Mendadak Disuruh Nikah
yang kini telah menjadi istrinya. Ia memandang lagi dari ujung kepala hingga ke ujung kuku kaki gadis itu, benar benar cantik, itulah yang ada di benak Nico. Ia tak menyangka adik
un. Mata, jidat, alis, hidung, terutama bibir seksinya yang merona, Nico bisa membayangkan b
iam saja?" tanyanya, memecah keheningan di rua
terdengar ragu, "aku hanya tidak m
t, "seperti ini? Mema
dak menyangka ka
tampak kebingungan, baru kali ini ada
at cantik," uc
malu. Ia juga tak mengerti mengapa ia bisa sejujur itu tapi Nico h
tersipunya memalingkan pandangannya ke arah
bingung bagaimana memulai malam pertamanya dengan Raihan. Sebenarnya, ini bukanlah pengalaman pertamanya menghabiskan mala
nya tidak tau saja
ah tertawa geli. "Kenapa kau harus bingung?" tanyanya, "sekarang aku adalah istrimu, kau b
s melakukan apa saja pada di
ta sekarang adalah suami istri, ken
seperti hewan liar yang menyergap mangsanya. Raihan yang terkejut seperti tidak bisa be
dada Nico, mencoba menghentik
ngung ke mata Raihan, "bukannya
si wajahnya sedikit ketakutan "bisa
erti
bisa memulainya..
mendekatkan bibirnya ke bibir Raihan hingga kedua bibir itu menempel satu sama lain. Di awali oleh ciuman lembut lalu berubah menjadi lumat
c... h
leher sensitifnya. Raihan pun tak mengerti dengan apa yang ia rasakan, rasanya darahnya semakin berdesir saat bibir Nico mengabsen tiap inci kulitnya, belum tangan Nico yang mulai bergerilya m
to
to
eminta Nico meng
Ken
dengar suara k
gi. Nico melepaskan Raihan dan beranjak untuk melihat siapa gerangan yang mengg
" tanya
akmu
ngin itu berdiri persis di depan pintu bersama ajuda
Barac
Raihan. Raihan yang langsung me
icara sebentar?
sangat terganggu oleh kedatangan Barack. Padahal dengan susah payah dia berhasil memulai
sa salah sama sekali, "aku hanya mau memberitahumu,
yit tak paha
aru saja pulang dari perjalanan jauh... dia past
rack. "Baiklah," ucap Ni
k, "Baiklah, hanya itu y
n akhirnya pergi m
*
l dua subuh. Ya, di malam pengantinnya ia menghabiskan waktu di bar itu. Bukan maksudnya ia meninggalkan Raihan sendiri di kamar hotel namun ia tak akan bisa menahan hasratnya untuk b
menginap di hotel yang sama dengan Nico langsung menghampiri Nico. Ia heran melihat kehad
lihat... minum dan
ke arah sahabatnya, "maksudku, ini adalah malam pertamamu bers
akan bisa menahan untuk
yang mulai kacau, entah karena mulai mabuk atau mengantuk karena
sangat
nar
terindah yang p
kau sudah melupak
co mendeca
pakan Olive. Sejenak ia berpikir, apakah dengan menikahi Raihan adalah jalan ia untuk bisa melupakan Olive dan itu pertand
ak akan mengingat gadis itu. Sahabatnya itu benar-benar tidak bisa memahami dirinya. M
kebersamaannya dengan kekasih hatinya. Ia merenung, apakah memang sampai di sini jodoh dia dan Olive? Nico menggeleng, ia
Nico berusaha membohongi Jeremy, "
nghargai Nico. "Yah, baguslah kalau begitu," kata Jeremy, "akhirnya kalian menemukan jodoh kalian dan itu bagu
annya dengan sekali tegukan hingga habis lalu i
mau k
ico tanpa menoleh ke arah Jer
aja dia..." gerutu Jeremy, lalu ia mengangkat tan
*
lek
melepas beberapa kancing kemejanya lalu ikat pinggangnya dan membiarkannya jatuh ke lantai. Nico lalu masuk ke kamar, di sana hanya lampu tidur yang menyala dan Raihan rupanya sudah tertidur d
itu cantik, mulus dan seksi, ia merasa sangat beruntung menikah dengan gadis secantik Raihan. Wal
mungkin. Namun, Nico mengenyahkan pikiran kotornya itu jauh-jauh. Nico memperbaiki posisi lingerie Raihan yang tersingkap ke atas, menarik selimut untuk men
B