Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Sang Pemuas
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Aku tidak tahu apa artinya hidup seperti ini lagi...
Seorang pria muda, dengan mata penuh kesedihan dan rasa sakit, menatap langit sore dengan awan gelap bergulung-gulung di atasnya. Pria itu memakai sebuah topeng hitam sederhana yang menutupi wajah dan jas hitam yang terbuka menyambar-nyambar tertarik oleh angin. Seluruh tubuhnya terasa dingin oleh hembusan angin dan hatinya merasakan kehampaan yang teramat dalam hingga terasa menyakitkan.
Matanya menerawang jauh ke ujung langit. Ia berdiri di samping sebuah tiang penangkal petir yang terdapat di atas sebuah gedung tertinggi di kota. Ketinggian tiang penangkal petir itu mencapai ratusan meter dari atas permukaan tanah. Tubuhnya berdiri tegak melawan angin keras yang berhembus mencoba menerbangkannya dan tangannya mencengkram kuat pada tiang logam penangkal listrik yang menjulang tinggi menembus langit.
Angin kencang terus berhembus semakin dingin dan awan gelap beserta petir terus menyambar-nyambar memenuhi langit gelap sejauh yang dapat dipandang oleh mata. Terdengar suara-suara ledakan halilintar yang saling memecah dan berlompatan di dalam awan hitam bergulung-gulung.
Sebuah petir mendadak menyambar di dekat penangkal petir dan meledak di depan wajah pria itu dengan suara yang teramat keras, menggetarkan seluruh tubuhnya. Wajah pria itu seketika menunjukkan kegembiraan yang teramat sangat. Sejak kecil ia selalu menyukai petir dan merasa bergairah setiap kali mendengarkan ledakannya yang mengguncang. Matanya kemudian menatap ke bawah, di mana ribuan orang sedang melihat ke arahnya.
Salah seorang reporter dari puluhan stasiun televisi yang berkumpul di bawah gedung mulai melaporkan untuk para penonton, “Di sini, kita akan menyaksikan langsung pertunjukan terbaru Calvici. Pesulap muda berbakat yang pernah memenangkan kontes raja pesulap seluruh dunia ini, adalah pesulap terkaya dan paling populer dalam dua tahun terakhir.
Pertunjukan-pertunjukannya yang tidak biasa selalu membuat para penonton terperangah dan takjub. Sebagian orang menjulukinya dan bahkan mempercayainya sebagai “Nabi” karena semua yang dilakukannya hampir seperti sebuah mukjizat. Terakhir kali ia melakukan pertunjukan di jalanan, ia memilih dua puluhan orang pejalan kaki, tua dan muda yang kebetulan lewat untuk terbang bersama dirinya menembus langit.”
Reporter itu kemudian memaksa kameramennya menyorot para penonton yang begitu antusias berkerumun di bawah bangunan tempat Calvici berada.
“Calvici, Calvici, Calivici...!!!” teriakan-teriakan keras dari para penonton di bawah gedung terdengar begitu heboh. Beberapa dari mereka membawa spanduk yang bertuliskan nama Calvici dan berbagai kata-kata yang ingin mereka sampaikan pada idola mereka. Ada beberapa wanita cantik yang membawa spanduk bertuliskan ‘Calvici, bawa serta aku.’ ‘Jadikan aku istrimu.’ dan sebagainya.
Sebuah spanduk yang tidak lazim adalah spanduk yang bertuliskan ‘Calvici bagi uangmu untuk masa depan kami.’ yang dibawa oleh anak-anak.
Reporter itu kembali melanjutkan, “Pada pertunjukan kali ini, Calvici akan membiarkan dirinya disambar oleh petir. Dia mengklaim akan dapat merebut senjata Dewa Zeus yang berupa petir dan mengendalikannya. Apakah dia akan berhasil dengan pertunjukannya kali ini?”