan, itu bukan urusan kita, kamu harus menikah sama aku,” ujar Oliver dengan nada terdengar sangat manis.
“Tapi tetap saja aku takut Oliv... aku takut jika mereka tak bisa mengendalikan diri, lalu saling menghabisi, bukankah tujuan kita untuk menghentikan permusuhan ini, iya kan?” Lyla menatap Oliver dengan penuh harapan.
“Iya, kamu benar, makanya aku ingin menikah denganmu, mungkin dengan begitu kita bisa membuat mereka bersatu dan bersahabat, aku benar kan?” tanya Oliver.
Tangan Lyla masih mengelus dada Oliver dan tersenyum. “Kamu benar, aku setuju sama idemu, untuk sementara ini kita jalani hubungan kita dan kamu harus segera melamarku,” pinta Lyla dengan tatapan sendu.
Hubungan mereka memang sudah cukup lama, hari ini tepat satu tahun Lyla menjadi kekasihnya, mereka tinggal di apartemen yang sama semenjak enam bulan yang lalu.
Kehidupan Oliver yang bebas, lebih memilih tinggal di apartemen pribadi ketimbang bersama ayahnya karena ia tak ingin Hans mencampuri urusan pribadinya, termasuk pasangan hidup.
Hans tak bisa berbuat apa-apa selain menuruti keinginan Oliver. Namun, di tengah hubungannya dengan sang anak kurang baik, ia pun merencanakan sesuatu untuk Oliver.
“Aku janji sama kamu, aku jagain kamu dan kita akan hidup bahagia, punya anak yang banyak biar kamu nggak kesepian.” Oliver tertawa kecil.
“Kamu selalu berhasil membuatku tersenyum, aku bahagia bersamamu.” Lyla kemudian memeluk Oliver.
Oliver lalu memeluk kekasihnya dengan penuh cinta, ia ingin melewatkan malam ini bersama Lyla sebagai hadiah anniversary mereka yang pertama.
“Kamu siap melepas perawanmu malam ini, seperti janjimu satu tahun yang lalu.” Oliver menuntut janji Lyla saat itu.