Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
An Affair

An Affair

ISMI

5.0
Komentar
1.6K
Penayangan
63
Bab

Perselingkuhan ini adalah caraku untuk membalas dendam! Winter Samantha sengaja menggunakan identitas palsu untuk menggoda Edward Smith dan David Smith, ayah dan anak dari keluarga penguasa di New York, Winter sengaja menggoda keduanya agar terjerat padanya. Winter ingin menghancurkan keluarga Smith yang membuat kedua orang tuanya meninggal secara tragis. Di sisi lain, ada teman masa kecilnya bernama Sean William yang mencintainya dengan tulus. Lantas apa yang harus Winter lakukan? Menuntaskan dendamnya atau menerima lamaran dari Sean, sang cinta pertamanya?

Bab 1 Kekasih Bayaran

***

"Bisakah kita bertemu lagi?"

"Setiap malam selalu bertemu, bukan?" Winter melepaskan pelukan dan perempuan itu bersiap untuk pulang.

"Hanya malam saja kita bertemu. Aku ingin lebih, kenapa kamu selalu menolak jika aku ingin terus bertemu setiap saat tanpa batas?" tanya David.

"Tugasku memang sebagai kekasih bayaran di malam hari, bukan sebagai wanita pelacur. Kamu lupa?"

"Aku pasti bayar kamu lebih mahal, apa yang kamu mau pasti aku penuhi."

"Untuk apa? Tidur denganmu?"

"Ya, salah satunya bisa itu. Jika kamu mau menjadi milikku, semua kebutuhanmu pasti aku penuhi. Kamu tidak perlu capek melayani klien yang mungkin salah satu dari mereka sudah tua."

"Tidak!"

"Kenapa?"

"Karena aku bukan pelacur," balas Winter.

"Ayolah, kamu sudah dewasa dan aku memiliki segalanya, kamu bekerja sebagai kekasih bayaran karena uang, bukan? Kamu juga sangat unik, ini New York, dan masih ada wanita yang tidak mau melakukannya? Kamu menjaganya untuk siapa? Suamimu nanti?"

"Iya, aku memang bekerja karena uang, tapi aku tidak menjajakan tubuhku di atas ranjang. Jangan samakan aku dengan wanita malam seperti itu. Aku hanya menawarkan jasa sebagai kekasih bayaran yang para klien tak sempat mempunyai kekasih."

"Kamu juga wanita malam, kenapa sulit sekali membuat kamu bisa tidur denganku? Katakan aku harus bayar berapa? Pasti kubayar asal kamu mau tidur denganku," ucap David sekali lagi.

"Karena aku bukan wanita pemuas ranjang dan bukan seorang pelacur," jawab Winter. "Kamu bisa mencari wanita lain yang memang berprofesi sebagai wanita pemuas." Wanita itu memakai blazer-nya, malam ini udara sangat dingin karena hujan turun sangat deras. "Aku pulang karena tugasku sudah selesai. Besok aku libur, jadi kamu tak perlu menghubungi Madam Suzana."

David menahan lengan Winter, ia menatap wajah wanita yang akhir-akhir ini membuatnya gila. "Kamu tidak bermalam di sini? Sudah larut begini tidak baik untuk kamu pergi ke luar."

Winter setengah tertawa. "Kamu lupa siapa aku? Aku ini ratunya malam, tidak ada yang bisa membuatku terluka saat malam hari.

David masih belum melepaskan tangannya, ia masih penasaran dengan sosok Winter Samantha yang sangat misterius. Lelaki itu ingin sekali tahu sosok perempuan itu di dunia nyata.

David meraih lengan Winter dan mencium bibir perempuan itu sekali lagi. Ciuman yang sangat dalam dan juga mendominasi. Menyentuh bibir Winter saja sudah gila, apalagi jika ia bisa menyentuh tubuh lainnya. David semakin gila, tangannya mulai nakal menyentuh bagian dada wanita itu.

Dengan cepat, Winter langsung menepis tangan nakal David. "Aku pergi, selamat malam. Jangan tidur menjelang pagi hari, dan jangan membuat ulah jika kamu tidak mau nama keluarga Smith menjadi buruk lagi," ucapnya. Winter mengecup pipi David singkat.

David memang tidak bisa menahan Winter karena resikonya, ia akan kehilangan perempuan itu. Pria itu sangat penasaran karena hanya Winter lah satu-satunya yang tak mau naik ke atas ranjangnya. Dia tidak akan pernah menyerah sampai wanita itu menjadi miliknya.

David memang tergila-gila dengan kecantikan dan pesona perempuan itu. Mungkin sejak tiga bulan terakhir ini, hanya Winter lah, wanita yang mampu menarik mata dan juga hatinya.

"Kamu pasti akan jadi milikku, Nona Winter Samantha. Aku akan terus mencari siapa kamu sebenarnya dan menemukan titik lemahmu," gumam David.

***

Winter memutuskan datang ke salah satu Bar bersama sang asistennya, Hary. Perempuan itu merasa jenuh jika harus kembali ke apartemennya yang sepi. Winter butuh kekuatan agar esok pagi, ia bisa menjalani peran sebagai Esme Jasmine, perempuan pecundang yang selalu dipandang sebelah mata oleh orang-orang sekitarnya.

"Bagaimana dengan David? Dia menahanmu di apartemen-nya?" tanya Hary.

"Hmm... Dia memang selalu begitu," balas Winter.

"Dia itu pewaris dari Athena Corporation, jika kamu bisa menarik hatinya, kamu jadi wanita paling beruntung," ungkap Hary.

"Aku tahu."

"Kamu kenapa tidak menerima tawarannya? Madam Suzana pun tidak akan menahanmu, dia hanya mengistimewakan kamu dan membuat yang lainnya iri."

Winter menghela napasnya pendek. "Dia hanya butuh teman tidur dan aku bukan wanita yang cocok karena aku bukan pelacur."

"Sangat unik, Winter. Hanya kamu lah satu-satunya anak asuh Madam Suzana yang tak mau melayani klien di atas ranjang, dan kamu masih wanita yang murni di kota New York ini, jarang ada wanita yang seperti kamu dan Madam Suzana pun tak mempermasalahkannya."

"Karena hal itu juga Madam Suzana memberiku hak istimewa. Banyak klien yang tertarik dengan wajah ini yang akan membuat mereka bangga jika dikenalkan pada keluarga atau teman-temannya, ya aku hanya memberi bonus ciuman panas saja untuk mereka."

"Besok kamu mendapat tugas menggoda pria kaya, bukan?"

"Iya. Aku sudah janjian dengan pria brengsek itu di salah satu hotel dan klien-ku yang merupakan istri sahnya pun sudah menyiapkan segalanya."

"Kamu bukan hanya jadi favorit para pria kaya yang menyewa jasamu untuk jadi kekasih bayaran, tapi jadi favorit para istri yang curiga kalau suaminya selingkuh."

"Winter Samantha selalu jadi nomor satu saat di malam hari,"balas Winter. 'Dan jadi pecundang di pagi hari,' tambahnya dalam hati.

"Tapi identitasmu pun aku tidak tahu. Aku hanya bertemu denganmu di malam hari saja. Kenapa madam dan kamu menutup rapat identitas di depanku? Aku ini asistenmu dan sudah bekerja di 'Perfect Partner' sejak lama. Padahal di dunia nyata, aku juga ingin mengenalmu sebagai teman," ucap Hary.

"Tidak ada yang istimewa tentangku, Hary. Kehidupanku sehari-hari sungguh membosankan dan tidak menarik. Jadi kamu tak perlu rugi karena tidak mengenalku lebih dalam. Kita lebih baik seperti ini, hanya mengenal karena kita itu partner yang klop."

"Kenapa? Apa aku tidak pantas mengenalmu? Aku tidak pantas berteman denganmu?" tanya Hary penasaran.

Winter tertawa kecil. "Kamu hanya akan menyesal kalau tahu siapa aku di kehidupan sebenarnya," balasnya.

"Menyesal karena apa?" tanya Hary bingung.

Winter hanya tersenyum, ia menaruh gelas wine di atas meja. "Aku mau ke toilet dulu, habis dari toilet antar aku pulang ya!"

Hary hanya mengangguk samar, ia lagi-lagi kecewa karena Winter tidak menjelaskan alasan yang tepat padanya.

***

Winter mendengar suara aneh di toilet pria. Perempuan itu melangkahkan kakinya ke arah sumber suara ribut itu. Samantha terkejut melihat dua orang sudah terkapar di lantai. Satu orang tersenyum menatap kedatangannya.

'Lelaki itu!' pekik Winter terkejut di dalam hatinya.

"Kamu bisa bantu aku untuk mengurung mereka di toliet? Mereka tidak kubuat mati, mereka hanya pingsan," pinta lelaki itu dengan tenang.

Winter dengan bodohnya mengangguk, ia menyeret tubuh lelaki yang sudah tak sadarkan diri ke toilet dan menguncinya.

"Mereka ingin membunuhku dan sudah mengincarku beberapa hari terakhir ini," ucap lelaki itu menjelaskan.

"Aku tidak peduli," jawab Winter.

"Terima kasih karena kamu meringankan tugasku," ucap lelaki itu lagi.

Winter mencuci tangannya di wastafel, ia tak menggubris ucapan lelaki itu. Lengan Winter ditahan oleh lelaki itu ketika hendak pergi.

"Kenapa kamu begitu berani datang ke toilet pria? Harusnya kamu takut karena mendengar keributan, bukan?"

Winter tersenyum smirk. "Karena aku bukan pecundang."

"Kenalkan, namaku Sean Wiliam. Siapa namamu? Bisakah kita bertemu lagi?"

Winter menepis uluran tangan lelaki. "Panggil aku Winter Samantha... Dan kita tidak akan pernah bertemu lagi," ucapnya sambil berlalu pergi.

Aku benci melihatmu, Sean. Kenapa kamu selalu saja terlihat?

***

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh ISMI

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
An Affair
1

Bab 1 Kekasih Bayaran

26/09/2022

2

Bab 2 Si Itik Buruk Rupa

26/09/2022

3

Bab 3 Mata Lelaki

26/09/2022

4

Bab 4 Pesona Sang Dewi

26/09/2022

5

Bab 5 Kenapa Wajah Ini Tak Dicintai

26/09/2022

6

Bab 6 Si Pria Bajingan

26/09/2022

7

Bab 7 Janji Setia yang Ternoda

26/09/2022

8

Bab 8 Wanita yang Malang

26/09/2022

9

Bab 9 Jangan Pergi Lagi!

26/09/2022

10

Bab 10 Selalu Membuat Candu

26/09/2022

11

Bab 11 Dia yang Selalu Membuat Gila

26/09/2022

12

Bab 12 Bertemu Lagi

26/09/2022

13

Bab 13 Kamu Tidak Terluka

26/09/2022

14

Bab 14 Malaikat Penjaga

26/09/2022

15

Bab 15 Pertemuan yang Tak diharapkan

21/10/2022

16

Bab 16 Air Mata Kedua

21/10/2022

17

Bab 17 Wanita Penggoda

21/10/2022

18

Bab 18 Balas Dendam untuk Pria Penghancur

21/10/2022

19

Bab 19 Wanita Pujaan

21/10/2022

20

Bab 20 Pria yang Sempurna

21/10/2022

21

Bab 21 Menjadi Wanita Simpanan

21/10/2022

22

Bab 22 Musuh Nomor Satu

21/10/2022

23

Bab 23 Permintaan Satu Kamar Bersama

21/10/2022

24

Bab 24 Menjadi Seorang Ratu

21/10/2022

25

Bab 25 Rasa Bersalah

21/10/2022

26

Bab 26 Siapa Winter Samantha

21/10/2022

27

Bab 27 Obsesi Tuan Edward Smith

21/10/2022

28

Bab 28 Cemburu

21/10/2022

29

Bab 29 Wanita Mahal

21/10/2022

30

Bab 30 Siapa Kamu

21/10/2022

31

Bab 31 Merindukan yang Dulu

21/10/2022

32

Bab 32 Debaran yang Berbeda

21/10/2022

33

Bab 33 Kamu dan Kenangan

21/10/2022

34

Bab 34 Kenangan yang Menimbulkan Luka Basah

21/10/2022

35

Bab 35 Karena Dia Berharga

21/10/2022

36

Bab 36 Pemilik Senyum Bahagia Ini

21/10/2022

37

Bab 37 Cemburunya Wanita

21/10/2022

38

Bab 38 Menyelesaikan Salah Paham

07/01/2023

39

Bab 39 Kenapa Wanita Menangis

07/01/2023

40

Bab 40 Peran Pengganti

07/01/2023