Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
“Sorry, gue gak sengaja,” ucap Alexa, kepada seorang lelaki yang tak sengaja dia tabrak di minimarket.
Lelaki tersebut menggunakan masker, sama seperti Alexa dan tak mengucapkan apa-apa. Alexa membantu lelaki yang belum diketahui namanya itu memasukkan barang-barangnya ke keranjang. Setelah itu, keduanya saling berpandangan. Entah kenapa melihat kedua manik mata lelaki itu membuat Alexa langsung merasa jatuh hati. Mata lelaki itu sipit, dia menggunakan hoodie berwarna hitam.
Akhirnya, Alexa memutuskan kontak matanya dan langsung beranjak menuju kasir untuk membayar makanan yang dibelinya. Alexa membeli cemilan untuk menemaninya belajar malam ini karena besok pagi hari pertamanya di kampus untuk UTS. Alexa merupakan mahasiswi dari fakultas psikologi di Universitas Indonesia yang ada di kota Jakarta. Alexa pergi ke minimarket diantar oleh sepupunya yang bernama Deviaska atau biasa dipanggil Devi.
“Gimana? Udah? Lama banget sih lo,” komentar Devi.
Alexa tersenyum girang ketika tiba di mobil. “Gila sih lo harus tahu ini, tadi gue gak sengaja nabrak cowok di dalem. Ternyata gila sih ganteng banget! Kayak orang Korea, matanya sipit! Ini sih harus gue cari tahu.”
“Cie lah, siapa tuh? Buat gue aja kali,” goda Devi.
“Enak aja, kagak-kagak. Udah cepetan balik, udah malem gue mau belajar!” perintah Alexa.
Devi mengendarai mobil dengan kecepatan sedang karena hari sudah malam, sehingga penerangan pun tidak terlalu jelas. Di mobil Alexa tertidur, sangat pulas karena kelelahan seharian ini tidak istirahat sama sekali. Alexa dan Devi merupakan sepupu, mereka tinggal satu rumah karena Devi ditinggal kerja oleh orang tuanya di Amerika, kedua orang tuanya sudah sangat percaya kepada keluarga Alexa.
Mobil berwarna merah yang dikendarai Devi telah sampai di depan sebuah rumah mewah, rumah milik Eza, Ayahnya Alexa. Saat tiba di rumah, Alexa masih belum juga bangun. Devi ingin membangunkan tapi tak tega, alhasil Devi memutuskan untuk berdiam diri di mobil menunggu Alexa terbangun. Hari sudah semakin malam, udara terasa semakin dingin.
Mau tak mau Devi harus membangunkan Alexa karena besok pagi keduanya harus kuliah. Sedikit informasi, Devi dan Alexa kuliah di kampus yang berbeda.
Devi menepuk pundak Alexa, kemudian berucap, “Lexa, bangun kita udah sampe nih. Buruan gue ngantuk banget,” ucapnya.
Alexa mengucek matanya, lalu melihat jam berapa di ponselnya. “Sunpah? Ini jam sepuluh? Kenapa lo gak bangunin gue sih Dev? Kan lo tahu gue mau belajar malam ini, ah lo mah gak asih.”
“Ya kan gu—“ Belum sempat Devi menyelesaikan ucapannya, Alexa sudah memotongnya lebih dulu.
“Gue gak mau denger, pasti lo mau bilang kalo lo kasihan sama gue. Iya ‘kan? Udah deh gue males.” Alexa keluar dari mobil dengan perasaan kesal.
Di dalam kamar Alexa memulai kegiatan belajarnya, dia menghapal dengan serius. Alexa dikenal di kampus sebagai mahasiswi yang berprestasi, cantik dan banyak dikejar-kejar oleh lelaki di kampusnya. Tapi setelah diselingkuhi oleh masa lalunya, Alexa sampai saat ini belum berniat memiliki kekasih lagi. Dia masih menghilangkan ketakutan dari masa lalunya itu dan fokus dengan kegiatannya sebagai mahasiswi.
“Lexa.” Pintu kamar Alexa terbuka, ada sosok Gita Neneknya Alexa yang datang membawakan susu untuk cucu kesayangannya itu.
Alexa menatap Gita dan tersenyum. “Nenek, padahal gak usah repot-repot. Aku juga bisa ambil susunya sendiri nanti, lagian ini udah ada makanan.”
“Nenek ke mari, sekalian mau bahas sesuatu sama kamu,” ucap Gita. “Nenek udah bicarakan hal ini sama papa kamu, jadi kita berdua sepakat untuk menjodohkan kamu sama anak temen papa kamu, kamu mau ya sayang?” Lalu, Gita menaruh susu cokelat kesukaan Alexa di meja belajar Alexa.
Alexa memejamkan kedua matanya. “Kasih aku waktu dulu ya, nek. Nanti kalo aku udah dapet jawabannya pasti aku kabarin nenek.”
“Ya sudah, nenek tunggu jawaban kamu ya. Jangan begadang besok harus bangun pagi,” nasehat Gita, kemudian dia meninggalkan kamar Alexa.
Gawat, kalo gue dijodohin. Gimana rencana gue buat dapetin hati cowok yang tadi di minimarker? Gak bisa dibiarin ini, batin Alexa.