Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Cinta dan Dendam Andara

Cinta dan Dendam Andara

Kasih_Lara

4.3
Komentar
263
Penayangan
10
Bab

Andara berasal dari desa, pergi merantau demi mencari orang yang sudah membuat Ibunya menderita, dalam pencariannya Andara yang bekerja sebagai OB ditaksir oleh CEO tampan yang menjadi atasannya. Kala cinta mereka sudah tumbuh namun penghalang datang.

Bab 1 Andara bertemu monster

"Saayaaang, kenapa pulang ke Indonesia tak kasih kabar?" kata wanita itu dan tanpa ba bi bu lagi mereka langsung beradu mulut.

"Kangeennn.." kata wanita itu yang bernama Sonya, ia menggelayut manja dengan tangan melingkar di leher Adam.

"Bagaimana pemotretannya, lancar?" tanya Adam sambil mengelus pipinya Sonya.

"Hmmm," jawab Sonya.

Sonya masih menggelayut manja, dengan merebahkan kepalanya di dada bidang Adam, dan Adam beralih melihat berkas-berkas di depannya.

Sonya yang masih duduk dipangkuan Adam dan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Adam, sambil sesekali mengecup leher itu.

Adam tak keberatan dengan kelakuan Sonya, ia menahan gairah dalam dadanya, kalau saja hari ini tidak ada meeting dan janji temu dengan investor, Adam pasti sudah menerkam Sonya.

Adam adalah laki laki normal, ketika dipancing, tentu saja ia akan bergairah, sekarang saja di balik celananya sudah menegang.

Bagaimana tidak menegang? Sonya yang selama duduk dipangkuan Adam terus bergerak, membuat belalainya terbangun dari tidurnya.

Sonya bukannya tidak tahu dan tidak merasa kalau di bawa ada pergerakan. Tonjolan keras itu sangat berasa, mengganjal di bokong Sonya.

Sonya membayangkan belalai panjangnya adam menembus hutan belantaranya.

Selama berpacaran dengan Adam, tak pernah sekali pun melakukan hubungan intim. Meski tak dpungkiri, kalau mereka sering bercumbu dan hanya sebatas mencumbu.

Adam selalu menolak ketika Sonya terus meminta pada Adam, untuk melakukan hal yang lebih.

Adam ingin melakukannya dengan Sonya ketika sudah halal. Adam memperlakukan Sonya dengan baik. Bahkan terlalu baik.

Kepercayaan Adam pada Sonya tak tergoyahkan, tak peduli omongan buruk apa tentang Sonya, Adam selalu mengabaikannya.

Selagi tidak melihat dengan mata kepala sendiri, Adam akan menganggap semua itu angin lalu. Dan orang yang menjelek-jelekan Sonya, ia anggap orang itu iri dengan Sonya, karena sonya mendapatkan cinta penuh dari adam.

Adam akan memberikan apapun yang diminta Sonya.

Tas, sepatu, baju, berlian, semuanya, dan itu adalah barang barang branded dan mahal.

Satu tahun yang lalu Adam menghadiahi mobil sport, ketika Sonya berulang tahun.

Tak ayal wanita itu berjingkrak kegirangan.

"Boss ..."

Tiba tiba Teo, asisten pribadi Adam, sekaligus sahabatnya nyelonong masuk tanpa mengetuk.

Teo adalah sahabatnya waktu SMA. Nasib yang memisahkan mereka, Teo yang merupakan anak dari keluarga sederhana, melanjutkan kuliahnya di Indonesia, di salah satu Universitas ternama di Jakarta dengan beasiswa, Teo memiliki otak yang encer sehingga sangat mudah baginya untuk mendapatkan beasiswa, sedangkan Adam, anak dari konglomerat, melanjutkan kuliahnya di luar negeri.

ketika Teo melamar kerja, ia tak menyangka, kalau bosnya adalah sahabatnya sewaktu SMA dulu

Sudah hal biasa bagi Teo menyerobot masuk tanpa mengetuk pintu.

Adam, menatap tajam Teo, yang ditatap kikuk salah tingkah.

"Tidak bisakah kamu mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk?!?" kata Adam masih mode marah.

Sonya turun dari pangkuan Adam, melangkah ke arah sofa yang ada diruangan itu. Lalu mendaratkan bokongnya dikursi empuk itu. Tangannya dilipat diatas dada, ia menatap Teo kesal.

Teo yang ditatap Sonya, cuex.

"Masa bodo, yang bos gua kan Adam, bukan lo, lo mah apa sih, cuma mba kun-kun, yang suka bergentayangan di sekitar Adam doangan." batin Teo.

"Sorry bos ada hal penting yang harus di laporkan, hari ini kita ada janji temu sama perusahaan investor dari luar negeri di Restoran xxx, yang seharusnya jam sebelas nanti, namum mereka minta sekarang, saya hanya mau menyampaikan pesan mereka dan mereka sudah on the way menuju restoran xxx , sebelum janji temu dengan YC , ada meeting juga sekitar lima menit lagi, laporan selesai , silahkan dilanjut , saya permisi ".

Teo bersiap pergi keluar, namun langkahnya terhenti. Ketika mendengar suara Adam memerintah.

"Batalkan meetingnya, kita berangkat ke restoran xxx sekarang, semoga tidak macet." kata Adam sambil berdiri, dan merapikan bajunya, yang sedikit berantakan.

"Honey .." Adam menghampiri Sonya, tatapannya lembut penuh cinta. Sonya balas menatap Adam, binar matanya menyiratkan ketidak puasannya, dan jari-jari lentiknya merapikan dasi Adam.

Cup, Adam mengecup pucuk kepala Sonya.

"Aku akan ke Surabaya, ada jadwal pemotretan disana. Mau kah kamu mengantarku kebandara besok?" tanya Sonya

"Tidak bisa sayang, besok aku ada meeting." kata Adam.

"Aku memiliki hatimu, tapi tidak dengan waktumu," kata Sonya sambil mengerucutkan bibirnya yang merah cemberut.

"Sayang tolong mengertilah, semua ini demi masa depan kita," kata Adam membujuk kekasihnya itu.

"Aku ingin memberikanmu yang terbaik di dunia ini."

"Ohh ya, kalau kamu ingin memberikanku yang terbaik, lalu kapan akan memberikan waktumu untuk ku, hanya untukku, cukup sehari saja, kau memberiku waktumu khusus untukku."

Sonya kembali cemberut sambil melipat tangan di dadanya.

Adam melirik jam yang melingkar di tangannya, tersisa waktu empat puluh menit lagi sebelum janji temu dengan investor.Teo mengkode Adam dengan menunjuk ke arah jam tangannya.

"Ok..aku harus pergi, aku akan transfer, dan pergilah bersenang senang dengan temanmu." Adam kembali mencium bibir merah sonya.

"Transfer 200 juta, kerekening Sonya," perintah Adam kepada Teo.

"Berapa boss?" tanya Teo

"Sejak kapan kamu menjadi tuli?" kata Adam.

"Tapi boss ..., bukannya baru kemaren bos transfer 100 juta ke Sonya?" kembali Teo bertanya.

"Lakukan saja, sejak kapan kamu begitu cerewet hah?!?" perintah Adam dingin tanpa ada bantahan. Teo sang asisten Adam hanya menggeleng kan kepala, benar benar cinta buta.

"Apa bos tidak sadar kalau dirinya sedang diporotin si kun kun? Cinta sih cinta, ya kali sampe segitunya, di butakan cinta, kalau sudah kesandung rasain loh ntar sakitnya bisa melebihi seperti nyawa yang tercabut paksa dari ragamu,

Teo membatin sambil tangannya terus mengutàk-atik handphone nya.

* * *

Bugh ... !!!

Tiba tiba jidat Andara membentur benda keras, ia spontan meraba kening nya yang menggenyer, sakit.

Kertas yang di bawanya berhamburan di udara, tadi ia di minta bu Rindi untuk memfoto copy berkas, karena mesin foto copy diruangannya sedang rusak, mekanik yang memperbaiki mesin foto copyan nya belum datang.

Karena di pantry hanya ada Andara yang sedang tidak bertugas, maka ia yang pergi memfoto copy berkas tersebut.

Na'asnya Andara, ketika tiba di lorong, menabrak Adam. Dan kertas yang di pegangnya pun berserakan di lantai.

Creb ... !!!

Tiba tiba lengan Andara di cengkram keras oleh Adam.

Andara meringis menahan sakit, cengkraman laki laki itu sangat kuat. Adam mengangkat tangan satunya ke udara, untuk menampar Andara, ia melotot dan mengangkat kepalanya, Andara menatap tajam matanya, Andara mengeluarkan aura mengintimidas. Andara menatap dingin wajah Adam.

Adam menatap balik Andara, ada keterketujan di mata Adam. Andara tak peduli dengan statusnya Adam sebagai pemilik perusahaan, Andara tak akan mengalah.

Adam menurunkan tangannya.

"Minta maaf!!" kata Adam dingin.

"Aku tidak akan meminta maaf sebelum kamu meminta maaf padaku," balas Andara sengit.

'apa yang cewek ini pikirkan, kenapa begitu berani, selama ini tak ada yang berani menentang Adam, bahkan lawan bisnisnya pun takut. Dan sekarang cewek gila yang entah datang dari mana mengancamnya, gila .. benar-benar gila tuh cewek. Bosan hidup rupanya. Tapi ... keren juga sih, akhirnya bos dapat lawan yang tangguh, sama-sama garang.' batin Teo.

"Apa?!? are you crazy girl !!!"

"Tidak, aku tidak gila, hanya orang pengecut yang akan memukul cewek, dan kamu pengecut." kata Andara

"Minta maaf padaku, dan aku akan meminta maaf padamu, kalau tidak lupa kan saja." lanjutnya.

Andara berjongkok, membereskan kembali kertas-kertas yang berserakan. Tadi bu Rindi sudah berpesan, agar GPL ( gak pakai lama ). Adam mendengus kesal. Dan pergi begitu saja.

"Cari tau anak itu, dari divisi mana?" perintah Adam.

* * *

Sial, umpat Adam dengan tangan meninju udara.

janji temu dengan investor dari luar negeri gagal, gara - gara Adam telat datang lima menit.

investor itu sudah pulang ke negaranya. Dan kerjasama untuk menanam modal diperusahaaan ADIWIJAYA batal.

Adam, menyugar rambutnya kasar, raut wajahnya sudah tak terlukiskan.

"Pecat gadis itu," perintah Adam dingin.

Teo, langsung menghubungi bagian HRD untuk memecat Andara.

namun, Adam menghentikannya dengan mengangkat tangannya mengkode Teo untuk menghentikan sambungan telponnya.

Adam tersenyum menyeringai licik ...

'Gawat' batin Teo.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku