CEO Dingin Itu Penyelamatku
ana bahan bakar yang semakin mengobarkan gairahnya, Putra dibuat semakin menggila tiap kali tubuh mungil wanita itu menggeliat di bawahnya.
entuhannya. Bibir Putra ia rasakan semakin menyasar turun mendekati hutan yang menyembunyikan aset terindahnya. Sampai tiba-tiba Gi
waan. Setelah mendapatkan penolakan Embun tempo hari, kini ia juga
denganmu?" Giska bangkit seraya membenahi jubah mandinya kemudia
komitmen untuk tidak melakukan hal yang terlalu jauh sebelum kita resmi menikah, kamu lupa?" Giska berujar dengan bibir gen amat frustasi. "Entahlah, mungkin karena aku terlalu merindukan kam
salah dalam hal ini. Aku gan
pamit saja." Ucapan Putra berha
sebentar, lagian kita belum sempat ngobr
Besok kita masih bisa ketemu lagi, kok," tolak pria itu
tersemat di bibir, tapi Putra tahu kalau
au ada kesempatan nanti." Putra berpesan usa
," ujar Giska dengan tatapan penuh peringata
ukan itu sama dia. Sudahlah jangan ber
lah daun pintu kembali tertutup. Ia pun gegas kembali
atku selalu berpikiran ke arah itu terus. Ya Tuhan, ini sungguh san
an kecepatan sedang. Putra berharap Embun
*
sisinya. Seingat Embun, tadi mereka sama-sama naik kasur dan tidur bersa
ka hari telah malam. Ia pun gegas bangkit untuk me
itu di beberapa tempat pun,
ya Kak Putra,"
bun dengar derap langkah yang kian dekat. Ia menoleh dan melihat Putra sudah
kelaparan jadi buat jaga-jaga aku beli ini," kata Putra.
Kakak perg
Kita masih belum boleh keluar de
dan memindahkan makanan yang bar
apkan makanan untuknya, Embun terus bertanya-tanya dalam hati apakah suaminya itu benar-benar keluar
Biasanya kamu sangat men
Aku makan." Embu
ia pernikahannya baru seumur jagung, tapi nalurinya sebagai seorang istri tak mungkin salah. Embun berusaha untuk menyingkir
demi sebuah antisipasi. Embun yakin, dengan begitu dia bisa mengetahui apa-apa saja yang dil
i, apa Kakak mampi
giatan itu sejenak, mengambil gela
perlu. Tadi Kakak bilang kita bisa
k beli makanan kesukaan kamu. Kan s
hatnya dari pancaran mata Putra. Akan tetapi dia tak mau mem
. Selama ini aku bisa menyembunyikan hubunganku dengan Gisk
ia menjadi salah tingkah terlebih lagi s
i salah satu temannya, Embun mulai menjalankan misinya. Embun berjalan mengendap meninggalkan kamar membawa ponsel Putra kemudian mul
Embun mengg
a lagi jika sepanjang harinya terus ia habiskan dengan perasaan curiga dan was-was tentang apa saja per
Putra di nakas lalu bersiap mandi dan
ap layaknya seorang istri. Tak hanya setumpuk pakaian tersedia saat Putra membuka mata, dalam bak mandi pun telah terisi dengan air hangat lengkap dengan busa sabun aromaterapi yang w
telah tersedia dengan pelayanan dua puluh empat jam. Putra tahu sebesar apa kasih sayang Satria terhadap adiknya. Satria bahkan turun tangan langsung memintanya untuk meni
pembaringan lalu meraih cangkir y
nya sangat pas. Tidak terlalu manis tapi juga kental." Putra kembali menyesa
nghiasnya dengan sebutir telur mata sapi dengan kuning
aku b
tampan meski hanya mengenakan pakaian santai biasa. Aroma sabun menyeru
uk saja." Embun menyahut
b itu membuat Putra kembali teringat beta
al
akinya mencoba meredam sesuatu yang te
stikan semua keperluan s
tapannya berpindah menatap Embun dan sepiring na
Kak. Kenapa? Mukanya kayak nggak yakin gitu?" Embun mencebik meli
aih sendok bersiap mencic
a, dia juga memastikan kalau aku harus bisa melakukan hal yang memang sehar
enjawab singkat de
na? E
ernah aku makan." Putra tak bohong karena dia me
pujian dari sang suami. "Kala
memang nasi goreng buatan Embun sangat enak. Sementara Embun
u harus lebih giat lagi latihan masak supaya masakan yang aku sajikan b
itu memudar dan lenyap sepenuhnya usai dia melihat notifikasi pesan mas
aku akan jaga kalung ini baik-baik. Love you. Sampai ketemu lagi nanti. Rasanya sudah
dengan foto cantik wanita itu yang tengah berpose dengan gaya
saat tahu Putra benar