Ex-Husband Or Mr. Ceo

Ex-Husband Or Mr. Ceo

Liora

5.0
Komentar
36
Penayangan
16
Bab

Kisah Leira yang berusaha untuk kembali dari keterpurukan atas kegagalan pernikahannya. Demi memberikan masa depan yang baik untuk putranya, Leira kembali ke kota Chicago dan kembali melanjutkan karirnya di sebuah perusahaan penerbitan. Tapi dirinya malah harus bekerja di satu perusahaan dengan mantan suaminya dan terjebak kesalahpahaman dengan atasannya, Tuan Ceo. Apakah Leira bisa menguatkan hatinya? Atau dirinya menemukan cinta lainnya di perusahaan barunya.

Bab 1 Chapter 01

Ini hidupku, menjadi single Mom dengan satu anak memang bukan hal yang bisa dibanggakan, usiaku masih 26 tahun. namaku Leira Cassavano, bagi orang Chicago, amerika serikat. Umur 26 adalah hal yang masih muda untuk mengurus seorang putra. Tapi tak apa, aku tidak pernah memikirkan apapun yang orang lain katakan, bagiku putraku adalah duniaku.

Dunia dimana hanya ada aku dan dia, orang lain hanya orang lain, tidak ada hubungan apapun dengan kehidupanku. Aku tidak masalah ketika para teman kuliahku menanyakan bagaimana kehidupan putraku, dan aku dengan bangga selalu berkata.

'Dia putraku, anak yang hebat, cerdas, kuat dan mandiri, dia adalah my galaxy. My World and my heart, aku sangat mencintainya dan tidak ada kata penyesalan saat putraku lahir kedunia ini.'

Aku menikah di usia dua puluh tahun. Bercerai setelah usia kandunganku berjalan tiga bulan, pernikahan yang terjadi karena tidak pernah ada kata aku mencintaimu dari mulutnya, pernikahan itu murni karena sebuah perjodohan, dan bercerai setelah kerjasama itu hancur.

Mungkin karena terlalu percaya diri dan yakin jika perasaan akan terbalaskan, aku memilih untuk setuju, lalu berakhir dengan hal di luar kendaliku, pria itu berselingkuh dan bahkan secara terang-terangan mengatakan jika tak ada cinta untukku, dia bilang terpaksa menikahiku dan memilih kabur dengan segala usaha yang dilakukan untuk membuat kerjasama itu hancur.

Dan aku?

Tentu saja hancur, menerima sebuah takdir dimana rasa cinta itu tidak pernah terbalaskan, di bulan-bulan kehamilan-ku sulit untuk dikatakan hal biasa, beberapa kali aku hampir membuat putraku pergi dalam kata lain mencoba membunuhnya.

Aku pikir kehadirannya akan sangat menggangguku, membuatku akan teringat sosok ayahnya dan aku takut semua rasa amarah itu akan terlampiaskan padanya, namun semua ini hilang.

Ketika aku menyaksikan sepasang kekasih yang harus kehilangan bayinya karena pertengkaran di tengah jalan, sang ibu lalai melupakan kereta bayi yang terjun ke jalan karena terlepas, sampai akhirnya sebuah mobil menabrak kereta bayi itu dan menghilang hawa yang tidak bersalah.

Aku menangis, sangat kencang, menyaksikan kejadian itu secara nyata dan karena itulah aku putuskan untuk merawatnya dengan baik, karena bagaimanapun bayi dalam kandunganku tidak pernah salah. hanya aku dan pernikahan itu yang salah.

Putraku hadir untuk membuatku menjadi sosok kuat. Dan menjadikan hidupku lebih berarti dari apapun, aku hanya ingin hidupnya selalu dikatakan cukup dan melihatnya tumbuh dari kasih sayang.

Aku menentukan namanya sesuai dengan margaku, yaitu Cassavano. Karena dia lahir ketika musim semi dan ketika aku akhirnya memiliki pekerjaan tetap aku memutuskan memberikan namanya Kevin Cassavano.

Entahlah aku suka nama itu, dan saat pertama kali memeluknya setelah berjuang melahirkannya, ketika aku mengajaknya bicara saat putraku menggenggam jariku.

"Kevin Cassavano, itu namamu sayang. Jadilah putra Mom yang baik, ingatlah jika kamu lahir karena Mom begitu mencintaimu." ucapku.

Dalam kekaguman dan rasa ingin menangis bahagia. Saat pertama kali aku melihat Kevin tersenyum ketika aku mengatakan hal itu padanya, seakan dia mengerti dan memahaminya.

Dan kini, putraku sudah akan menginjak enam tahun, Kevin sangat menyukai menggambar. Dia juga aktif dalam kegiatan piano, Leira tidak pernah memaksa putra untuk menyukai sesuatu, Kevin sendiri yang ingin mempelajari itu semua disaat seusia lebih banyak menangis meminta sesuatu.

"Mom!"

"Mommy! Bangun!" tangan mungil kecil itu menepuk halus pipi sang Ibu, dia berusaha membangunkan sang Ibu yang tertidur di sofa tepatnya di ruang tamu, bukankah aku sudah mengatakan jika putraku sudah seperti kakakku? Lihatlah sekarang, dia benar-benar hebat.

"Mommy!! Aku harus pergi ke sekolah." ucap Kevin lagi, dia mencubit pipi sang Ibu untuk segera bangun dan menyiapkan kebutuhan dirinya.

Leira mulai terusik, dia membuka paksa kedua matanya, tersenyum melihat sang putra sedang berdiri di hadapannya dengan piyama lucunya. Leira menggerakkan tubuhnya untuk bangun dan mendudukkan Kevin di pangkuannya.

"Kevin, putra Mom sudah bangun, maaf Mom bangun telat. Kevin ingin sekolah?" tanya Leira, dia merapikan rambut putranya sedikit berantakkan. Rambut Kevin begitu mengikuti ayahnya sedikit keriting dan mudah sekali bervolume.

"Mom, selalu seperti itu, akhir-akhir ini lebih sering tidur di sofa dan bangun telat. Jangan seperti itu! Kevin tidak suka, nanti Mommy bisa sakit." ucap Kevin, dia menatap sang ibu. Mengecup kedua kelopak mata Leira dengan sayang.

"Mom, janji tidak akan melakukan itu, sekarang Kevin mau memaafkan Mom?"

Kevin mengangguk, dia memeluk tubuh sang ibu dengan sangat erat dan bahkan tidak malu untuk mengecup kening sang Ibu. "Kevin maafkan, tapi nanti sore Mommy harus mengajak Kevin ketaman bermain! Janji?"

Kevin mengangkat jari kelingkingnya sebagai satu bukti untuk perjanjian yang diajukannya pada sang Ibu. Leira tersenyum, dia juga melakukan hal yang sama seperti Kevin lalu melingkar jari kelingking mereka dengan erat.

"Mommy sangat menyayangi Kevin, sekarang ayo kita bersiap untuk ke sekolah."

Kevin mengangguk mengerti, dia turun dari pangkuan sang Ibu dan menarik Leira untuk mengikuti langkah kecilnya.

Yang di katakan Kevin memang benar, semejak Leira pindah ke pinggiran kota chicago, dirinya harus sedikit mengambil waktu lebih awal, karena kantornya berada di sekitar sini dan putranya yang bersekolah tidak jauh, membuat Leira terkadang harus tidur lebih larut karena sebagian tugasnya dikerjakan di rumah.

Leira bekerja disalah satu perusahaan penerbit yang berada dibawah naungan Editor Media CT. Atau Group CT. Leira bekerja sebagai desain cover novel dan terkadang dia juga ikut ambil bagian revisi naskah.

Pekerjaan yang cukup ringan dan tidak membebani kehidupannya, Leira juga masih memiliki seorang Ibu yang akan menjemput Kevin saat jam sekolahnya sudah selesai. Leira memang tidak tinggal satu rumah dengan Ibunya tapi hubungan mereka masih terjalin dengan sangat baik, bahkan setelah Leira menceraikan pria itu.

Mungkin karena sudah memasuki musim semi, di mana lebih banyak penulis menerbitkan bukunya, Leira juga ikut harus merasakan sibuknya, apalagi lebih banyak penulis meminta dirinya untuk membuatkan cover untuk mereka dan menanyakan revisi yang harus mereka lakukan sebelum sepenuhnya menyerahkan naskahnya.

Mungkin Leira tidak seperti yang lain, sebagian seorang editor lebih banyak menekan penulis untuk membuat cerita yang menjadi tren terkini tapi Leira lebih banyak memberikan masukkan dan lebih mengatakan untuk menjadi diri sendiri ketika menulis sebuah cerita.

Leira duduk di kursi dengan setumpuk naskah di hadapannya, tidak terhitung berapa jumlah lembaran itu dan kapan akan segera terselesai.

"Leira? Kau sudah datang?" tanya salah satu wanita yang duduk bersebrangan dengan Leira.

Leira tersenyum, sambil melepaskan cardigannya dan menjawab dengan cepat. "Ya, seperti biasa, aku selalu ketinggalan bus dan berakhir dengan naik taksi."

"kau hebat bisa memiliki putra yang pintar, aku lupa memberitahu, tadi Tuan Hansa mencarimu."

Leira langsung segera bangun, mengambil dokumen yang semalam baru saja dia selesaikan dan segera menuju ruangan manager Tuan Hansa. Mengetuk pintu sebelum melangkah masuk ke dalam, dan ketika masuk ke dalam tatapan Leira tidak sengaja mengarah pada pria yang duduk di sofa.

Tapi secepat itu dia mengabaikannya, Leira segera mendekati kedua orang lebih tepatnya kearah pak Hansa.

"Tuan Hansa, aku sudah menyelesaikannya." ucap Leira, dia meletakkan dokumen di hadapan kedua pria itu, Leira tidak bisa berbohong jika tatapan pria yang duduk di seberang Tuan Hansa membuatnya tidak nyaman.

"terimakasih Leira, kau bisa kembali." ucap Tuan Hansa, dia mengambil dokumen itu dan memberikan pada pria dihadapannya.

Leira tersenyum dan menunduk hormat pada kedua pria itu dan segera pergi dari ruangan Tuan Hansa.

"siapa nama gadis itu?" tanya pria yang duduk disamping Tuan Hansa setelah Leira pergi beberapa menit, dia tidak tahu akan langsung tertarik, ini pertama kalinya dirinya bertemu dengan seorang wanita yang mengabaikan ketampanan dirinya.

"Leira Cassavano, dia salah satu karyawan terbaik kali." ucap Tuan Hansa, matanya sibuk memeriksa dokumen yang baru saja Leira serahkan, wanita itu memang sangat hebat dalam urusan pekerjaan.

Pria itu hanya diam, dalam diamnya dia mengingat wajah itu dan namanya.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Mengandung Anak Tuan Serigala

Mengandung Anak Tuan Serigala

Linsing
5.0

Fang Yi Lan adalah seorang mahasiswi jenius dari jurusan kedokteran. Walaupun memiliki otak yang jenius, tetapi Yi Lan benar-benar buruk dalam menilai seorang pria. Di hari ulang tahunnya yang ke-20, Yi Lan tidak sengaja memergoki kekasihnya sedang berselingkuh dengan adik tirinya. Belum cukup sampai disana, Ayahnya malah menyuruhnya untuk merelakan kekasihnya untuk adik tirinya itu. Selain itu, dia malah dipaksa untuk menerima lamaran dari seorang pria hidung belang. . Yi Lan tentu saja tidak bisa menerima keputusan Ayahnya. Dia langsung memberontak sejadi-jadinya. Dia merasa takdirnya benar-benar kejam dan tidak adil. Dengan segala daya upaya, Yi Lan akhirnya berhasil melarikan diri dari rumah Ayahnya. . Di dalam pelariannya, Yi Lan tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang sedang terluka parah. Pria itu berwajah sangat tampan dan dingin. Tubuhnya juga terlihat sangat kekar dan kuat. Tetapi sayangnya, ketika pria itu pingsan, pria itu tiba-tiba berubah wujud menjadi seekor serigala hitam yang berbulu lebat. . Yi Lan benar-benar terkejut saat melihat perubahan pria itu. Dia refleks langsung berusaha untuk melarikan diri. Tetapi sayangnya, hati nuraninya sebagai seorang dokter melarangnya untuk meninggalkan pria itu. Karena dibebani oleh rasa iba, Yi Lan akhirnya menolong pria itu. . Setelah luka-lukanya diobati, pria itu akhirnya kembali berubah wujud menjadi manuisa. Tetapi sayangnya, bukannya berterima kasih kepada Yi Lan, pria itu malah mengigit leher Yi Lan sampai meninggalkan jejak. Setelah itu, pria itu langsung memperkos4 Yi Lan dengan ganas. . " Wangimu benar-benar enak Nona..., mulai malam ini, kau adalah pasanganku, aku akan membuatmu mengandung anak-anakku... !!" . Yi Lan hanya bisa menangis histeris saat diperkos4 oleh pria itu. Dia merasa nasibnya benar-benar sangat buruk. Kesialan menimpanya tanpa henti. Seandainya memungkinkan, dia ingin mati sekarang juga.

Bosku Kenikmatanku

Bosku Kenikmatanku

Juliana
5.0

Aku semakin semangat untuk membuat dia bertekuk lutut, sengaja aku tidak meminta nya untuk membuka pakaian, tanganku masuk kedalam kaosnya dan mencari buah dada yang sering aku curi pandang tetapi aku melepaskan terlebih dulu pengait bh nya Aku elus pelan dari pangkal sampai ujung, aku putar dan sedikit remasan nampak ci jeny mulai menggigit bibir bawahnya.. Terus aku berikan rangsang an dan ketika jari tanganku memilin dan menekan punting nya pelan "Ohhsss... Hemm.. Din.. Desahannya dan kedua kakinya ditekuk dilipat kan dan kedua tangan nya memeluk ku Sekarang sudah terlihat ci jeny terangsang dan nafsu. Tangan kiri ku turun ke bawah melewati perutnya yang masih datar dan halus sampai menemukan bukit yang spertinya lebat ditumbuhi bulu jembut. Jari jariku masih mengelus dan bermain di bulu jembutnya kadang ku tarik Saat aku teruskan kebawah kedalam celah vaginanya.. Yes sudah basah. Aku segera masukan jariku kedalam nya dan kini bibirku sudah menciumi buah dadanya yang montok putih.. " Dinn... Dino... Hhmmm sssttt.. Ohhsss.... Kamu iniii ah sss... Desahannya panjang " Kenapa Ci.. Ga enak ya.. Kataku menghentikan aktifitas tanganku di lobang vaginanya... " Akhhs jangan berhenti begitu katanya dengan mengangkat pinggul nya... " Mau lebih dari ini ga.. Tanyaku " Hemmm.. Terserah kamu saja katanya sepertinya malu " Buka pakaian enci sekarang.. Dan pakaian yang saya pake juga sambil aku kocokan lebih dalam dan aku sedot punting susu nya " Aoww... Dinnnn kamu bikin aku jadi seperti ini.. Sambil bangun ke tika aku udahin aktifitas ku dan dengan cepat dia melepaskan pakaian nya sampai tersisa celana dalamnya Dan setelah itu ci jeny melepaskan pakaian ku dan menyisakan celana dalamnya Aku diam terpaku melihat tubuh nya cantik pasti,putih dan mulus, body nya yang montok.. Aku ga menyangka bisa menikmati tubuh itu " Hai.. Malah diem saja, apa aku cuma jadi bahan tonton nan saja,bukannya ini jadi hayalanmu selama ini. Katanya membuyarkan lamunanku " Pastinya Ci..kenapa celana dalamnya ga di lepas sekalian.. Tanyaku " Kamu saja yang melepaskannya.. Kata dia sambil duduk di sofa bed. Aku lepaskan celana dalamku dan penislku yang sudah berdiri keras mengangguk angguk di depannya. Aku lihat di sempat kagett melihat punyaku untuk ukuran biasa saja dengan panjang 18cm diameter 4cm, setelah aku dekatkan ke wajahnya. Ada rasa ragu ragu " Memang selama ini belum pernah Ci melakukan oral? Tanyaku dan dia menggelengkan kepala

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku