Cinta yang Tersulut Kembali
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Mantanku yang Berhati Dingin Menuntut Pernikahan
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta di Jalur Cepat
Balas Dendam Manis Sang Ratu Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Jangan Main-Main Dengan Dia
Aku Jauh di Luar Jangkauanmu
Mantan Istri Genius yang Diidamkan Dunia
Suara alunan musik keras dengan puluhan orang asik memegang gelas berisi wine sambil bergerak bebas di lantai dansa membuat suasana menjadi meriah bagi orang-orang yang menyukai pesta.
Seorang wanita bertubuh tinggi semampai dengan paras cantik penuh pesona mendekati seorang laki-laki yang duduk menyendiri dengan sebuah botol wine di tangan.
"Tidak baik menikmati minuman itu sendiri, berbagilah denganku," pinta Elizabeth, ia adalah wanita berusia tiga puluh tahun yang berprofesi sebagai model majalah serta bintang iklan terkenal. Ia duduk di samping laki-laki tampan itu sambil memamerkan kulit putih pahanya. Dengan sedikit gerakan, gaun dengan belahan paha tinggi itu menyita pandangan orang-orang di sekelilingnya.
"Ambil saja sendiri," tolak Keanu. Terlihat dengan jelas jika laki-laki itu tidak menerima kehadiran wanita di sampingnya.
"Ayolah!" Elizabeth merayu. Ia tersenyum manis dan merebut botol wine di tangan Keanu.
Menatap wajah Elizabeth dengan pandangan kesal, Keanu bangkit dari kursinya dan hendak pergi. Namun dengan cepat Elizabeth menahan lengannya.
"Minumlah bersamaku, satu gelas saja," pinta Elizabeth dengan tatapan memohon.
Keanu menghela napas panjang, ia pun kembali duduk. Ada banyak orang yang memperhatikannya di tempat ini. Pesta ini adalah pesta perayaan ulang tahun perusahaan yang diadakan oleh keluarga Elizabeth. Pesta yang di gelar megah dan meriah di sebuah hotel bintang lima yang terkenal di pusat kota.
Elizabeth mengangkat sebelah tangan, memanggil seorang pelayan yang sedang membawa nampan berisi dua gelas minuman.
Elizabeth secara khusus memberikan satu gelas untuk Keanu, dan satu gelas untuk dirinya sendiri.
Elizabeth melihat Keanu menghabiskan segelas wine dalam satu tegukan. Ia tersenyum senang dengan perasaan yang puas. Wanita itu mulai mengoceh, membahas hal-hal yang menurutnya sangat penting sementara Keanu menganggapnya membosankan.
Hanya dalam waktu kurang dari sepuluh menit, Keanu merasakan kepalanya berdenyut nyeri. Menyadari hal itu, Elizabeth berusaha memberikan perhatian.
"Kau baik-baik saja?" tanya Elizabeth. Ia terlihat khawatir, namun hatinya bersorak riang.
"Hmm." Keanu hanya mengangguk sambil menyingkirkan tangan Elizabeth dari tubuhnya. Berkali-kali ia menyipitkan mata, menatap orang-orang yang asik berjoget dengan pandangan kabur.
"Keanu, ada apa? Kau terlihat kurang sehat."
Keanu mengabaikan Elizabeth, ia segera mengeluarkan ponsel dari dalam saku jasnya dan menelepon seseorang.
Dalam waktu singkat, seorang laki-laki tampan dengan tubuh tinggi serta kulit putih datang menghampiri Keanu.
"Kau baik-baik saja, Bos?" tanya laki-laki itu. Ia adalah Liam, sekretaris Keanu sekaligus orang kepercayaannya. Hubungan keduanya bahkan sudah seperti saudara.
"Antar aku ke kamarku," pinta Keanu.
"Ya, ayo!" seru Liam. Ia membantu Keanu berdiri dan membawanya meninggalkan ruangan yang penuh dengan orang yang tengah asik bersenang-senang.
Elizabeth tersenyum melihat Keanu pergi. Ia melirik gelas kosong yang isinya telah habis diteguk oleh Keanu. Sepertinya, ada sesuatu yang sedang direncanakan oleh wanita itu.
Liam mengantar Keanu ke kamarnya, ia bahkan harus membantu Keanu berbaring di atas tempat tidur karena kondisi Keanu yang terlihat cukup parah.
"Berapa banyak yang kau minum? Kau sungguh mabuk berat," ucap Liam.
"Hmm." Keanu hanya bergumam.
"Apa kau tidak apa-apa jika aku pergi?" tanya Liam.
"Ya," jawab Keanu singkat. Ia bahkan tidak sanggup membuka matanya.