Kasihan si Gadis, dia harus jadi janda di usianya yang masih muda dan diceraikan suaminya setelah 9 hari menikah. Ucapan itulah yang sering terdengar oleh Gadis dari semua orang yang menatap iba padanya. Devano tega memberinya talak tiga demi perempuan lain yang ternyata adalah sepupunya sendiri. Untuk menata hatinya dan melupakan pernikahannya yang kandas, Gadis akhirnya memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Jepang. Kedatangannya ke Jepang ternyata membawanya keajaiban yang tak pernah dibayangkannya sama sekali. Gadis bertemu dan jatuh cinta pada dosen pembimbingnya, Yamazaki Kento. Keduanya pun akhirnya menikah, namun pernikahan kedua Gadis ini dijalani dengan adanya wanita di masa lalu sang suami. Apakah pernikahan kedua ini akan yang terakhir bagi Gadis?
***
"Kamu tega melakukan itu padaku, Dhea?" tanya Gadis dengan lirih, ia tak sengaja berpapasan dengan saudara sepupunya itu di salah satu pusat pembelanjaan.
"Bukan salahku, Gadis. Salahmu karena kamu tak bisa menjaga suamimu dengan baik. Seharusnya kamu memperhatikan mas Devano dengan baik, jangan sibuk dengan duniamu. Dia butuh seorang istri di rumah, bukan istri yang sibuk di luar," jawab Dhea tanpa merasa bersalah.
Gadis tersenyum satir. "Jadi apa yang aku lakukan adalah salah? Jadi perselingkuhan itu dibenarkan karena salah satu pihak tak puas dengan pasangannya? Jadi, kamu menganggap kalau pernikahan itu bukan sesuatu yang sakral? Kamu dengan mudah menghancurkan pernikahan seseorang yang sudah diberi sumpah di hadapan Allah. Hanya karena satu kekuranganku itu bisa menghancurkan rumah tanggaku? Kamu itu perempuan, Dhea. Jika kamu ada diposisiku, kamu mau menerima diceraikan begitu saja?" teriak Gadis, ia tak peduli lagi orang-orang memperhatikan mereka berdua.
"Jangan salahkan Devano! Dia hanya ingin kamu di rumah saja, tapi kamu malah tak menuruti apa yang suami kamu inginkan," ujar Dhea membela diri.
Gadis tertawa. "Kamu itu enggak tahu apa-apa! Dari awal kita berkomiten kalau aku boleh melanjutkan study-ku. Jadi, apa yang harus aku katakan lagi? Aku terkejut saat Devano menceraikanku tiba-tiba, kita tak ada masalah apapun. Hal yang membuat aku lebih terkejut lagi adalah mas Devano memberiku talak tiga! Semua itu pasti karena kamu! Kamu lah perebut suami orang! Kamu lah perempuan penggoda itu!" suara Gadis lebih meninggi.
Orang-orang langsung berbisik satu sama lainnya, tak jarang mereka merekam drama antara seorang istri sah dan perempuan penggoda suaminya. Hal itu membuat Dhea malu, ia langsung pergi dan tidak lagi menggubris omelan dari Gadis. Gadis langsung menjambak rambut Dhea dan membuat ia meringis kesakitan.
"Dasar penggoda! Kamu merebut suami saudara kamu sendiri! Kamu perempuan iblis!" racau Gadis, ia mencakar wajah Dhea dengan membabi buta.
Dhea tak bisa melawan karena jika ia melawan, maka citranya akan semakin buruk. Ia pasrah dan akhirnya petugas keamanan dan orang-orang melerai mereka berdua dan berhasil, akhirnya ia terbebas dari jambakan dan cakaran yang Gadis berikan padanya.
***
Gadis langsung pulang bersama kedua orang tuanya. Sepanjang perjalanan, ayahnya terus saja memarahinya habis-habisan. Gadis tak menggubrisnya.
"Kenapa kamu malah memalukan keluarga kita dengan bertingkah konyol seperti tadi, Ha? Kamu secara tidak langsung memberitahukan pada orang-orang bahwa rumah tanggamu diambang cerai! Keluarga kita tidak pernah melakukan tindakan yang memalukan seperti yang tadi kamu lakukan, ribut di depan umum! Kita ini berasal dari keluarga terpelajar dan harus mengerti tata krama dan sopan santun!" ucap Hadi, ayah Gadis.
"Perempuan gatal itu yang memulainya! Dia menghancurkan rumah tanggaku! Dia meminta suamiku untuk memberiku talak tiga! Jadi, gadis harus diam saja? Gadis enggak mau pernikahan ini hancur! Gadis enggak mau bercerita, Ayah!"
"Kamu harusnya diam saja! Biar Ayah yang urus. Tadi Ayah sudah bicara pada mertuamu dan mereka akan membujuk Devano agar mencabut talak cerainya padamu. Kamu harusnya bersabar, jangan malah menambah api dalam permasalahan kalian."
"Jadi, Gadis harus diam saja saat melihat perempuan yang merebut suami Gadis?" tanya Gadis lirih.
"Ya! Kamu harusnya tadi bisa menahan dirimu, apalagi Dhea adalah saudaramu. Dia adalah anak dari tantemu sendiri," jawab Hadi.
"Ayah, anakmu itu saat ini sedang hancur karena ditalak setelah sembilan hari menikah, harusnya Ayah memberi tenang, bukan malah menyalakan sedih. Gadis ini anak kandungmu, bukan anak orang lain!" teriak Gadis protes dan ia pun ambruk tak sadarkan diri membuat ibunya histeris.
***
"Gimana keadaan Gadis? Dia masih belum sadar juga?"
"Belum. Tubuhnya masih lemas kata dokter," jawab Putri, ibunya gadis.
"Kasihan Gadis, Mbak. Dia ditalak tiga sama si Devano dan katanya keputusan Devano itu sudah bulat. Dia tidak mau mencabut talaknya di pengadilan. Tadi juga mas Wira dan mbak Keke sudah menasihati Devano, tapi lelaki itu tetap mau cerai dengan Gadis," ucap Nastiti, adik kandung Putri.
"Mas Hadi marah besar dan dia malah menyalahkan Gadis karena tadi ribut di mal dengan Dhea. Mbak ingin membela Gadis tadi, tapi jika Mbak bela Gadis, nanti yang ada mas Hadi malah marah besar," ujar Putri menahan tangisnya.
"Salahnya Gadis juga sih, Mbak. Kenapa dari awal pacaran terus saja mengajak Dhea. Pas nikah pun, si Dhea diajak pula pergi bulan madu. Harusnya jangan membiarkan perempuan manapun untuk hadir di kehidupan rumah tangga kita, pasti nanti syetan membuatnya semakin runyam."
"Gadis itu anak yang baik dan juga tak mudah curiga. Mungkin Gadis pun tak menyangka kalau Dhea akan tega mengkhianatinya. Padahal mereka itu sangat dekat dari kecil, tak pernah terpisahkan. Tapi, kenyataannya..."
"Sudahlah, Mbak. Semua sudah terlanjur begini. Lebih baik dampingi Gadis agar lukanya sembuh. Siapapun akan stres, kalau pernikahannya hanya mampu bertahan sembilan hari. Saat ini yang Gadis butuhkan hanya dukungan dan cinta dari kita."
***
"Bu..."
"Alhamdulillah, kamu sudah sadar. Mau makan?" tanya Putri.
Gadis menggelengkan kepalanya. "Ayah mana?"
"Ayahmu lagi bertemu dengan kedua orang tuanya Devano," jawab Putri.
"Suruh pulang saja, Bu. Jangan mengemis pada mereka. Ayah tak pernah mengemis pada siapapun. Gadis tidak mau wibawa ayah harus hancur karena Gadis," pinta Gadis.
"Ayahmu bukan mengemis, tapi hanya ingin menyelesaikan permasalahan rumah tangga kamu dan Devano. Insya Allah rumah tangga kalian bisa diselematkan."
Gadis menggelengkan kepalanya. "Sudah hancur, Bu. Ikatan diantara kami sudah tak bisa disatukan lagi. Sudah bercerai berai dan juga Devano sudah memberi talak tiga lewat telepon kemarin, jadi buat apa harus mengemis memintanya untuk menyatukan ikatan ini. Gadis juga tak mau merendahkan diri di depannya dan keluarga besar dia."
"Apa kamu benar-benar ingin bercerai?"
"Iya, Bu. Ikatan tali ini sudah putus dan tak bisa lagi disatukan. Gadis akan menerimanya dan tak mau lagi berurusan dengan mereka! Biarlah mereka menyatu agar bisa menjadi sampah yang bau."
"Maafkan Ibu karena belum mampu menyelesaikan masalahmu. Maafkan ayah juga ya!" pinta Putri dengan perasaan yang sedih.
"Harusnya Gadis yang meminta maaf sama Ibu dan ayah. Keluarga kita harus menanggung malu karena rumah tangga Gadis hanya seumur jagung. Maafkan Gadis ya, Bu..." Gadis berkata dengan lirih.
"Sudah, Gadis. Kamu anak kebanggaan Ibu dan ayah. Kami bangga mempunyai anak cantik dan pintar seperti kamu."
"Bu, ponselnya Gadis di mana?" tanya Gadis, ia tiba-tiba ingat sesuatu di ponselnya.
Putri langsung mengambil ponsel Gadis di atas nakas dan ia langsung memberikannya.
Ada chat masuk dari nomor asing. Gadis langsung membuka chat itu.
'Kamu jangan mengemis-ngemis pada orang tua Devano! Hal itu tak akan berhasil, Devano sudah memberimu talak tiga! Saat ini aku sedang mengandung dan anak yang ada dalam rahimku itu adalah buah cinta dariku dan Devano! Jadi menyerahlah! Tinggalkan Devano demi kebahagiaanya!'
"Kurang ajar kalian!" geram Gadis penuh amarah.
***
Bab 1 Ikatan ini Sudah Putus!
26/05/2024
Bab 2 Selamat Berbahagia, Pengkhianat
26/05/2024
Bab 3 Masa Lalu yang Hancur
26/05/2024
Bab 4 Kenangan yang Dimusnahkan
26/05/2024
Bab 5 Yang Kubuang
26/05/2024
Bab 6 Balas Dendam
26/05/2024
Bab 7 Cerita Baru
26/05/2024
Bab 8 Pria yang Dingin
26/05/2024
Bab 9 Dosen Pembimbing yang Sempurna
26/05/2024
Bab 10 Cantik dengan Hijabmu
26/05/2024
Bab 11 Seiman dan Sehati
27/05/2024
Bab 12 Kumulai Menemukan Cinta-Nya
27/05/2024
Bab 13 Ada Cahaya Cinta
27/05/2024
Bab 14 Menjadi Wanita Paling Bahagia
27/05/2024
Bab 15 Cantik dengan Jilbabnya
27/05/2024
Bab 16 Takdir yang Tidak Sesuai Rencana
27/05/2024
Bab 17 Bagai Bidadari Bermata Bening
27/05/2024
Bab 18 Apakah Sebuah Kesalahan
27/05/2024
Bab 19 Kecantikan yang Terjaga Sempurna
27/05/2024
Bab 20 Jangan Malu Mengatakan Rindu
27/05/2024
Bab 21 Takdir Bermain tanpa Bisa Dikendalikan
27/05/2024
Bab 22 Untuk Pria yang Tepat
27/05/2024
Bab 23 Membuatku Resah Tak Bertepi
27/05/2024
Bab 24 Jangan Jatuh Cinta padaku
27/05/2024
Bab 25 Menulis Jarak Antara Kita
27/05/2024
Bab 26 Berdamai dengan Takdir
27/05/2024
Bab 27 Dia Bagai Empat Musim Bagiku
27/05/2024
Bab 28 Aku Tidak Layak Mendapatkan Cintamu
27/05/2024
Bab 29 Menemukan Seseorang yang Kusebut Rumah
27/05/2024
Bab 30 Teman Hidup dan Sesurga
27/05/2024
Bab 31 Menggerakkan Hati
04/06/2024
Bab 32 Memadamkan Api Cemburu
04/06/2024
Bab 33 Menunggu Akad Terucap
04/06/2024
Bab 34 Benang Perasaan yang Terputus atau Terikat
04/06/2024
Bab 35 Akad adalah Pembuktian Cinta
04/06/2024
Bab 36 Lelaki Pengagum Rahasia
04/06/2024
Bab 37 Aku Ingin Bahagia Memelukku Kembali
04/06/2024
Bab 38 Mencintaimu
04/06/2024
Bab 39 Karena Dia
04/06/2024
Bab 40 Menebak Rupa Takdir
04/06/2024
Buku lain oleh ISMI
Selebihnya