Cinta Rahasia Sang Pewaris

Cinta Rahasia Sang Pewaris

Jessica Wuu

5.0
Komentar
3.8K
Penayangan
31
Bab

Ananda Edward, seorang pria bertemperamen keras atas prinsipnya dan merupakan pewaris dari kekayaan mendiang ibunya, melakukan keonaran di kelab malam yang membuatnya terkurung dalam penjara dan membuat ayahnya, Ishan Edward, murka padanya. Nanda akan dibebaskan dengan beberapa syarat, salah satunya adalah bekerja di perusahaan lain sebagai karyawan biasa dengan memakai nama Ananda Iskandar. Suatu hari, Nanda diikutkan dalam proyek launching toko butik Royal Soul, bersama salah satu manager handal bernama Erika Adhinata, seorang gadis muda, cantik, cerdas dan multitalent. Dengan kelebihan dan kelembutannya, ia mampu menyentuh hati Nanda yang tak percaya akan cinta. Namun, cinta itu ternyata bertepuk sebelah tangan karena sang pujaan hati belum benar-benar bisa melepaskan diri dari cinta masa lalunya, seorang pria hedon berhati lembut yang gemar tidur bersama gadis-gadis cantik. Lalu, bagaimana perjuangan Nanda untuk membawa Rika ke pelukannya?

Bab 1 Amarah Tak Terkendali

Mungkin aku memang pria yang tidak memiliki perasaan, tidak memiliki cinta dan itu terjadi setelah kematiannya ... ibuku ....

Aku pernah mendengar bahwa ibu adalah cinta pertama seorang laki-laki, sepertinya itu benar karena aku merasa ibuku adalah cinta satu-satunya yang aku miliki di dunia ini. Aku selalu ingin melakukan hal-hal yang membuatnya bangga dan senang jika melihatku. Apapun sulitnya itu ... pasti akan kulakukan, hanya untuk melihatnya bisa tersenyum padaku.

Aku mencintai ibuku segala-galanya. Cara dia menjagaku, mengurusku, mengajariku ... bahkan saat ia memarahi dan membentakku sekalipun, cara ia tersenyum ketika bangga padaku dan mengacak-ngacak rambutku ketika aku melakukan kebodohan, rasa cintaku malah terus bertambah.

Ah, dia sudah tiada. Aku tidak akan pernah merasakan cinta lagi. Tidak ada harapan dan cita-cita lagi untuk membuatnya bangga. Semuanya sirna ... dan kini hidupku tidak memiliki arah dan tujuan, tidak ada lagi yang bisa aku lakukan.

Kurasa tidak ada lagi wanita yang bisa membuatku kagum atau hanya sekedar menyukainya ... selain ibuku ....

***

Namanya Nanda, pria berambut jabrik dengan cat berwarna silver, memasuki bar sambil mendengus marah. Wajahnya terlihat sangat menakutkan, seakan-akan ia hendak membunuh seseorang. Tak peduli siapa pun yang ada di depannya, ia pasti menyambarnya. Kursi, meja, semuanya ia sambar sambil melemparnya dengan kasar, bahkan mungkin seorang jompo sekalipun yang lewat di depannya mungkin tak segan-segan ia mendorongnya. Semua orang-orang di bar dibuat terkaget-kaget oleh keonaran yang ia lakukan. Sebenarnya, apakah yang sedang terjadi pada anak muda berambut jabrik itu?

Akhirnya, Nanda terhenti di suatu ruangan yang dikenal dengan ruang VIP di kelab itu. Ia menatap geram pintu masuk yang tertutup rapat. Ia mengambil kuda-kuda untuk menendang pintu itu.

Brak!

Dan pintu itu langsung melayang setelah mendapatkan tendangan keras dari Nanda. Tampak di dalam ruang seorang gadis berambut panjang dengan cat blonde nan bergelombang bersama pria berambut Mohawk dengan tattoo yang penuh di lengannya sedang bermesraan. Apakah hubungan kedua orang yang jelas-jelas terlihat seperti sepasang kekasih itu dengan Nanda?

Pria berambut Mohawk terlihat kaget akan kedatangan pria berambut jabrik secara tiba-tiba, apalagi pria itu mengganggu kesenangannya bersama gadis pujaannya. Sedangkan, gadis blonde itu terlihat pucat melihat kedatangan Nanda. Tampaknya ada sesuatu antara gadis itu dengan Nanda.

"Hei, apa yang kau lakukan?!" seru pria berambut Mohawk bernama Bazz itu ke arah Nanda.

Nanda tidak menjawab, ia malah mendekati kedua orang itu dengan wajah sangar yang menggeram penuh emosi. Nanda menarik bagian depan baju Bazz lalu meninju wajah pria itu dengan penuh kekuatan. Bazz pun terpental jauh.

"AAAAA!" teriak menjerit sang gadis yang ternyata bernama Maya.

"Kau diam saja di situ!" bentak Nanda ke arah Maya sambil menunjuk gadis itu, "jangan kemana-mana, aku belum selesai dengan pacar gelapmu itu, tunggu bagianmu!" Ia lalu mendekat ke arah Bazz dan menghajarnya habis-habisan. Maya yang menyaksikan kejadian itu hanya bisa menangis menjerit-jerit melihat Bazz seperti akan dibunuh oleh Nanda.

Malang sekali nasib Bazz. Sebenarnya, ia sendiri tidak mengenal Nanda.

Setelah puas menghajar Bazz yang sudah tidak bisa berbuat apa-apa, Nanda mendekati Maya dan menarik lengannya dengan kasar.

"Ikut aku!" perintah Nanda pada Maya.

"Tidak mau!" teriak Maya berusaha meronta, "aku tidak mau!"

"Aku bilang ikut!" bentak Nanda tak kalah nyaringnya, "kau belum aku beri pelajaran, ya!"

"Tidak mau!" teriak Maya, "kita putus, aku tidak mau lagi berhubungan denganmu! Kau gila! Sadis ... kau tidak punya perasaaan! Kau bukan manusia tapi kau monster, setan!"

BUAK!

Nanda meninju wajah cantik Maya dan Maya yang lemah tentu saja terlempar.

"Huh, kau bilang aku tidak punya perasaan?" ucap Nanda dengan seringai tajamnya, "lalu ... kenapa dulu kau mengejar-ngejarku, hah? Sudah tahu aku tidak punya perasaan eh tetap ngotot mau jadi pacarku," Nanda lalu tertawa seperti kesetanan, "kau pikir ... aku bersedia mau jadi pacarmu karena aku benar-benar menyukaimu?" Nanda membuang ludahnya ke samping, "sudah bagus aku bersedia jadi pacarmu, asal tahu saja ... aku mau jadi pacarmu karena aku bosan melihat kau terus mengejar-ngejarku, dasar perempuan jalang!" teriaknya mengumpat.

Maya lalu menangis, menangis sejadi-jadinya. Selama ini Nanda memang kasar tapi ini pertama kalinya Nanda melakukan kekerasan yang sesungguhnya. Awalnya, ia hanya menganggap Nanda adalah tantangan baginya karena Maya terkenal sebagai gadis yang mampu membuat pria mana pun pasti tergila-gila padanya. Ternyata... ini di luar perkiraannya, Nanda benar-benar pria yang sangat mengerikan.

Tidak lama kemudian polisi datang. Sepertinya manager kelab itu memanggil polisi sejak keonaran yang Nanda lakukan di bawah tadi. Dua orang polisi menahan kedua tangan Nanda.

"Hei ... kalian mau apa? Lepaskan aku!" sergah Nanda pada polisi-polisi itu namun polisi-polisi itu tetap menyeret Nanda.

"Hei, kubilang lepaskan! Kalian tidak punya telinga, ya? Aku belum selesai dengan murahan itu!"

***

Nanda kini berada di balik jeruji besi. Di mana lagi kalau bukan di penjara. Ia duduk melantai dengan kedua lutut tertekuk sambil mendengus marah. Rupanya, ia belum puas telah menghajar sepasang kekasih yang telah membuatnya kalap. Kalap bukan karena cemburu melihat pacar sendiri menjalin hubungan dan bermesraan dengan pria lain tapi karena Nanda merasa harga dirinya telah diinjak-injak oleh Maya, pacar Nanda. Yah yah yah ... dengan kejadian barusan hubungan Nanda dan Maya bisa dinyatakan telah putus tapi sepertinya Nanda masih ingin menghajar mantan pacarnya itu.

"Ananda Edward?" seorang petugas memanggil Nanda, petugas itu membukakan jeruji penjara untuk Nanda. "Ada yang ingin menemuimu," katanya.

"Siapa?" tanya Nanda rada malas.

"Ishan Edward, ayahmu."

Nanda langsung merasa lega. Akhirnya, ayahnya akan membantu Nanda keluar dari tempat membosankan itu. Segera Nanda berdiri dan bergegas untuk menemui ayahnya, ia pun berjalan mengikuti petugas itu.

Ketika sampai di suatu ruangan untuk menjenguk para kriminal, ia melihat ayahnya duduk di depan meja, Ishan terlihat memejamkan matanya dengan tangan terlipat di perutnya.

"Ayah!" seru Nanda begitu memasuki ruangan dan langsung mendatangi ayahnya. "Syukurlah ayah cepat datang, aku sudah tidak sabar lagi ingin keluar dari tempat ini, tempat ini sangat membosankan."

Tiba-tiba Ishan berdiri, menarik bagian depan baju Nanda dan ....

BUAK!

Tinjuan yang pasti sangat keras mendarat dengan mulus di wajah Nanda, Nanda langsung terjatuh.

"Kenapa ayah memukulku?!" teriak Nanda. Ishan kembali mendekati Nanda dan ....

BUAK

Tendangan yang tak kalah kerasnya mendarat di perut Nanda.

"Kau bertanya kenapa ayah memukulmu? Ho ... pertanyaan yang sangat bagus, dengan senang hati ayah akan menjawabnya!" bentak Ishan ke arah Nanda, "pertama... kau membuat onar di kelab, kedua ... kau memukul seorang pria yang ternyata tidak mengenalmu ... ketiga ... aku benar-benar tidak menyangka kau bisa memukul seorang perempuan! Siapa yang mengajarimu, hah?"

"Si jalang itu pantas mendapatkannya!"

DUAK!

Kembali Ishan menendang Nanda tanpa belas kasih.

"Selama ini ayah tahu kau memang kasar tapi ... ayah benar-benar tidak menyangka kau bisa memukul seorang perempuan ... ayah benar-benar kecewa, kau benar-benar sudah sukses jadi bajingan, Nanda..." Ishan menatap Nanda penuh kekecewaan, "jangan harap ayah akan membantumu keluar dari sini!" teriaknya lalu berbalik meninggalkan Nanda.

Nanda mendengus. Pikirnya, ayahnya datang untuk membawanya keluar dari penjara tapi ternyata tidak seperti dengan apa yang dipikirkannya, ayahnya datang tapi hanya untuk memberinya pelajaran.

"Cih ...."

***

Lagi! Ishan menuangkan minuman alkoholnya ke gelasnya kemudian meneguknya dengan sekali tegukan. Pria blasteran seumuran dengan Ishan, berambut coklat sebahu dengan kemeja hijau bernama Roman Keith hanya terus menatap sahabatnya yang jelas terlihat sedang mengalami stress, tidak biasanya sahabatnya yang sering terlihat konyol itu malah terlihat gundah.

"Apa ini tentang putramu lagi?" Roman memulai percakapan.

Ishan menuangkan kembali minumannya ke gelas. "Jangan sebut dia putraku ... aku ingin menghapusnya dari kartu keluarga," lalu ia meneguk minumannya.

Roman terperangah dengan ucapan Ishan. Ingin menghapus Nanda dari kartu keluarga? Berarti putra Ishan telah melakukan hal diluar batas, memang Ishan selalu kecewa dengan tingkah laku Nanda yang sulit diatur tapi sebelumnya Ishan tidak pernah mengatakan ingin menghapus Nanda sebagai putranya.

"Jangan bicara begitu..." ujar Roman, "bagaimana pun ... Nanda adalah putra satu-satumu, kau jangan lupa kalau Nanda itu anak kebanggaan Maria," ia memperingatkan Ishan.

Ishan malah tertawa tapi terdengar getir. "Maria pasti akan menangis terisak-isak jika melihat anak laki-lakinya sekarang." Ia lalu menuangkan lagi minumannya ke gelasnya, kali ini benar-benar penuh, "aku tidak tahu sebenarnya apa yang salah, anak itu dulunya baik, baik sekali malah tapi ... sewaktu Maria meninggal, anak itu jadi pendiam. Kupikir dia akan kembali seiring waktu ... tahu-tahunya ... dia sudah jadi berandalan ...," ia meneguk minumannya.

Akhirnya, Ishan sudah mencapai batasnya. Ia mabuk, mabuk berat hingga tak kuasa berdiri sendiri dan terpaksa Roman membantunya berdiri.

"Maria!" teriak Ishan begitu Roman membopongnya berjalan, "apa kau lihat putramu? Dia sudah berhasil ... tapi berhasil jadi preman! Anak kebanggaanmu itu! Ahli waris semua kekayaanmu! Maria! Anak itu jadi kurang ajar!" tiba-tiba Ishan menangis dan Roman terkaget-kaget dengan sahabatnya itu. Menangis? Ini pertama kalinya ia melihat sahabatnya menangis.

"Maria! Apa salahku? Kenapa anak laki-laki kita ... putra satu-satunya ... bisa keterlaluan seperti itu. Dia berandalan, apa salahku? Siang-malam aku bekerja untuknya, memberikannya pendidikan terbaik agar kelak ia bisa menjadi pemimpin di perusahaanmu, Maria ... kenapa anak itu malah ... malah ...." Tangis Ishan terdengar menggelegar.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Jessica Wuu

Selebihnya

Buku serupa

Bosku Kenikmatanku

Bosku Kenikmatanku

Juliana
5.0

Aku semakin semangat untuk membuat dia bertekuk lutut, sengaja aku tidak meminta nya untuk membuka pakaian, tanganku masuk kedalam kaosnya dan mencari buah dada yang sering aku curi pandang tetapi aku melepaskan terlebih dulu pengait bh nya Aku elus pelan dari pangkal sampai ujung, aku putar dan sedikit remasan nampak ci jeny mulai menggigit bibir bawahnya.. Terus aku berikan rangsang an dan ketika jari tanganku memilin dan menekan punting nya pelan "Ohhsss... Hemm.. Din.. Desahannya dan kedua kakinya ditekuk dilipat kan dan kedua tangan nya memeluk ku Sekarang sudah terlihat ci jeny terangsang dan nafsu. Tangan kiri ku turun ke bawah melewati perutnya yang masih datar dan halus sampai menemukan bukit yang spertinya lebat ditumbuhi bulu jembut. Jari jariku masih mengelus dan bermain di bulu jembutnya kadang ku tarik Saat aku teruskan kebawah kedalam celah vaginanya.. Yes sudah basah. Aku segera masukan jariku kedalam nya dan kini bibirku sudah menciumi buah dadanya yang montok putih.. " Dinn... Dino... Hhmmm sssttt.. Ohhsss.... Kamu iniii ah sss... Desahannya panjang " Kenapa Ci.. Ga enak ya.. Kataku menghentikan aktifitas tanganku di lobang vaginanya... " Akhhs jangan berhenti begitu katanya dengan mengangkat pinggul nya... " Mau lebih dari ini ga.. Tanyaku " Hemmm.. Terserah kamu saja katanya sepertinya malu " Buka pakaian enci sekarang.. Dan pakaian yang saya pake juga sambil aku kocokan lebih dalam dan aku sedot punting susu nya " Aoww... Dinnnn kamu bikin aku jadi seperti ini.. Sambil bangun ke tika aku udahin aktifitas ku dan dengan cepat dia melepaskan pakaian nya sampai tersisa celana dalamnya Dan setelah itu ci jeny melepaskan pakaian ku dan menyisakan celana dalamnya Aku diam terpaku melihat tubuh nya cantik pasti,putih dan mulus, body nya yang montok.. Aku ga menyangka bisa menikmati tubuh itu " Hai.. Malah diem saja, apa aku cuma jadi bahan tonton nan saja,bukannya ini jadi hayalanmu selama ini. Katanya membuyarkan lamunanku " Pastinya Ci..kenapa celana dalamnya ga di lepas sekalian.. Tanyaku " Kamu saja yang melepaskannya.. Kata dia sambil duduk di sofa bed. Aku lepaskan celana dalamku dan penislku yang sudah berdiri keras mengangguk angguk di depannya. Aku lihat di sempat kagett melihat punyaku untuk ukuran biasa saja dengan panjang 18cm diameter 4cm, setelah aku dekatkan ke wajahnya. Ada rasa ragu ragu " Memang selama ini belum pernah Ci melakukan oral? Tanyaku dan dia menggelengkan kepala

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Calli Laplume
4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Putra Rahasianya, Aib Publiknya

Putra Rahasianya, Aib Publiknya

Gavin
5.0

Namaku Alina Wijaya, seorang dokter residen yang akhirnya bertemu kembali dengan keluarga kaya raya yang telah kehilangan aku sejak kecil. Aku punya orang tua yang menyayangiku dan tunangan yang tampan dan sukses. Aku aman. Aku dicintai. Semua itu adalah kebohongan yang sempurna dan rapuh. Kebohongan itu hancur berkeping-keping pada hari Selasa, saat aku menemukan tunanganku, Ivan, tidak sedang rapat dewan direksi, melainkan berada di sebuah mansion megah bersama Kiara Anindita, wanita yang katanya mengalami gangguan jiwa lima tahun lalu setelah mencoba menjebakku. Dia tidak terpuruk; dia tampak bersinar, menggendong seorang anak laki-laki, Leo, yang tertawa riang dalam pelukan Ivan. Aku tak sengaja mendengar percakapan mereka: Leo adalah putra mereka, dan aku hanyalah "pengganti sementara", sebuah alat untuk mencapai tujuan sampai Ivan tidak lagi membutuhkan koneksi keluargaku. Orang tuaku, keluarga Wijaya, juga terlibat dalam sandiwara ini, mendanai kehidupan mewah Kiara dan keluarga rahasia mereka. Seluruh realitasku—orang tua yang penuh kasih, tunangan yang setia, keamanan yang kukira telah kutemukan—ternyata adalah sebuah panggung yang dibangun dengan cermat, dan aku adalah si bodoh yang memainkan peran utama. Kebohongan santai yang Ivan kirimkan lewat pesan, "Baru selesai rapat. Capek banget. Kangen kamu. Sampai ketemu di rumah," saat dia berdiri di samping keluarga aslinya, adalah pukulan terakhir. Mereka pikir aku menyedihkan. Mereka pikir aku bodoh. Mereka akan segera tahu betapa salahnya mereka.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku