CEO Dingin Itu Penyelamatku
Penulis:Dian Safitri
GenreMiliarder
CEO Dingin Itu Penyelamatku
Rintik gerimis masih menetes meski telah semalaman titik air dari langit itu tumpah ruah hingga membuat genangan di sekitar rumah. Seperti pagi hari biasanya, Embun masih disibukkan dengan menyiapkan semua keperluan suaminya. Bedanya, gadis itu menjadi jauh lebih pendiam dibanding sebelumnya. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibirnya terkecuali untuk hal yang penting. Selebihnya Embun benar-benar tak peduli. Ia hanya ingin menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri, itu saja. Setidaknya dia dapat mempertanggungjawabkan tugasnya jika sampai ada yang bertanya. Perkara Putra mau menerimanya atau tidak, biarlah menjadi urusan Putra dengan Tuhannya.
Embun menjadi ragu untuk melanjutkan niatnya, ia sungguh bimbang melihat kelakuan suaminya yang semakin hari semakin menjadi. Akan tetapi kalau untuk bercerai di saat usia pernikahan mereka baru satu bulan lebih lima hari, rasanya Embun tak sanggup membayangkan akan sesakit apa perasaan sang kakak nantinya. Embun sungguh dilema.
"Bekal makan siang aku mana?"
Embun menoleh tanpa mempersembahkan senyum seperti biasanya, lalu dengan mulut terkunci rapat dia bergerak menyerahkan dua kotak makan yang telah dia masukkan ke dalam tas untuk Putra. Suaminya itu berdalih kasihan pada asistennya di rumah sakit dan mengatakan selalu menginginkan masakan Embun. Meski tahu sebenarnya kotak makan itu diberikan Putra pada kekasihnya, Embun pun masih berbesar hati untuk memberinya juga. Jangan tanya bagaimana perasaannya, yang jelas Embun tak sanggup mengungkapkannya.
"Terima kasih ya."
Embun mengangguk, masih dengan kebungkamannya dia mencium tangan suaminya sebelum pria itu lenyap dari pandangannya.