Arinika gadis yang masih bergelut dengan skripsinya itu terus menerus terlibat masalah dengan dosen pembimbing𝗻ya. Samuel Xalvandor seorang dosen yang dijuluki killer tiba-tiba memaksa Arin untuk menikah dengannya. Penolakan? Pasti itu yang dilakukan Arin, tapi melawan sang dosen tentu saja Arin tak bisa hingga pernikahan pun terjadi. Follow ig @nuvola334 untuk melihat visualnya
"Aku tidak mau jadi pelacur!" teriak Arin dengan suara bergetar. Dia terus menangis ketakutan saat dirinya diikat di sebuah kursi.
Wanita yang tengah mendandani Arin tidak mengatakan apapun selain terus melakukan pekerjaannya. Mami Iren yang muak dengan Arin pun datang menghampirinya. Plak! Satu tamparan mendarat di wajah Arin.
"Jika kamu tidak berhenti menangis aku buat para bodyguardku memperkosamu dan tentu saja video itu akan tersebar luas!" ancam Mami Iren membuat Arin semakin bergetar. Arin masih ingat pertama kali dia kemari dan Mami Iren meragukan kegadisannya itu.
Mami Iren tanpa berkata panjang lebar saat itu langsung menyuruh anak buahnya memegangi Arin. Mami Iren membuka kaki Arin dan melucuti celana Arin untuk memeriksanya langsung. Sungguh saat itu Arin merasa sangat hina, meskipun yang di dalam ruangan itu hanya perempuan tetap saja itu adalah pelecehan.
"Cepat selesaikan make up nya!" titah Mami Iren setelah menghapus air mata Arin.
Ancaman Mami Iren membuat Arin tidak berani lagi melawan. Dia meratapi nasibnya yang sangat sial itu, niatnya hanya mencari pekerjaan hingga salah satu teman kuliahnya menawarkan sebuah pekerjaan. Dia dan Jessica memang tak cukup dekat tetapi karena dia sangat membutuhkan pekerjaan membuatnya menerima tawaran Jessica.
Jessica membawanya ke apartemennya dan Arin mandi di sana karena pulang kuliah dia langsung ke apartemen Jessica tanpa kembali ke kos terlebih dahulu. Tidak mungkin jika Arin akan bertemu bos Jessica dengan keadaan belum mandi. Dia pun saat itu tidak berpikiran negatif, tetapi ternyata Jessica diam-diam merekam dirinya saat tengah mandi. Arin melihat video itu bagaimana dia terlihat jelas tanpa pakaian. Seluruh tubuhnya terekspos sempurna dalam video itu.
Jessica pun membawa Arin ke tempat Mami Iren yang tak lain adalah salah satu mucikari terbesar di kota itu. Jessica menjualnya dengan harga tinggi karena Arin yang masih virgin. Tentu saja saat itu Arin terkejut hingga memohon agar Jessica tidak melakukan hal itu.
Namun video itu telah Jessica serahkan kepada Mami Iren dan dia tanpa rasa malu pergi dari sana meninggalkan Arin yang menangis dengan berlutut untuk memohon. Semua yang Arin lakukan sia-sia karena nyatanya dia berakhir duduk di depan meja rias dengan tangan yang terikat.
Arin selesai di make up membuat Mami Iren terlihat puas dengan hasilnya. Tubuh Arin terlihat seksi dengan balutan dres mini berwarna merah dengan belah dada yang rendah. Dress itu sangat ketat melekat di tubuh Arin membuat Arin merasa tak nyaman.
"Ikut aku dan jangan pernah jatuhkan air matamu itu!" ucap Mami Iren memberi peringatan.
"Saya mohon lepaskan saya Mami," ucap Arin yang kembali berlutut.
Mami Iren tidak mendengar permohonan Arin dia justru menyeret Arin menuju ke ruang VIP. Saat dia keluar dari ruang make up terlihat di sana banyak wanita berpakaian seksi bahkan hampir bertelanjang. Mereka tengah menari menghibur para pria hidung belang yang ada di sana.
Suara musik begitu keras, Arin melihat beberapa wanita meliuk-liukan tubuhnya dengan pakaian yang hanya menutupi dada dan bagian inti tubuhnya. Arin sangat bergetar dia begitu takut dengan tatapan para pria disana yang menyadari kehadirannya. Langkah mereka terhenti saat seorang pria menghampiri Mami Iren.
Dari apa yang Arin lihat sepertinya pria itu adalah pelanggan yang dihormati Mami Iren. Mami Iren terlihat ramah bahkan dia tak malu merubah dada pria dengan perut buncit itu. Arin yang melihat Mami Iren lengah pun segera berlari dari tempat itu.
Sayangnya baru berlari beberapa meter dia langsung terjatuh karena seorang pria tua menghalangi jalannya. "Siapakah ini? Sepertinya aku belum pernah melihat pelacur ini," ucap pria yang menatap Arin dengan tatapan penuh nafsu.
Tak hanya pria tua itu yang menatapnya tetapi beberapa pria lain yang tak jauh dari sana pun menatap penuh nafsu ke arah Arin. Arin berusaha menutup belahan dadanya dan menarik dressnya yang tersingkap.
Dia langsung bangkit untuk segera pergi dari sana, "Mau kemana cantik, ayo bermain dulu denganku," ucap pria itu yang menyentuh pantat Arin.
Arin yang merasa bahwa dirinya dilecehkan langsung menampar pria hidung belang di hadapannya itu. Mami Iren yang telah menemukan dirinya pun langsung menjambak dan menamparnya di depan umum.
"Kurang ajar kamu berani-beraninya bersikap seperti itu!"
Kedua pipi Arin terasa panas dan dia tidak bisa menahan tangisnya. "Maafkan saya Tuan, saya akan memberinya pelajaran dan malam ini Anda akan dilayani dengan gratis," tutur Mami Iren agar Pria tua itu tidak memperpanjang masalah.
Pria tua itu pun menerima permintaan maaf Mami Iren dan langsung pergi dengan salah satu gadis yang ditunjuk Mami Iren. Rambut Arin masih dalam genggaman Mami Iren membuat Arin merintih.
"Tolong lepaskan saya," pinta Arin.
Kejadian itu langsung menjadi pusat perhatian semua orang disana. "Kamu sudah dijual dengan harga yang mahal, jika kamu mau pergi kembalikan uangku beserta dendanya!" seru Mami Iren.
Kepala Arin terasa berat karena ucapan Mami Iren, dia bahkan masih memiliki hutang dengan seseorang sebesar seratus juta. Hutang itu yang membuat Arin mencari pekerjaan dan berakhir di tempat laknat ini.
Arin hanya bisa terduduk lemas tak terpikir sedikitpun untuk bisa pergi dari sana. "Bagaimana apa kamu bisa membayarnya sekarang?" tanya Mami Iren dan Arin hanya bisa menunduk.
Mami Iren pun segera menarik Arin agar bangkit dari duduknya. Arin hanya pasrah dengan apa yang akan terjadi malam ini.
"Saya yang akan membeli dia!"
Suara lantang dari seorang pria membuat Arin ikut menoleh ke sumber suara. Pria bertubuh tinggi itu membuat Arin mendongakkan kepalanya. Aura dingin langsung menyebar di sekitar pria itu. Tatapan tajam dari pria itu menatap intens Arin membuat Arin membeku. Seluruh tubuhnya seakan tidak bisa ia gerakan, dia seperti tersihir oleh Pria tampan dengan aura dingin itu.
Bab 1 Terjebak
13/02/2025
Bab 2 Penuh Masalah
13/02/2025
Bab 3 Tawaran
13/02/2025
Bab 4 Bergetar
13/02/2025
Bab 5 Bertemu Kakek
13/02/2025
Bab 6 Permintaan
13/02/2025
Bab 7 Mencoba Bernegosiasi
13/02/2025
Bab 8 Permintaan
13/02/2025
Bab 9 Wedding
13/02/2025
Bab 10 After Marriage
13/02/2025
Bab 11 Jiwa Iblis
13/02/2025
Bab 12 Malam Pertama
13/02/2025
Bab 13 Kembali ke Cafe
13/02/2025
Bab 14 Buket
13/02/2025
Bab 15 Wisuda
13/02/2025
Bab 16 Nyonya Xalvandor
13/02/2025
Bab 17 Merindukanmu
13/02/2025
Bab 18 Pulang
13/02/2025
Bab 19 Datang Bulan
13/02/2025
Bab 20 Mas
13/02/2025