CEO Dingin Itu Penyelamatku
n ada kerabat jauh yang datang dari luar negeri demi bisa menghadiri acara pernikahan tersebut. Embun melangkah dengan hati berbunga m
mendengar bahwa tak ada satu pun hal dari dirinya yang mampu memi
us Kak Giska? Dia juga sudah aku anggap sepe
i rusak karena terlalu lama menangis. Embun merasa tak hanya hatinya yang sakit, sekujur tubuhnya juga rem
dihadapkan dengan kenyataan pahit seperti ini. Wanita mana yang akan sanggup menahan lara di dadany
kembali ke pelaminan. Ia harus berakting untuk terlihat bahagia sekali pun
i dia tak ingin memikirkan apa pun selain menikmati lakonnya agar tak ada seorang pu
ruhmu untuk memanggil suamimu, kenapa malah kamu la
menyuruhnya berdiri di dekat pria ya
ku benar-benar gugup tadi sampai aku
para tamu akan memberikan restu untuk kalia
mbun berada cukup lama di kamar mandi dan kembali dengan wajah sembab seperti itu. Akan tetapi Satria
t dan doa restu padanya. Perhatiannya terus tertuju pada tamu undangan
pandangannya. Bibirnya terus membingkai senyum tipis
" Embun menjawab dengan
rti anak panah beracun yang menghujam jantung Embun. Sakit tak terperi,
lamanya berdiri menerima tamu Embun merasa letih. Satr
sang kakak menyodorkan
nyedot cairan dalam botol it
m adiknya, menyentuh pipi Embu
k apa?" Embu
ahu kamu nggak ahli bohong." Tatap
gerti apa maksud Kak
maksud Kakak?" Satria mencecar adiknya, dia t
ng sejak tadi ia paksakan untu
n Kak Putra pada akhirnya terwujud. Tanya sama Kak Bella, dulu dia juga menang
yang sedang kamu sembunyikan dari Kakak," Imbuh Satria. Tatapannya terus memi
nangis jika tak teringat untuk menjaga perasaan kakaknya. Takdir c
an orang tanpa orang itu menceritakannya pa
anya khawatir." Diu
encoba mengusir kegelisahan dalam diri pria itu seme
rmaksud untuk membohongimu. Aku hanya t
yang sudah terkumpul di pelupuk matanya ag
bukan main saat melihat perempuan yang dicintai sua
itu? Dia sudah menikah sekarang, aku takut suaminya cembu
apan sang istri. Keduanya baru menikah lima bulan yang lalu setela
mb
tatapannya tak sengaja bertemu dengan Giska. Ya, Giska. Wanita
yang aku harapkan untuk menja
kali dapat ia dengar setiap saat, setiap dia menatap sepasang kekasih yang se
an. Aku turut bahagia," Tutur
pelan punggung perempuan yang jug
s, Giska bergantian memberik
akan semoga pernikahan kalian langg
asih," Ba
ang kekasih yang sedang reuni itu. Mereka se
snya kamu mendoakan agar selamanya Kak Putra tidak pernah mencintaiku
maupun Giska, keduanya benar-benar mengecoh keluarga dan teman mereka. Berpura-pura tak terjadi sesuatu d
waktu yang bersamaan setelah mengetahui sua
n itu di saat Embun telah resmi menikah dengan Putra. Seandainya saja dia m
ah seharian berdiri di pelaminan akhirnya acara berakhir sudah, membuatnya lega karena tak harus berpura-pura
rena pasti ada banyak pesan masuk yang harus aku ba
g harus membalasnya karena aku yakin kamu nggak akan bisa t
ahan membawa gaunnya dan m
lengkap sekujur badan kemarin. Lumayan uangnya kan bisa ditabung daripada dibuang percuma
itu sedang asyik berbalas pe
menyentuhnya, pe
nd
ah mendapati balasan pe
kan benar-benar pergi dari kehidupanmu.] b
akukan itu. Jangan tidur terlalu malam, kam
sa tidur.] Giska dengan cepat
rapa kali aku bilang kalau aku nggak akan m
di lantai yang sama denga
sana setelah mandi dan
selnya saat mendengar pin
lesai, Kak. G
bangkit dar
tra berbalik badan dan berkata, "Jangan menungguku, aku tah
hnya di atas pembaringan yang membuat kelopak bunga mawar merah
kamarnya terlalu cantik padahal tidak akan terjadi ses
inggangnya, air yang berjatuhan dari rambutnya yang setengah ba
Dengan ekor matanya yang sedikit terbuka dapat Embun
an saat akan pergi ti
rambutnya tapi juga menyemprotkan
berjalan ke arahnya. Setiap detik terasa lambat berjalan, Em
ang menutup tubuhnya. Lama ia menunggu, tapi apa yang dia bayangkan t
engar suara pintu yang terbuka dan dengan cepat menutup kembali. Gadis it
eorang suami pergi meninggalkan istri tepat di
selimutnya hingga ujung kukunya menembus kulit menyisakan noda merah tapi tak ia hiraukan. Sa
perbuatan pri