icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Putri delapan tahun: Feniks terlahir kembali

Putri delapan tahun: Feniks terlahir kembali

icon

Bab 1 Prolog

Jumlah Kata:2153    |    Dirilis Pada: 01/06/2022

ah di hadapan menara paling tinggi yang ada di tempat itu. Dia tidak merasa

a sedang menggendong seorang bayi dalam pelukannya. Dia tampak khawatir ketika melihat wajah bayi itu membir

nmu." Lian Xin sedang menjaga pintu masuk menara. Dia telah menjadi pelayan

il menggertakkan giginya, dia menarik jubahnya. Dia ingin melindungi bayinya agar tidak basah terkena air hujan. Kapan it

nangis dengan begitu sedih di masa lalu sehingga sekarang, bahkan ketika dia merasakan rasa

ian Xin. Aku selalu memperlakukanmu dengan baik selama ini. Sekarang, kumohon. Aku hanya ingin bertemu dengan Menantu Kaisar dan memint

pun yang mengganggunya." Lian Xin berdiri di bawah atap dan menatap wanita yang sedang berlutut itu. Seringa

. Dia bangkit dan berlari ke arah Lian Xin. Sang pelayan sama sekali tidak menduga tindakannya itu. Dia mempersiapkan tubuh untuk menghadangnya, tetap

akit. "Huh! Menurutmu, apa yang akan kamu capai dengan naik ke atas seperti itu?" teriak Lian Xin ke arah sosok sang putri yang

kinya di anak tangga terakhir, dia mendengar suara Hua Jing,

dia merasa hampir tidak bisa menggendong bayinya. Dia harus bers

erakhir. Dia membuka pintu dengan sikunya dan mengatupkan ra

gema melalui dinding batu ruangan itu. Yun Shang secara refleks melangkah

gan marah begitu dia melihat Yun

an apa-apa. Setelah menarik napas beberapa kali dengan susah payah, dia

buhnya mengusap dadanya dengan nakal. Dia melihat senyumnya yang tampak agak liar dan membalas senyuman itu. Wanita itu berkata, "Jingra

pat tidur untuk mencari sebuah tali. "Letakkan Huan'er di atas meja. Setela

engan hampa. Tidak ada seorang pun di Istana Putri yang akan mendukungnya sekarang. Yun Shang meletakkan bayinya di atas meja

nya di pinggangnya. Jemari kakinya membelai punggungnya dengan lembut. Api gairah seketika menyala d

a yang paling menawan dan berkata, "Lihatlah, adikku. Bia

, sebelum kembali menggerakkan pi

erangan penuh gairah meme

kali-kali. Dalam lamunannya, dia bahkan bisa mendengar

k diriku sendiri dan wanita yang bersamanya adalah k

masih terbaring di atas meja. Wajahnya kini tampak lebih pucat dan matanya tidak berbinar lagi. Dia mulai khawatir. Air

Setelah turun dari tempat tidur untuk kedua kalinya, dia berjalan menghampiri Yun Shang, tetapi kemudian berhenti u

an menggendong bayi itu, membuka

rsinya secara refleks. Dia lupa bahwa dirinya telah diikat. Tali yan

sakan, Yun Shang berteriak. Jeritannya terdengar begitu memilukan

nnya. Yun Shang menarik napas dalam-dalam ketika kakak perempuannya itu mengarahkan pedang itu ke wajahnya. "Astaga! Aku tidak tahu apa yang

ua Jing, Yun Shang memohon, "Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau pada wajah

kit yang tajam. Bersama dengan itu, kebencian yang luar biasa seketika tumbuh di hatinya. Tapi kemudian, dia memik

merengek sedikit pun? Membosankan sekali!" Dia memotong tal

kan tetapi dia terpeleset dan jatuh berguling menuruni tangga. Di dasar menara, dia bangkit

yang kemudian menggenang di sekitar kepala kecilnya. Yun Shang menggendong bayinya dengan lembut. "Tidak apa-apa. Tidak apa-apa. Huan'er kecilku baik-baik saja. Ibu akan membawamu menemui

yang telah berdiri di dekat jendela sejak beberapa saat yang lalu,

alimu, bukan? Dia tidak bisa pergi. Bahkan jika dia berhasil memasuki Istana Kekaisaran, dia hanya bisa mencari bantua

wanita itu ke dalam gendongannya. D

Jing, "Jingran, ka

istana bergegas masuk ke kamar bagian dalam dan melapor kepada seorang wanita bangsa

Jing'er* mengatakan bahwa Yun Shang sedang m

an 'er ditambahkan untuk menunjukk

u saja selesai berbicara ketika suara isak tangis Yun Shang terdenga

luka yang mengerikan di wajahnya. Luka itu sangat dalam sehingga dia bisa melihat tulang wajahnya dengan jelas. Wanita muda itu mem

tatapan tidak senang. "Menyelamatkan ap

long kirimkan Tabib Kekaisaran untuk menyelamatkan Huan'er." Yun Sh

kamar. "Xiu Xin, pergilah dan panggil Tabib Kekaisaran. Dalam perjalananmu ke sana, mintalah sese

epada Putri itu dengan nada yang lembut, "Duduklah, Yun Shang. Aku telah mengirim seseorang untuk memanggil Tabib Kekaisaran. Kamu harus

a seorang pun yang akan merawat Huan'er jika aku sakit. Tidak ada..." Setelah mengatakan itu, dia meraih cangkirnya de

Hal yang paling aku benci adalah orang-orang yang menodai Istana Qi

Sebelum dia bisa memahami apa yang berubah, rasa sakit yang tajam tiba-tiba menjalari peru

ri sisinya itu terdengar tidak asing baginya. Yun Shang berbalik untuk meli

ang mengerutkan

membuat Yun Shang ketakutan. "Aku tidak berniat untuk membunuhmu, mengingat bahwa kehidupan adalah sesuat

memang wanita yang paling bodoh di dunia. Aku memercayaimu, Hua Jing, dan Mo Jingran. Tidak pernah terpikir olehku bahwa orang yang aku percaya akan memperlakukanku

kematian, aku pasti akan menemukan kalian semua. Aku akan membalas dendam, balas dendam..

ng. Ketika dia merasa tidak ada udara yang keluar lagi d

tak di meja riasnya. Dia menyematkannya di rambutnya dan berputar untuk melihat bayangannya di cermin. "Ma

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Prolog2 Bab 2 Terlahir Kembali3 Bab 3 Sendirian di Malam yang Dingin4 Bab 4 Api yang Menyala dan Terbangun dari Mimpi5 Bab 5 Dini Hari6 Bab 6 Sebuah Mimpi yang Menghantui7 Bab 7 Masalah Datang8 Bab 8 Hanya Memperlihatkan Sedikit Senyum9 Bab 9 Cahaya yang Berkilauan dalam Kegelapan10 Bab 10 Kehati-hatian11 Bab 11 Awal dari Rencana12 Bab 12 Keributan13 Bab 13 Saling Bersinggungan14 Bab 14 Tindakan Berbeda untuk Situasi Berbeda15 Bab 15 Upacara Pendewasaan dan Sebuah Hadiah16 Bab 16 Menjadi Populer17 Bab 17 Sakit yang Datang Secara Mendadak18 Bab 18 Rencana Selir Jin19 Bab 19 Kunjungan Master Wu Na20 Bab 20 Hal yang Baik21 Bab 21 Reuni Keluarga22 Bab 22 Tumbuh Dewasa23 Bab 23 Kembali Lagi ke Istana24 Bab 24 Gosip25 Bab 25 Kucing yang Keracunan26 Bab 26 Niat Buruk27 Bab 27 Pertarungan Antara Dua Harimau28 Bab 28 Jepit Rambut Feniks29 Bab 29 Ajakan dari Sang Kakak30 Bab 30 Rencana31 Bab 31 Pesta Perayaan Kemenangan32 Bab 32 Sebuah Insiden Lain33 Bab 33 Sulaman34 Bab 34 Upacara Pendewasaan (Bagian Satu)35 Bab 35 Upacara Pendewasaan (Bagian Dua)36 Bab 36 Pangeran Jing37 Bab 37 Sakit38 Bab 38 Orang di Balik Selir Shu39 Bab 39 Tabib yang Direkomendasikan oleh Pangeran Jing40 Bab 40 Aliansi41 Bab 41 Qin Meng yang Tergesa-gesa42 Bab 42 Menjatuhkan Hukuman pada Qin Meng43 Bab 43 Rencana Licik Permaisuri44 Bab 44 Hilangnya Lin45 Bab 45 Sang Pelayan, Qian Yin46 Bab 46 Langkah Pertama47 Bab 47 Qin Meng Mencari Bantuan48 Bab 48 Hamil 49 Bab 49 Rayuan50 Bab 50 Perzinahan yang Terungkap51 Bab 51 Qin Meng Menerima Gelar Kehormatan52 Bab 52 Putri Hua Jing Kembali ke Istana53 Bab 53 Selir Jin Hamil54 Bab 54 Biarkan Permaisuri untuk Merawat Selir Jin55 Bab 55 Yun Shang Menghilang56 Bab 56 Kegagalan Rencana Hua Jing57 Bab 57 Nyonya Zhao58 Bab 58 Kekhawatiran Hua Jing59 Bab 59 Hadiah dari Yun Shang60 Bab 60 Memberikan Hadiah di Ruang Doa Buddhis61 Bab 61 Permintaan Hua Jing62 Bab 62 Ramalan Takdir untuk Nyonya Zhao63 Bab 63 Seorang Gadis Bernama Qian Shui64 Bab 64 Sebuah Pembunuhan65 Bab 65 Interogasi66 Bab 66 Rahasia yang Tidak Sengaja Didengar Wang Jinhuan67 Bab 67 Penyelidikan Hua Jing68 Bab 68 Pernikahan yang Diatur oleh Kaisar Ning69 Bab 69 Perjamuan Hua Jing70 Bab 70 Jatuh dalam Perangkap71 Bab 71 Serangan Balik72 Bab 72 Permaisuri Hamil73 Bab 73 Sebelum Badai Dimulai74 Bab 74 Mencari Kebenaran75 Bab 75 Kunjungan Selir Jin76 Bab 76 Peringatan Dari Selir Ming77 Bab 77 Pesta di Istana Jinxiu78 Bab 78 Pertunjukan Menarik79 Bab 79 Rahasia Sang Permaisuri80 Bab 80 Pelajaran untuk Selir Shu81 Bab 81 Kekacauan di Upacara Pengorbanan82 Bab 82 Menyelesaikan Kekacauan83 Bab 83 Datang ke Area Perbatasan84 Bab 84 Berkonspirasi dengan Iblis85 Bab 85 Surat Rahasia dari Pangeran Qingsu86 Bab 86 Kemunculan Hua Jing yang Tiba-Tiba87 Bab 87 Kebakaran di Perkemahan88 Bab 88 Cinta Tak Terduga89 Bab 89 Rencana Penanggulangan90 Bab 90 Rencana Penempatan Tentara Ning yang Dicuri91 Bab 91 Debu Menetap92 Bab 92 Selir Fu93 Bab 93 Kucing yang Aneh94 Bab 94 Membiarkannya Begitu Saja95 Bab 95 Mimpi Buruk96 Bab 96 Beragam Versi Kebenaran97 Bab 97 Kunjungan Pangeran Jing98 Bab 98 Pernikahan yang Dikabulkan pada Malam Tahun Baru Imlek99 Bab 99 Fitnah100 Bab 100 Perpecahan