Cinta yang Tersulut Kembali
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Mantanku yang Berhati Dingin Menuntut Pernikahan
Cinta di Jalur Cepat
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Jangan Main-Main Dengan Dia
Aku Jauh di Luar Jangkauanmu
Gairah Liar Pembantu Lugu
Balas Dendam Manis Sang Ratu Miliarder
Suamiku Ternyata Adalah Bosku
Seorang gadis menyeret langkah kaki nya untuk beberapa waktu, kemudian dia terlihat menghentikan langkah kakinya sejenak, pandangan matanya mengedar kearah depan dimana dia mencoba mencari sosok yang dia rindukan selama beberapa bulan ini.
Bisa dia lihat beberapa pasang mata melirik kearah gadis tersebut, mereka menatap kagum dengan sosok gadis itu dari ujung kaki hingga ujung kepala.
wajah cantik yang disapu polesan make up halus tidak berlebih dengan rambut panjang bergelombang nya tampak terawat dengan baik, kuku-kuku nya tampak rapi dan indah, kulit nya tidak terlalu putih bagaikan porselen tapi bukan juga gelap atau langsat.saat gadis itu membuka kaca mata nya tampak bola mata berwarna coklat gelap itu terus mengedarkan pandangannya,bulu mata indah dan lentik tersebut tampak berkedip Beberapa kali.
dia kembali menarik koper ukuran sedang milik nya menuju kearah ruang tunggu bandara, jika boleh jujur dia sama sekali tidak mengenal siapapun sosok orang-orang disekitarnya,
ini pertama kalinya dia kembali lagi ke negara tersebut setelah belasan tahun, karenaa itu dia mulai sedikit gelisah.
gadis itu mencoba mencari sesuatu didalam tasnya, dia pikir dia harus menghubungi seseorang dari handphone nya namun sayangnya saat dia baru mengeluarkan handphone nya tiba-tiba saja seseorang menabrak tubuhnya.gadis itu tersentak kaget, handphone yang ada ditangannya terjatuh seketika.
braakkkk.
kedua pasang manik mata saling bertemu dan bertatap sejenak.
Satu sosok laki-laki rupawan dengan rahang tegas dan bola mata indahnya menatap kearah gadis dihadapannya tersebut.
Wajah tampan mendominasi, tatapan mata dingin bak elang dan rahang tegas yang mampu membuat perempuan manapun jatuh cinta pada nya seketika membeku menatap gadis dihadapannya tersebut.
Seolah-olah ada satu magnet yang menarik dirinya, dimana laki-laki tersebut terlihat mengerutkan keningnya.
Rupa tidak asing dari sosok gadis di hadapannya itu cukup mengganggu dirinya, mereka jelas belum pernah bertemu tapi rasanya sangat tidak asing seolah-olah dia pernah melihatnya di masa lalu.
Bola matanya sama juga tatapan mata tajam Yang Salah.
"bisakah anda lebih hati-hati, tuan?"
Gadis itu tampak kesal, mengambil handphone nya cepat kemudian memeriksa nya, wajahnya terlihat tidak bersahabat, sedikit angkuh dan menampilkan kebencian mendalam menatap lawan nya.
"Aku pikir kau yang menabrak ku lebih dulu, nona?."
Suara bariton laki-laki itu seketika memecah keadaan, meskipun bandara tersebut terlihat begitu ramai tapi percayalah suara laki-laki itu bisa mengalahkan suasana di sisi kiri dan kanannya.
"Tidakkah anda harus nya yang minta maaf lebih dulu, nona?"
Percayalah suara laki-laki tersebut terdengar tidak kalah dingin dan angkuh nya dari gadis tersebut.
Mendengar ucapan laki-laki tersebut seketika membuat gadis itu menatap tidak percaya ke arah lawannya, dia menaikkan tangan kanannya sembari bahunya sedikit ikut naik ke atas.
"Hah..."
Apakah boleh dia menganga?!.
"Kau pasti bercanda,tuan"
Tatapan tajam kedua orang tersebut seketika saling beradu, tidak ada yang mau mengalah di antara mereka seolah-olah kedua-duanya melakukan kebenaran dan enggan berkata salah.
Suasana dingin dan mencekam menghantam.
banyak pasang mata menatap mereka, para petugas bandara tampak kaget, beberapa security dan polisi ingin mendekat tapi tangan laki-laki itu tampak mencoba menghentikan
gadis itu tertawa mengejek kemudian matanya mendongak keatas
"Jika tuan sedikit kurang kerjaan dan punya pengaruh penting di negara ini,anda bisa memeriksa nya di ruang CCTV dan mari kita lihat siapa yang salah dan tidak salah di antara kita"
gadis itu bicara sambil menunjuk beberapa titik cctv bandara, menantang lawan nya dengan tatapan penuh tantangan.
mendengar ucapan gadis yang ada di hadapannya, sejenak membuat laki-laki itu menaikkan ujung alisnya, dia menampilkan senyuman dingin dan penuh keangkuhan.
"Kau terlihat begitu lucu, Nona"
dengusnya tidak percaya.
Gadis itu menghela kasar nafasnya.
"orang kaya memang tidak pernah mau mengalah"
Pada akhirnya dia enggan berdebat, memilih menarik koper nya untuk menjauhi laki-laki tersebut.
"bukankah Anda sama"