Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Akal sehat Maria kembali, dia pun berbalik dan melepaskan diri dari cengkeraman pengawal itu dengan terampil. Para pria tersebut membeku, mereka tidak yakin apakah harus melanjutkannya atau tidak karena James tidak memberikan instruksi lebih lanjut.
Tetapi Maria tidak perlu menunggu apa pun.
Di lehernya yang pucat masih terdapat bekas jemari James dari sebelumnya di dalam mobil, dia terengah-engah sambil melotot pada pria itu. Sebuah seringai terbentuk di bibir Maria saat dia menantang James, "James, hanya itu yang bisa kamu lakukan? Bunuh aku kalau kamu memang berani! Jadi aku bisa bertemu kembali dengan Arthur di surga!"
'Arthur? Berani-beraninya kamu menyebut namanya?'
James mendorong pengawal yang sedang menyeka bir dari pakaiannya ke samping, dia lalu berdiri dari sofa dan berjalan menuju Maria, "Tenang saja, aku tidak akan membunuhmu."
Maria merasakan suatu tekanan tak terlihat yang memancar darinya ketika James mendekat. Maria tahu bahwa pria ini akan melanjutkan ucapan tersebut dengan suatu hal jahat. Kecurigaannya terbukti benar, James lalu melanjutkan, "Tapi aku akan membuat hidupmu menderita!"
Detik berikutnya, Maria menarik napas dalam-dalam lalu mengubah taktiknya. Dia bertanya sambil tersenyum lembut, "Jadi, kamu ingin aku berhubungan seks dengan para pengawalmu? Yah, hanya beberapa pria saja. Itu hal gampang!" Maria berbalik lalu melihat para pengawal tersebut dari atas ke bawah dengan hati-hati. Pria-pria tersebut merasa bingung saat melihat sikap Maria yang tiba-tiba melunak. Namun, mereka tidak mencoba untuk menaklukkannya lagi.
James menatapnya dengan dingin dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.