Mendadak Disuruh Nikah

Mendadak Disuruh Nikah

Jessica Wuu

5.0
Komentar
5.6K
Penayangan
21
Bab

Bacaan dewasa! Mohon Disesuaikan dengan usia! Raihan mendadak diminta menggantikan adik angkatnya untuk menikah dengan putra keluarga Kuiper, bernama Nico dan mereka dikejutkan oleh rencana pernikahan yang dibuat oleh keluarga mereka yang tinggal dua hari lagi. Awalnya, Nico tak mengira bahwa istrinya begitu jelita namun saat mereka bertemu saat usai menikah, Nico terpesona oleh kecantikan Raihan. "Kenapa kau harus bingung?" tanyanya, "sekarang aku adalah istrimu, kau bisa bebas melakukan apa saja pada diriku," lanjutnya dengan tatapan tajamnya yang menantang. "Kau bilang... aku bisa bebas melakukan apa saja pada dirimu? Apa kau mengijinkannya?" "Ya, tentu saja," jawab Raihan, "kita sekarang adalah suami istri, kenapa aku tidak boleh mengijinkanmu?" Nico yang seakan mendapat lampu hijau dari Raihan tiba-tiba saja maju dan memeluk Raihan seperti hewan liar yang menyergap mangsanya. Raihan yang terkejut seperti tidak bisa berbuat apa-apa, tubuh langsingnya terasa ringkih di pelukan tubuh Nico yang cukup atletis. "Tu-tunggu...!" Raihan menahan dada Nico, mencoba menghentikan Nico yang tampak tak sabaran. "Kenapa?" tanya Nico menatap bingung ke mata Raihan, "bukannya aku bebas melakukan apa saja?" "Iya, tapi..." sahut Raihan, ekspresi wajahnya sedikit ketakutan "bisakah kita melakukannya pelan-pelan?" "Seperti apa?" "Mungkin... kita bisa memulainya... dengan ciuman..."

Bab 1 Perjodohan

Lima tahun sudah berlalu ketika Raihan meninggalkan rumah mewah milik keluarga Adhinata dan kini kakinya menginjak kembali rumah yang penuh kenangan itu. Masih teringat sangat jelas pertama kali ia menginjakkan kaki di sana, bersama kakaknya, Maria, ketika Maria mengajak tinggal bersamanya yang telah menikah dengan seorang pria bangsawan, Barack Adhinata. Katanya, mereka akan bebas dari kehidupan yang penuh kesedihan setelah menjadi anggota keluarga bangsawan Adhinata. Namun, lima tahun yang lalu, Maria meninggal karena penyakit jantung yang dideritanya sejak kecil.

Barack Adhinata, pria berkharisma tinggi yang kini duduk di hadapan Raihan, dia adalah ipar sekaligus kakak yang mengangkatnya sebagai adik ketika menikahi Maria. Namun, semuanya telah usai setelah Maria meninggalkan mereka berdua. Raihan merasa bukan lagi bagian dari keluarga itu. Tanpa Maria, Raihan merasa bukanlah seorang Adhinata.

"Akhirnya kau mau kembali ke rumah ini, Raihan..." ujar Barack memecah keheningan di antara mereka.

Raihan menunduk, terdiam sejenak sambil memikirkan apa yang akan ia katakan. Lututnya mulai gemetar, sejujurnya Raihan sangat menyegani kakak angkatnya itu dan... takut.

"Kau tidak mau mengatakan sesuatu?" tanya Barack.

"Aku..." Raihan menggeleng pelan, "maafkan aku Kak, aku sudah meninggalkan rumah tanpa mengucapkan sepatah kata apa pun," jawabnya takut-takut dan penuh penyesalan, "aku... aku bingung aku harus bagaimana... setelah Kak Maria-"

"Aku mengerti," potong Barack, "kau tidak perlu setakut itu, kau tetap kuanggap adikku dan di sinilah tempat kau kembali."

Raihan mendongak, menatap mata Barack yang sedang menikmati teh hangatnya. Tidak ada kemarahan di raut wajah pria tampan itu, bahkan tampak seperti tidak terjadi apa-apa.

"Terima kasih, Kak Barack..."

"Aku sudah tahu apa yang sudah menimpamu, aku tahu semuanya. Bahkan kekecewaanmu dengan pria yang ternyata menduakanmu itu, untuk itulah aku mencarimu. Raihan... percayalah aku paling tahu apa yang terbaik untukmu. Untuk itu aku mencarimu dan mengajakmu pulang kembali di sini. Aku sudah mengatur pernikahanmu dan dua hari kemudian kamu akan menjadi mempelai wanita dari keluarga Kuiper."

Mata Raihan membulat, seakan tidak percaya. "Keluarga Kuiper?" tanyanya keheranan. "Bukannya perjodohan itu untuk Shiena?"

"Ya, kau benar" jawab Barack sambil meletakkan cangkir tehnya di meja. "Tapi kau tau sendiri, Shiena sedang kuliah di Jerman dan mungkin akan melanjutkan magisternya juga di sana, sangat tidak mungkin untuk membawanya pulang dan menyuruhnya menikah."

"Tapi... aku..."

"Aku tahu apa yang terbaik untukmu, Raihan... dan aku mengenal anak laki-laki keluarga Kuiper yang akan menjadi suamimu nanti, yang jelas dia tidak seburuk laki-laki yang sudah mempermainkanmu."

Raihan hanya bisa terdiam, menerima semua perintah Barack. Rasanya ia ingin menolak namun ke mana lagi ia akan menggantungkan hidupnya selain kepada keluarga Adhinata? Dia sudah dikecewakan oleh kekasihnya yang telah banyak memberinya janji surga namun yang ia dapat hanyalah kekecewaan dan pengkhianatan. Dan sekarang, hanya Barack yang mau menerimanya kembali.

"Baiklah, Kak Barack..." jawab Raihan akhirnya setelah mempertimbangkannya, sambil tersenyum tipis namun getir, "aku akan menikah dengan laki-laki dari keluarga Kuiper.

Barack menghela napas lega, ternyata tak sulit membujuk adik angkatnya itu untuk menggantikan Shiena. "Percayalah, Raihan... semua ini untuk kebaikanmu juga..."

"Tapi... bolehkah aku... menemuinya untuk yang terakhir kalinya?"

Sejenak Barack mengernyit seperti hendak akan marah. Tak habis pikir bahwa setelah dikecewakan, adiknya masih ingin menemui pria itu. Namun, beberapa detik kemudian ia menghela napas, berusaha mengalah, mungkin ini adalah permintaan terakhir adiknya sebelum ia akan menikah. "Baiklah, Raihan... tapi kau jangan lagi luluh dengannya! Ingatlah bahwa kau akan menikah dengan putra keluarga Kuiper, kau harus menghormati perjodohan ini!"

"Terima kasih... Kak Barack..."

***

Seorang pria blasteran bertubuh tinggi atletis duduk sandar di sofa, mata coklatnya memandang langit-langit kantornya. Lima bulan sudah setelah pertunangan mantan kekasihnya, hatinya masih saja memikirkannya. Kemarin, dia sudah yakin bahwa ia sudah melupakannya namun begitu melihatnya di acara pernikahan sahabatnya kemarin, Jeremy, hatinya kembali terluka dan terus mengingat kenangan mereka. Lalu, apa yang harus ia lakukan agar benar-benar melupakannya?

"Kau selalu saja begini... tidak mau berubah..."

"Kita tidak bisa bersama... kau lebih mementingkan pekerjaanmu... aku tidak bisa begini terus..."

"Aku sudah memutuskan untuk bertunangan dengan pria pilihanku... hubungan kita sudah berakhir..."

"Sudahlah, Nico... kita putus saja..."

"Aaaarrgh!"

Pria bernama Nico itu tampak frustasi, entah sudah keberapa kali ia mengacak-ngacak rambutnya. Semua kalimat kekecewaan Olive, mantan kekasihnya, terus terngiang-ngiang di telinganya. Andaikan saja dia lebih cepat melamar Olive, mungkin sekarang mereka sudah bersanding sebagai suami istri. Ia tahu kesalahan terbesarnya yang lebih mementingkan pekerjaan daripada hubungan asmaranya. Namun, semuanya tinggal penyesalan karena Olive sudah memilih pria lain.

Yang Nico tak habis pikir, bisa-bisanya kekasihnya itu begitu cepat memutuskan dengan pria siapa ia akan bertunangan. Setidaknya mereka harusnya melewati proses pendekatan terlebih dahulu atau berpacaran sebelum bertunangan, bukan begitu memutuskan Nico dengan tiba-tiba memberinya kabar bahwa ia akan bertunangan dengan pria lain.

"Kau masih saja di situ, Nico?"

Pandangan Nico teralihkan dari langit-langit atap ke Jeremy yang tengah berdiri di dekat pintu. "Ho... pengantin baru jam segini kenapa belum pulang?" Nico malah balik bertanya menimpali.

"Sudahlah, aku mengerti apa yang kau pikirkan!" Jeremy berjalan menghampiri Nico lalu duduk di sofa depannya, "aku juga tidak menyangka kalau Olive bakal datang di acaraku kemarin. Sorry, ya..."

"No problem, aku sudah move on, kok."

Jeremy tertawa. "Kau yakin?"

"Tentu saja. Oh iya, kapan Olive akan menikah?"

"Entahlah... aku tidak pernah mendengar kabar kapan pernikahan dia dengan tunangannya itu."

Nico lalu mengintip jam tangan yang bertengger di lengannya, sudah hampir malam dan berbicara dengan Jeremy saat ini sebenarnya malah membuat mood-nya semakin buruk, karena yang ia bahas malah mantan kekasih Nico. "Aku duluan ya, Jeremy! Tadi ayahku memanggilku untuk pulang, katanya ada hal penting yang ingin disampaikan," kata Nico sambil beranjak lalu meninggalkan Jeremy begitu saja.

***

"Whoaaaa Nicooooo!!"

Begitu sampai di rumah tiba-tiba, Nico dihebohkan oleh aksi ayah dan kedua adik kembarnya yang langsung menghampirinya begitu Nico membuka pintu rumah. Mereka sudah menunggu Nico di ruang tamu dan sekarang mereka menyeret Nico duduk di tengah-tengah mereka.

"Nico, hari ini rasa kecewa ayah terobati," seru pria yang ternyata adalah ayah Nico, bernama David Kuiper.

"Maksudnya?" tanya Nico yang tak paham akan tingkah keluarganya.

"Kak Nico bakal menikah!" seru Raisya, adek kedua Nico, dengan tidak sabar, "kita akan membuat pesta pernikahan!"

"Apa?" Nico terperangah, "omong kosong macam apa ini?"

"Nico, tidak apa-apa kau gagal menikah dengan pacarmu itu, asal kau jadi menikah sama yang ini."

"Yang ini? Yang ini siapa maksud Ayah?" Nico semakin tak mengerti.

"Adiknya Barack Adhinata, namanya Raihan!" jawab Hasya tiba-tiba, adik dari Nico yang berperawakan tomboy.

"Adiknya Barack...?" Nico teringat masa-masa kecil ketika pertama dan terakhir kalinya bertemu dengan adik perempuan Barack di suatu acara, tiba-tiba dia tersipu malu mengingat masa itu karena saat itu ia mengenal cinta pada pandangan pertama.

Ya, Nico dulu pernah menyukai adik Barack bahkan dulu ingin menikahinya. Namun itu hanyalah angan-angan semasa kecil, hanya sekedar cerita cinta di masa kecil yang tak ada kelanjutannya.

Nico menggeleng. "Apa-apaan sih kalian semuanya? Aku tidak mau dijodohkan seperti ini!" bentaknya menolak.

Sejenak mereka semua terdiam, tak menyangka bahwa Nico menolak perjodohannya padahal semua sudah antusias dengan pernikahan Nico nanti. Lalu, David membuka mulut. "Kamu setuju atau tidak, dua hari kemudian kamu tetap akan menikah dengan adik Barack Adhinata, ini bukan keinginan ayah tapi ini adalah keinginan almarhum kakekmu dan orang tua Barack, Barack sudah menyiapkan semuanya acara pernikahan kalian."

Nico terhenyak tak percaya. Pernikahannya dua hari lagi? Yang benar saja! Buru-buru Nico menolaknya, "Tapi Ayah... Ayah tahu sendiri kita sudah lama tidak dekat dengan keluarga Adhinata, bahkan tidak ada kerja sama bisnis di antara keluarga kita..."

"Sudah kubilang ini perjanjian antara kakekmu dan keluarga mereka!" terang David mengingatkan kembali dengan tegas.

Nico mendelik heran. Baru kali ini Nico melihat ayahnya setegas ini dan cenderung memaksa. Tapi, yang benar saya! Nico bukanlah anak kecil lagi yang harus diatur apalagi ini persoalan pernikahan.

"Ingat Nico, kalau kau tidak bersedia, aku akan mengeluarkan kau dari keluarga Kuiper. Jangan harap kau bisa bekerja di perusahaan lagi kalau kau menolak!"

"Ayah!" Nico menatap ayahnya seakan tak percaya dengan pernyataan David.

David mendengus lalu meninggalkan Nico tanpa penjelasan lagi, disusul oleh kedua anak gadisnya. Keputusan David menikahkan Nico dan gadis dari keluarga Adhinata sudah tak bisa diganggu gugat lagi. Nico yang merasa sial, sudah gagal melamar Olive, mantan kekasihnya, ia malah harus menikah dengan keluarga Adhinata. Nico bukannya menolak karena tidak menyukai adik Barack, hanya saja Nico tahu bagaimana watak Barack yang terkenal terlalu dingin apalagi harus menjadi iparnya. Lalu adiknya Barack? Bisa saja adik dari Barack Adhinata sama dinginnya dengan kakaknya itu.

Akhirnya, Nico memilih kembali ke kamarnya setelah ditinggalkan ayah dan kedua adiknya. Sesampainya di kamar dia meraih foto berbingkai yang masih setia menghiasi meja nakas yang berada tepat di samping ranjangnya. Di tatapnya foto itu lekat-lekat sambil merebahkan tubuhnya di ranjang. Andaikan saja waktu bisa diputar kembali pasti Nico akan mati-matian menggagalkan pertunangan Olive dengan pria lain dan memilih untuk lebih memprioritaskan gadis itu.

"Olive..." lirihnya sendu memandang wajah kekasih hatinya yang amat jelita.

Nico lalu menaruh foto itu di atas dadanya sambil memejamkan mata coklatnya. Nico mengingat kembali pernyataan ayahnya bahwa dua hari lagi ia akan menikah. Nico merasa hidupnya sangat konyol, ia bahkan tak tahu bagaimana wujud calon istrinya saat ini.

Nico mengingat-ingat kembali kejadian di masa kecil saat ia bertemu dengan Barack dan adiknya. Ia tidak mengetahui siapa nama adik Barack namun ia sangat menyukai adik Barack saat itu, anak perempuan itu adalah anak yang paling cantik yang pernah ia temui. Bahkan, ia pernah berangan-angan akan menikahi adik Barack Adhinata.

Namun, itu hanyalah cinta monyet seorang bocah yang akhirnya ia berpaling ke gadis lainnya walaupun akhirnya ia ternyata akan menikahi cinta monyetnya. Perasaan Nico yang sekarang tentu sudah berbeda dengan perasaan saat ia masih bocah dulu.

Nico jadi penasaran kira-kira seperti apa penampakan adik Barack Adhinata? Apakah gadis kecil itu makin cantik atau sebaliknya. Semoga saja wajah adik Barack Adhinata cantik, pikir Nico. Setidaknya, jika istrinya kelak memiliki rupa yang cantik, tidak susah untuk menyukainya. Lalu, tidak lama kemudian ia terlelap dalam mimpi pernikahannya.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Jessica Wuu

Selebihnya

Buku serupa

My Doctor genius Wife

My Doctor genius Wife

Amoorra
4.8

Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Juliana
5.0

21+ Dia lupa siapa dirinya, dia lupa siapa pria ini dan bahkan statusnya sebagai calon istri pria lain, yang dia tahu ialah inilah momen yang paling dia tunggu dan idamkan selama ini, bisa berduaan dan bercinta dengan pria yang sangat dia kagumi dan sayangi. Matanya semakin tenggelam saat lidah nakal itu bermain di lembah basah dan bukit berhutam rimba hitam, yang bau khasnya selalu membuat pria mabuk dan lupa diri, seperti yang dirasakan oleh Aslan saat lidahnya bermain di parit kemerahan yang kontras sekali dengan kulit putihnya, dan rambut hitammnya yang menghiasi keseluruhan bukit indah vagina sang gadis. Tekanan ke kepalanya Aslan diiringi rintihan kencang memenuhi kamar, menandakan orgasme pertama dirinya tanpa dia bisa tahan, akibat nakalnya lidah sang predator yang dari tadi bukan hanya menjilat puncak dadanya, tapi juga perut mulusnya dan bahkan pangkal pahanya yang indah dan sangat rentan jika disentuh oleh lidah pria itu. Remasan dan sentuhan lembut tangan Endah ke urat kejantanan sang pria yang sudah kencang dan siap untuk beradu, diiringi ciuman dan kecupan bibir mereka yang turun dan naik saling menyapa, seakan tidak ingin terlepaskan dari bibir pasangannya. Paha yang putih mulus dan ada bulu-bulu halus indah menghiasi membuat siapapun pria yang melihat sulit untuk tidak memlingkan wajah memandang keindahan itu. Ciuman dan cumbuan ke sang pejantan seperti isyarat darinya untuk segera melanjutkan pertandingan ini. Kini kedua pahanya terbuka lebar, gairahnya yang sempat dihempaskan ke pulau kenikmatan oleh sapuan lidah Aslan, kini kembali berkobar, dan seakan meminta untuk segera dituntaskan dengan sebuah ritual indah yang dia pasrahkan hari ini untuk sang pujaan hatinya. Pejaman mata, rintihan kecil serta pekikan tanda kaget membuat Aslan sangat berhati hati dalam bermanuver diatas tubuh Endah yang sudah pasrah. Dia tahu menghadapi wanita tanpa pengalaman ini, haruslah sedikit lebih sabar. "sakit....???"

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Calli Laplume
4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku