Obsession In Love
takan saja pada kakek, jangan takut wajahnya memang tercipta seperti it
k," jawab Arin d
yumnya. "Tapi tenang saja kakek yakin dia memperlakukanmu dengan baik, bisa terlihat jika dia begitu mencinta
membuat Arin merasa nyaman. Sesekali Kakek Indra membuat gurauan yang membu
ibukanmu
em Arin Kek," jawab Arin yang muali terbuka dengan Kakek Indra.
dan mahasiswi?" tanya Kakek Indra. Arin tersenyum seakan dia t
ya. "Aku permisi dulu, ada pekerjaan yang harus aku urus,
in. "Apapun yang kamu rencanakan, jangan berharap untuk
banyak bodyguard membuat Arin berpikir untuk melarikan diri dari sana. Meskipun K
Indra setelah Samuel pergi karena be
udaranya juga masih sejuk,"
ih tinggal disini daripada
mengusap punggungnya. "Kakek sebaiknya is
hat kita lanjutkan mengobro
antar ke kamar ya," u
menuju ke kamarnya. Arin membantu Kakek Indra untuk duduk di tempat ti
ada apa?"
akek minta sesuatu kepadamu?" tanya
Arin akan berusah
pasti tidak a
Kakek Indra karena dia tidak mau kehilangan orang yang dia sayangi lagi. Meskipun Arin baru mengenal Kakek Indr
ra. "Kakek hanya ingin melihat cucu Kakek hidup bahagia dengan keluarga kecilnya,
u," imbuh Kakek Indra karena
rin mengerti k
ia pun menganggukkan kepalanya. Melihat Arin yang mengangguk membuat Kakek Indra tersenyum. "Kakek tahu
Indra, ia membiarkan kakek beristirahat. Arin bingung di
an Erwin. Arin pun mengikuti langkah Paman Erwi
belah kanan itu adalah kamar T
akasih
sa memanggil saya," ucap Erwin mem
uar dari kamar untuk melihat-lihat rumah Kakek Indra. Dia ingin mencari celah agar dirin
kamu renc
arena belum mengantuk," jawab Arin terbata k
mar!" tira
ng kemudian mempercepat la
l. Wajah Samuel nampak dingin dengan tatapan tajam seakan bisa membunuh Ar