Keturunan Rahasia

Keturunan Rahasia

Senja Merona

5.0
Komentar
12.7K
Penayangan
22
Bab

Rajendra Antariksa seorang pewaris tunggal Antariksa Group melakukan kesalahan di masa lalu pada seeorang Amara Lucia Haidar, karena jebakan yang di lakukan oleh pamannya sendiri. Rajendra semakin merasa terpukul begitu tau bahwa Amara mengalami trauma hebat dan melahirkan seorang putra untuknya, rahasia itu terkuak setelah 10 tahun Rajendra menjalani kehidupan seperti di Neraka karena rasa bersalah yang mendera. Saat Rajendra ingin menebus semua kesalahannya penolakan ternyata tidak hanya ia dapatkan dari Amara,tapi juga dari Orang tuanya serta Putranya.

Bab 1 Keturunan Rahasia. 1

"Tolong, tolong jangan lakukan ini padaku tuan, aku .... aku

mohon ... hiks hiks hiks." Gadis berjilbab hijau toska itu memohon kepada

Rajendra dengan wajah yang sudah memerah.

"Kau, kau menikmatinya bukan? Kenapa kau harus jual mahal hemmz...," Ucap Rajendra menyeringai. Tangan

besarnya meremas daging sekal pada dada gadis itu, yang seketika desahan terdengar sangat menggiurkan pada gendang telinga Rajendra.

"Akh .... ja .... ngan .... ja .... Ngan ... Sst," berusahamempertahankan kesadarannya gadis itu tetap melakukan penolakan. Rajendra yang mendengar penolakan gadis itu merasa terhina, harga dirinya merasa terlukai, seketika tangan besarnya mencengkram rahang gadis tersebut dengan sorat tajamnya, mata hitam itu menyalakan kemarahan yang berkobar.

"Berani sekali kau menolakku. Siapa kau, hingga berani beraninya menolak seorang Rajendra Antariksa." Kemarahan Rajendra terdengar menggema dalam ruangan VIP yang ia sewa dan kemudian di akhiri dengan

membanting tubuh gadis ramping itu keatas kasur.

"Kita akan melakukan malam panjang di sini pelacur, jadi lakukan tugasmu dengan baik." Rajendra dengan nada dinginnya.

"Tidaaak, tidaaakkk, jangan jangan lakukan ini padaku, aku

bukan pelacur, aku bukan pelacur, tidaaakkk." Teriaknya histeris kemudian gadis itu menangis dengan pilu.

"Hah, Haah, Haah...," Rajendara terbangun dari tidurnya, tarikan nafasnya memburu seperti habis berlari puluhan kilo meter. Sudah sembilan tahun ini mimpi buruk itu selalu menghantui. Teriakan histeris ,

desahan yang menggairahkan, tangisan pilu silih berganti setiap malamnya, tak ada lagi kenikmatan kasur empuk berukuran king size mewah yang Rajendra rasakan dalam waktu sembilan tahun ini.

"Amara, maafkan aku. Munculah ... Amara, aku akan menyerahkan hidupku kepadamu." Rajendra mendesah lirih, ia melirik jam yang berada di atas nakas, masih jam 2.30 pagi berarti ia hanya terlelap 2.30

menit saja. Dan setelahnya ia tidak akan bisa tidur nyenyak seperti biasa.

****

Pagi ini Rajendra kembali menghubungi Maxim sahabatnya saat di Dubai, mereka berdua bersahabat saat sama-sama sekolah di sana, Maxim adalah laki laki berkebangsaan Belanda yang menetap di Inggris.

"Morning Max, any news abouth my girl Max?" Tanya Rajendra. Ini adalah tahun kesembilan ia mencari jejak Amara. Ia bahkan sudah menguntit semua keluarga Amara selama bertahun tahun, namun hasilnya nihil. Empat tahun yang lalu Maxim sempat mendapatkan jejak Amara, sanyangnya ia dan Maxim

terlambat. Amara sudah menyadari kedatangannya terlebih dahulu hingga ia kembali kehilangan jejaknya.

"I'm Sorry, Rajendra." Ucapan itu sudah empat tahun ini ia dengar dari Maxim. Tak pernah berubah seperti kaset rusak yang di putar berulang-ulang.

"Oke, i have to work even harder, maybe." Ucap Rajendra

kemudian menutup telfonnya. Rajendara mengusap wajahnya dengan kasar.

"Amara dimana kamu sayang, Ampuni aku."

*****

"Ka, kita buat kerjasama lagi dengan Biyandra Hadyan Ibrahim, usahakan proyek kita dia yang mendapatkan tendernya." Ucap Rajendra kepada Nayaka adik sepupunya.

"Bian lagi?" Tanya Nayaka, pasalnya sudah tujuh tahun ini

Rajendra seakan akan mengikuti perusahaan Bian.

"Iya, hasil kerjasamanya selama ini sangat memuaskan." Ucap Rajendra.

"Nepotismemu terlalu lama Jendra." Nayaka menatap Rajendra dengan tatapan curiga.

"Itu urusanku, urusi saja apa yang aku minta." Ucap Rajendra dingin.

"Kau tidak sedang mengejar Cinta Bian bukan? Kau belok?" Ucap Nayaka namun kemudian Nayaka mengangkat tangannya pertanda ia menyerah, laki laki yang bergelar sepupu Rajendra itu keluar dari ruang sang CEO begitumelihat wajah Rajendra sudah memerah karena marah.

"Beruang marah!" Teriak Nayaka sambil lari terbirit-birit begitu

mendengar teriakan menyeramkan dari mulut Rajendra

***"

Rajendra menekan kedua tangan gadis itu di atas kepalanya, pemberontakan gadis itu semakin membuatnya marah.

''Brengsek, dasar pelacur murahan, rasakan ini, kau menikmatinya bukan?'' Ucap Rajendra tubuh besarnya mengungkung gadis ramping di bawahnya, melakukan penetrasi dengan brutal, Rajendra memungut bibir merah muda gadis itu dengan kasar, rasa anyir darah tak ia hiraukan.

''Aakhh .... kau nikmat sekali sayang, kau menjepitku .... kau, .... pelacur! Kau menjepit, kau nikmat sekalihh .... Ohhggg!" Desahan Rajendra bersamaan dengan nafasnya yang memburu. laki laki berwajah kaukasia itu mengeram mendapatkan pelepasan dan bersamaan dengan itu pula matanya terbuka, mimpi, ia masih tetap bemimpi.

"Amara, lama lama aku bisa gila Amara ...," Desah Rajendra, kali ini ia merasakan basah di area selangkanganya, mimpinya kali ini sedikit membuat kepalanya terasa sedikit lebih ringan.

****

''Jendra, Ibu sudah memberikan waktu kepadamu untuk mencari pasangan sendiri, jika dalam enam bulan ini kamu belum mendapatkannya, Ibu yang akan mencarikannya." Ucap Bu Laras dengan lembut, perempuan asli jawa itu memang sangat menjunjung tinggi tata krama dan budi pekerti.

Rajendra menatap ibunya dengan dingin lalu meletakkan sendok dan garpu yang di pegangnya. Bangkit berdiri tampa sepatah katapun.

''Salah lagi ibuk to lee .... umurmu iku wes telung puluh pitu.'' Gumamnya lalu mengangkat kepalanya menolehkan kepada laki laki asli Pakistan yang menikahinya.

''Sorry Dad." Ucapnya sambil tersenym hambar.

''Jangan membiasakan membahas hal berat di meja makan Buk." Ucapnya Dingin.

''njih Dad.'' Ucapnya pelan, dalam hati ia menggerutu, Bapak dan anaknya sama, sama sama kulkas 3 pintu. "Dingin!" Gerutunya dalam hati.

****

''Tuan, siang nanti ada meeting dengan direksi di Rumah Sakit Medica, kemarin lusa Tuan sudah mengkonfirmasi untuk hadir." Hugo pagi ini mengingatkan Rajendra kembali tentang jadwal jadwal hari ini seperti biasa. Dua hari lalu Rajendra dan Hugo sudah tiba di Jawa Timur untuk mengontrol beberapa jenis Usaha yang di bangun Rajendra di daerah itu.

''Oke, materinya sudah aku lihat, ada beberapa alat medis yang harus di Upgrade, aku sudah meminta list harga kepada mitra kita di Sngapura, Jerman dan Jepang serta China sebagai perbandingan kwalitas dan harga, kita bicarakan nanti di forum." Ucap Rajendra.

Laki laki itu turun dari mobil Rolls Royce Phantom berwarna hitam menambah kesan mewah dan tak tersentuh padanya semakin lekat. Mata tajamnya menatap lurus kedepan menandakan ia tak terlalu peduli dengan apa yang ada di sekitarnya.

Brukkk, seorang anak laki laki sekira umur delapan atau sepuluh tahun menabraknya , bocah itu mengaduh memegang pantatnya yang beradu dengan lantai. Mata tajam mereka saling bersiborok, mereka berdua sama sama terkejut, dunia seakan berhenti bergerak, Rajendra dan bocah itu sama-sama mematung tak bergerak. Hugo yang berada di belakang Rajendra sudah bersiap dengan kemarahan dan teriakan Rajendra seperti biasanya jika ada yang tak sesuai dengan kemauan si Tuan Arogant, namun seketika Hugo di buat terkejut dengan apa yang di lakukan Rajndra, laki laki dingin bergelar kulkas empat pintu itu berjongkok membantu sang bocah untuk bangun namun sang bocah dengan pongahnya menolak dengan cara menepis kasar tangan Rajendra. Membuat Rajendra dan juga Hugo terkesiap.

''Kamu, kamu tidak apa apa Nak?'' Tanya Rajendra tergagap. Bocah itu mengibas ngibaskan tangannya ke celananya membersihkan debu-debu lantai yang menempel. Melihat itu Rajendra berinisiatif membantunya namun sekali lagi tangan bocah itu menepis tangannya dengan kasar.

''Jangan berani beraninya tangan kotormu menyentuhku!'' Desisnya. Rajendra mengerutkan keningnya ia merasa bahwa bocah tampan di depannya ini menganggap bahwa ia merupakan musuh besarnya menilik dari sikap kasarnya.

"Siapa kamu?" lirih Rajendra

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bosku Kenikmatanku

Bosku Kenikmatanku

Juliana
5.0

Aku semakin semangat untuk membuat dia bertekuk lutut, sengaja aku tidak meminta nya untuk membuka pakaian, tanganku masuk kedalam kaosnya dan mencari buah dada yang sering aku curi pandang tetapi aku melepaskan terlebih dulu pengait bh nya Aku elus pelan dari pangkal sampai ujung, aku putar dan sedikit remasan nampak ci jeny mulai menggigit bibir bawahnya.. Terus aku berikan rangsang an dan ketika jari tanganku memilin dan menekan punting nya pelan "Ohhsss... Hemm.. Din.. Desahannya dan kedua kakinya ditekuk dilipat kan dan kedua tangan nya memeluk ku Sekarang sudah terlihat ci jeny terangsang dan nafsu. Tangan kiri ku turun ke bawah melewati perutnya yang masih datar dan halus sampai menemukan bukit yang spertinya lebat ditumbuhi bulu jembut. Jari jariku masih mengelus dan bermain di bulu jembutnya kadang ku tarik Saat aku teruskan kebawah kedalam celah vaginanya.. Yes sudah basah. Aku segera masukan jariku kedalam nya dan kini bibirku sudah menciumi buah dadanya yang montok putih.. " Dinn... Dino... Hhmmm sssttt.. Ohhsss.... Kamu iniii ah sss... Desahannya panjang " Kenapa Ci.. Ga enak ya.. Kataku menghentikan aktifitas tanganku di lobang vaginanya... " Akhhs jangan berhenti begitu katanya dengan mengangkat pinggul nya... " Mau lebih dari ini ga.. Tanyaku " Hemmm.. Terserah kamu saja katanya sepertinya malu " Buka pakaian enci sekarang.. Dan pakaian yang saya pake juga sambil aku kocokan lebih dalam dan aku sedot punting susu nya " Aoww... Dinnnn kamu bikin aku jadi seperti ini.. Sambil bangun ke tika aku udahin aktifitas ku dan dengan cepat dia melepaskan pakaian nya sampai tersisa celana dalamnya Dan setelah itu ci jeny melepaskan pakaian ku dan menyisakan celana dalamnya Aku diam terpaku melihat tubuh nya cantik pasti,putih dan mulus, body nya yang montok.. Aku ga menyangka bisa menikmati tubuh itu " Hai.. Malah diem saja, apa aku cuma jadi bahan tonton nan saja,bukannya ini jadi hayalanmu selama ini. Katanya membuyarkan lamunanku " Pastinya Ci..kenapa celana dalamnya ga di lepas sekalian.. Tanyaku " Kamu saja yang melepaskannya.. Kata dia sambil duduk di sofa bed. Aku lepaskan celana dalamku dan penislku yang sudah berdiri keras mengangguk angguk di depannya. Aku lihat di sempat kagett melihat punyaku untuk ukuran biasa saja dengan panjang 18cm diameter 4cm, setelah aku dekatkan ke wajahnya. Ada rasa ragu ragu " Memang selama ini belum pernah Ci melakukan oral? Tanyaku dan dia menggelengkan kepala

My Doctor genius Wife

My Doctor genius Wife

Amoorra
4.8

Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku