Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Sang Pewaris Terkaya

Sang Pewaris Terkaya

Claudette

4.8
Komentar
334.5K
Penayangan
242
Bab

Sejak kecil, aku selalu hidup miskin. Setiap pulang sekolah, aku akan bertemu dengan pemandangan ayahku yang sibuk di dapur. Dari ingatanku yang paling awal, aku akan selalu ingat ayahku mengenakan seragam pabrik lamanya di rumah. Rambutnya seputih salju dan kulitnya sangat gelap. Dia biasanya merokok rokok murah dan mobil yang dikendarainya adalah Kijang tua yang benar-benar rusak. Terlepas dari semua kesulitan kami, ayahku mengabdikan dirinya ke dalam pekerjaannya selama 18 tahun dan membesarkanku dengan kemampuan terbaiknya, dan aku akhirnya tidak mengecewakannya karena aku berhasil masuk ke universitas yang sangat bagus. Karena aku berasal dari kemiskinan, aku harus bekerja paruh waktu untuk membayar biaya kuliah yang tinggi. Aku tahu teman sekelasku pasti memandang rendah diriku karena aku sangat miskin, tetapi aku melakukan yang terbaik untuk tidak membiarkan hal itu mengganggu pikiranku. Pada hari ulang tahunku yang ke-18, ayahku mengumumkan bahwa dia akan memberiku hadiah ulang tahun dan dia akan membawanya kepadaku secara langsung. Hari itu aku melihat ayahku dalam pandangan baru. Kepala putih salju ayahku yang kasar telah berubah menjadi hitam mengkilat. Dia telah mengganti pakaiannya yang compang-camping dengan setelan Givenchy yang mahal, dan dia bahkan memakai jam tangan Patek Philippe di pergelangan tangannya. Kijang tua sekarang menjadi Rolls Royce edisi terbatas. Aku menatap ayahku dengan mata bingung dan bertanya dengan suara tidak percaya, "Ayah, apakah keluarga kita benar-benar yang terkaya di dunia saat ini?" Ayahku mengeluarkan cerutu Maya Sicars senilai Rp 5.000.000.000, menyalakannya, dan meniup cincin asap. "Nak, aku tahu kamu telah banyak menderita selama 18 tahun terakhir, dan aku merasa malu karena aku tidak dapat memberikan lebih banyak untukmu. Aku ingin kamu mengambil seratus miliar ini sebagai uang saku terlebih dahulu. Kamu dapat memintaku lebih banyak nanti jika itu tidak cukup!

Bab 1 Menelan Harga Diri Untuk Meminjam Uang

"Bisakah kamu meminjamkanku enam juta rupiah? Aku bekerja paruh waktu tahun ini. Aku akan langsung membayarmu begitu aku mendapatkan gajiku."

Garry Suteno menundukkan pandangannya ke tanah, kedua matanya dipenuhi dengan kesedihan dan ketidakberdayaan.

Yang berdiri di hadapannya adalah seorang wanita muda cantik dengan rambut panjang yang terurai jatuh di bahunya.

Garry adalah seorang pria berusia 18 tahun, dan wanita di depannya adalah Shelly Bianto. Mereka berdua adalah teman baik yang tumbuh bersama sejak kecil. Shelly juga adalah cinta pertamanya. Keduanya bersekolah di kelas yang sama sejak TK.

Garry dan Shelly bahkan berkuliah di universitas yang sama. Tapi kali ini Shelly mengambil jurusan jurnalistik, jadi dia tidak lagi berada di kelas yang sama dengan Garry.

"Pergilah, aku tidak mempunyai uang untuk dipinjamkan padamu dan aku tidak ingin melihat wajahmu lagi."

Ada seringai dingin di wajah Shelly, mata coklat gelapnya yang berbentuk seperti almond, dipenuhi dengan tatapan penghinaan dan penolakan.

Kemudian, Shelly membalikkan tubuhnya, berjalan menuju restoran keluarganya, dan membanting pintu di belakangnya.

Sebuah suara yang dingin bisa terdengar dari balik pintu yang tertutup, "Kamu selalu melakukan hal ini. Setiap kali kamu melakukan sebuah kesalahan, kamu akan datang padaku untuk meminjam uang. Menurutmu aku ini apa? Dompetmu?"

"Tidak, kamu harus mendengarkanku. Kali ini..."

Garry mencoba untuk menjelaskan.

"Sudah cukup!"

Shelly sudah tidak tahan lagi untuk mendengarkan penjelasannya dan langsung memotong perkataan Garry, "Bukankah aku baru saja memberitahumu bahwa aku tidak mempunyai uang? Pikirkan cara lain! Sekarang kamu sudah dewasa, Garry..."

Setelah mendengar perkataan Shelly, Garry merasa khawatir dan menghela napasnya dalam-dalam.

Kali ini, Garry tidak mempunyai pilihan lain selain meminjam uang.

Saat sedang berada di asrama, Garry secara tidak sengaja merusak Nintendo Switch milik teman sekamarnya yang harganya hampir enam juta rupiah. Teman sekelasnya itu menginginkan dirinya untuk membayar kerusakan itu dalam waktu seminggu.

Garry berasal dari keluarga yang miskin. Orang tuanya tinggal di kota lain dan pekerjaan mereka hanya memungkinkan mereka untuk memberinya sedikit uang saku setiap bulannya. Garry bahkan terpaksa harus membayar setengah dari biaya kuliahnya dengan melakukan pekerjaan paruh waktu di luar.

Garry menghela napas berat dan menuju ke arah kampusnya.

Dia dapat mendengar teriakan yang keras begitu memasuki kamar asramanya.

"Garry, satu minggu sudah berlalu. Apa kamu sudah menyiapkan enam juta itu untukku? Aku ingin kamu membayarku sekarang juga!"

Seorang pemuda dengan rambut bermodel belah tengah dan mengenakan pakaian yang modis sedang mencaci maki Garry dengan tidak sabar.

Pemuda ini kebetulan adalah teman sekamar Garry yang bernama Larson Fairuz. Belum lama ini, Larson membeli Nintendo Switch keluaran terbaru dan membiarkan teman sekamarnya bergantian memainkannya. Saat tiba giliran Garry untuk memainkannya, seseorang menabraknya dari belakang dan dia tidak memiliki pegangan yang kuat pada konsol game itu sehingga dia menjatuhkannya dan konsol game itu hancur berkeping-keping di lantai.

Jadi, Garry sekarang berutang konsol game baru pada Larson. Garry akan membayar utangnya, tapi untuk saat ini, dia benar-benar tidak mampu membeli sebuah konsol game baru.

"Larson, maafkan aku. Bisakah kamu memberiku lebih banyak waktu lagi? Dalam dua bulan ke depan aku akan bekerja paruh waktu, jadi aku akan menyiapkan uang untukmu saat itu. Aku benar-benar tidak mempunyai uang sekarang."

Garry menundukkan kepalanya dan meminta maaf.

"Benarkah? Kamu ingin aku memberimu lebih banyak waktu? Jika kamu tidak memiliki uang, mengapa kamu tidak memintanya pada keluargamu? Apa kamu seorang yatim piatu atau semacamnya?" tanya Larson, nada suaranya dipenuhi dengan sindiran. "Jika orang tuamu sudah meninggal, maka aku bisa memikirkan untuk memberimu lebih banyak waktu."

"Larson, kamu benar-benar sudah keterlaluan kali ini." Wajah Garry memerah karena marah.

Orang tuanya hanyalah orang biasa. Mereka sudah melakukan segala cara yang mereka bisa untuk membayar biaya kuliah dan biaya hidupnya. Bagaimana mungkin dia bisa meminta lebih banyak uang pada mereka?

"Haha, lihatlah dirimu. Kamu sangat miskin, kamu tidak mampu membelinya."

Sambil menyeringai, Larson mengarahkan jarinya ke celah di antara kakinya dan berkata mengejek Garry.

"Aku akan memberitahumu sesuatu. Jika kamu bisa merangkak di bawah kakiku, aku akan menerima kerugiannya dan aku tidak akan memintamu untuk membayarku kembali."

Menghadapi penghinaan seperti itu, Garry mengepalkan tangannya di samping sambil menggertakkan giginya, tapi karena itu jelas merupakan kesalahannya sendiri, dia tidak repot-repot melawan dan hanya memilih untuk membiarkan ejekan itu.

Sikap mengalah semacam itu malah membuat Larson bertindak semakin berani.

Dengan nada penuh penghinaan, Larson berkata, "Biar kujelaskan padamu. Aku mampu membeli selusin Nintendo Switch, tapi masalahnya, aku tidak suka barang-barangku dirusak oleh orang lain, terutama oleh orang miskin sepertimu!"

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Sang Pewaris Terkaya
1

Bab 1 Menelan Harga Diri Untuk Meminjam Uang

24/04/2022

2

Bab 2 Kejutan Hadiah Ulang Tahun

24/04/2022

3

Bab 3 Keluarga Larson Sekarang Bangkrut

24/04/2022

4

Bab 4 Aku Ingin Membeli Sebuah Rumah

24/04/2022

5

Bab 5 Pecat Wanita Itu

24/04/2022

6

Bab 6 Permusuhan dari Teman Sekelasnya

24/04/2022

7

Bab 7 Argumen

24/04/2022

8

Bab 8 Kehangatannya yang Tak Terduga

24/04/2022

9

Bab 9 Menyelamatkan Shelly

24/04/2022

10

Bab 10 Sebuah Pertemuan

24/04/2022

11

Bab 11 Larson dan Celia Bersekongkol Melawan Garry

24/04/2022

12

Bab 12 Bayar Tagihannya

24/04/2022

13

Bab 13 Memberi Uang Untuk Orang Asing

24/04/2022

14

Bab 14 Rasa Terima Kasih

24/04/2022

15

Bab 15 Mobil Baru

24/04/2022

16

Bab 16 Apa Dia Berpura-pura Kaya

24/04/2022

17

Bab 17 Berkunjung

24/04/2022

18

Bab 18 Dia Adalah Orang yang 'Tidak Dapat Diandalkan'

24/04/2022

19

Bab 19 Pertemuan yang Tidak Terduga

24/04/2022

20

Bab 20 Permintaan Maaf

24/04/2022

21

Bab 21 Membawa Leyla Ke Rumahnya Untuk Tidur

24/04/2022

22

Bab 22 Malam Tanpa Tidur

24/04/2022

23

Bab 23 Pekerja Paruh Waktu

24/04/2022

24

Bab 24 Bantuan Tanpa Alasan

24/04/2022

25

Bab 25 Bertemu Dengan Elin Lagi

24/04/2022

26

Bab 26 Kencan yang Ambigu

24/04/2022

27

Bab 27 Skema Lainnya

24/04/2022

28

Bab 28 Berbohong

24/04/2022

29

Bab 29 Aku Tidak Pantas Untukmu

24/04/2022

30

Bab 30 Kebohongan Celia Terungkap

24/04/2022

31

Bab 31 Musuh Berbahayanya

24/04/2022

32

Bab 32 Situasi Berbalik

24/04/2022

33

Bab 33 Apa Menurutmu Kamu Memenuhi Syarat untuk Menjadi Temanku

24/04/2022

34

Bab 34 Aku Akan Pergi Denganmu Malam Ini

24/04/2022

35

Bab 35 Berbelanja di Mall

24/04/2022

36

Bab 36 Membelikannya Hadiah

24/04/2022

37

Bab 37 Diremehkan

24/04/2022

38

Bab 38 Membuatnya Kehilangan Pekerjaan

24/04/2022

39

Bab 39 Kamu Dipecat

24/04/2022

40

Bab 40 Menambahkan Nomornya di WhatsApp

24/04/2022