Obsession In Love
to
masuk ke dalam kamar Arin. "Nona saya kemari ingi
i Samuel, Arin pun berdecak kesal. Lagi-lagi ada yang perl
el ada di ruma
iasanya beliau akan pulang malam," jawa
tolong Pak?"
da yang bisa
ika aku ingin bertemu dengannya, aku tidak bisa me
Nona," ucap Alfred. "Makan siang Anda sudah dingin
u, saya bisa
Dia berjalan menuju ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya terlebih dahulu sebelum makan. Setelah itu dia pun d
untuk membiayai hidupnya sehari-hari. Untuk kuliah dia mendapatkan beasiswa tetapi
t Arin harus ngekos, beruntung Ibu kos tempat Arin sangat baik. Dia sering memberi makanan kepada Arin dan dia
kle
ri, dia baru saja menghabiskan makan si
saya tetapi laptop saya ada di k
erpikir bisa kelu
lesaikan skripsi saya lalu
tegas Samuel yang berbal
uel, "Pak saya mohon saya ingin menyelesaikan kuli
atap Arin yang terlihat akan menangis. "Baiklah,
ung
Hm
, saya akan menga
diam di kamar," tutur Samuel dengan tegas membuat Arin kembali menu
*
ama untuk Samuel bisa mengizinkannya. Arin memilih menja
tok
Tuan meminta Anda sarapan di ruang makan beliau sepuluh menit lagi ak
juga sudah seles
kamar itu. Ternyata di depan kamar ada dua bodyguard yang menjaga, Arin semaki
"Silahkan duduk Nona," ucap Alfred ketika mereka sampai di ruang makan. "Kalau begi
dekat, Arin pun berdiri untuk menyambut Samuel.
kan siang kamu sudah
ng tentu saja tidak bisa m
luar dari rumah itu, Samuel menaiki mobilnya sedangkan Arin berjalan kaki keluar dari area pekara
a itu adalah komplek rumah mewah. Arin harus berjalan kurang
ama kemudian sebuah angkot melintas. "P
adalah angkot langganan Arin hing
e kampus
k," jawa
ben naik d
ggal daerah sini ikut saud
mang sangat ramah dan baik membuat Arin nyaman menaiki angkot
p Arin yang aka
gratis un
kenapa
lan," ucap Pak Ujang. "Ini juga untuk Eneng,"
anjang umur, sehat selalu, rezekinya be
Am
Pak rotinya
Neng selalu bahagia jug
in P
eferensi skripsinya itu. Sekarang sudah pukul sembilan jadi dia punya waktu dua jam di perpustak
baiki skripsinya. Arin sangat fokus dengan tugasnya itu hi
seorang telah mengambilnya lebih
cap Arin deng
dengan tersenyum juga lalu laki-
lain adalah Samuel, Samuel mengepalkan tangannya. Dia salah paham
siang maka dia segera merapikan bukunya. Arin haru
eseorang yang kelu
Ela
mau p
angkot tapi belu
erah sini memang rada susahkan cari angko
, "Boleh deh, tapi ben
umam Elang. Arin pun masuk ke dalam mobil Elang,
pinda
a," jawab Arin berbohong.
pai rumaha saud
dari sini," jelas Arin. Tanpa bertan
" ucap Arin s
balas
perumahan rumah Samuel. Saat tengah berjalan tiba-tiba sebuah mobil berhe
" titah
ihat tidak bersahabat membuat Arin kesulitan menelan salivan
Samuel sangat tajam dia lalu mencengkram pergelangan tangan Arin.
u dengan di banting membuat Arin terkejut. "
nda?" tanya Arin
menggoda pria lain di belakang saya
ati Arin. "Siapa yang menggoda pria lain? Saya tidak mend
el dengan dingin. "Kau melanggar pera
dak melakuka
angan salahkan saya dengan apa yang akan saya lak
a tidak melak
bisa bangkit dia lebih dulu mengukung tubuh Arin. Samuel mencengk
gan kasar, semakin turun ke leher hing
," pinta Arin den
untuk tidak berdekatan dengan pria lain te
angkal perkataan Samuel. "Pak jangan," teriak Arin
. Daripada dia terus menyangkal dan membuat Samu
lahan maka saya bisa melakukan yang lebih buruk dari ini!"
a sendiri, Arin tidak menyangka ak