Keturunan Rahasia
a, bagaimana ia memaksanya dan melakukan penetrasi dengan kasarnya hingga me
utut kepadamu, aku bersedia menjadi budakmu, asal kau
ia tidur hanya tiga jam itupun dengan bantuan obat tidur. Yah, selam sembilan tahun ini ia selalu mengkonsumsi obat tidur yang di resepkan Profesor Lucas untuknya, seorang Dokter atau Profesr senior di luar Negeri tempatnya berkonsultasi, karena ia tidak mungkin mengkosultasikan masalahnya pada sembarang Dokter di dalam
*
apa bocah tampan itu seperti bayangannya saja, ini sudah kali kedua ia bertemu dengannya, sedang Hugo belum bisa memberikan kabar siapa sebenarnya bocah tampan yang membuatnya penasaran setangah mati hingga mmebuatnya tak bisa tidur semalaman. Rajendra melihat tiga bocah itu sedang berebut untuk mencoba segala macam wahana permainan yang ada di wisata Alam Natural Park dengan ceria. Tawa dan teriakan bahagia memenuhi bagian area Wisata Alam Natual Park miliknya, Rajendra mengerutkan keningnya ia terheran heran saat melihat laki laki bertato yang sedang mengawasi tiga bocah itu, Rajendra sangat tau siapa laki laki itu, dia salah satu Preman yang sangat di segani di kota ini dan sekitar kota dimana A
n itu sama dengan satu bocah lainnya, saat sedang berfikir keras ternyata tiga anak itu sudah pindah permainan membuat Rajendra sedikit ketinggalan langkah mereka, dari kejauhan dapat Rajendra lihat mereka berhenti pada permainan Flaying Fox dan dapat Rajendra lihat bahwa bocah tampan itu sedang ngotot mau be
, aku mau sendiri!'' T
ap mantan preman bertato itu dengan suara yang di lmbut-lembutk
berani!'' Jawab
Ucap si mantan Preman bertato itu tegas mem
ang di pegangnya dengan kasar, kemudian bocah ia berlari sangat cepat meninggalkan dua
.,'' panggil sang ma
s Ca
Cak
kra, namanya Cakra,'' gumam Rajendra hatinya menghangat.
uk di tempat yang teduh, lalu membuka laptop yang di simpan dalam tasnya, mengecek cctv di seluruh sudut Wisata Alam Natural Park, hingga ia terbelalak saat melihat bocah itu manuju bukit y
rikil yang di injak sepatunya tetap menimbulkan bunyi hingga bocah tampan yang baru di ketahu
tu dekat, kurang lebih satu setangah meter, karena Posisi Cakra berada di tempat yang lebih tinggi sedang Rajendra berada
cah tampan di depannya ini namun ia tetap berusaha untuk bersikap tenang, tangan besarnya menyingkirkan telunjuk kecil