Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Maria takut ketahuan oleh orang itu. Pemilik Vila Harmoni ini tidak mengizinkan Maria untuk tinggal di sana. Jadi dia tidak pernah menyalakan AC dan mencoba untuk meredakan panas yang menyengat dengan mandi air dingin sebelum tidur. Dahinya dipenuhi oleh butiran-butiran keringat karena dia sangat gugup bersembunyi di balik tirai itu.
Pria itu berjalan dengan santai ke arah tirai. Keduanya sekarang berada begitu dekat sehingga Maria akhirnya bisa mendengar langkah kakinya yang diredam oleh karpet. Pria itu lalu berhenti. Maria mempersiapkan dirinya untuk berkelahi tetapi dia tidak bisa mendengar suaranya lagi.
James tidak bergerak untuk waktu yang lama. Maria mendengar suara yang dikenalnya, tepat ketika dia menjadi gelisah dan bertanya-tanya apakah dia harus menyergap orang itu, "Keluar!"
Itu adalah James!
Menyadari siapa orang itu, Maria kemudian mendengar suara batinnya berkata, 'Selesai sudah!'
Dia sudah diam-diam tinggal di vila ini tanpa izin James. Maria tidak akan pernah bisa datang ke sini lagi jika James tahu bahwa dirinya menyusup ke sini!
Maria membeku penuh rasa takut. Dia sedang merencanakan apa yang harus dilakukan selanjutnya.
James mungkin sudah menduga bahwa dirinyalah yang bersembunyi di balik tirai. Dia hanya perlu memastikannya.
Entah bagaimana, meskipun ada penjaga baik manusia maupun alat elektronik, namun Maria masih bisa menyelinap masuk dan tinggal di sini tanpa diketahui.
Mau tak mau James bertanya-tanya apakah itu karena peralatan pemantaunya yang terlalu buruk atau wanita ini memang sungguh terampil.
Maria lalu menyibakkan tirai tebal itu ke samping. Dia berharap agar ujung tirai terbang ke wajah James dan menutupi penglihatannya serta memberikan kesempatan baginya untuk melarikan diri.
Tapi itu tidak akan terjadi. James sama terampilnya dengan Maria, bahkan mungkin lebih terampil.
Dia meraih pergelangan tangan Maria dengan erat begitu Maria menyibakkan tirai ke samping. Maria segera menundukkan kepalanya, mencoba untuk menyembunyikan wajahnya, namun tetap terlihat karena cahaya bulan yang terang.
James menatap wanita yang berada di genggamannya. Dia mengenakan gaun tidur dan rambut panjangnya tergerai menutupi wajahnya. James tidak bisa melihat siapa itu. James tahu wanita itu tidak mengenakan alas kaki, jadi dia mungkin meninggalkan tempat tidur dengan tergesa-gesa. James menarik pergelangan tangannya dengan keras dan memutarnya. Dia akan segera melihat wajah wanita ini.
Maria tahu bahwa dirinya akan segera terlihat, jadi dia mengulurkan tangan dan mencoba menutupi mata James.
Tapi pria itu menggerakkan kepalanya dan uluran tangan Maria pun meleset.
Di saat bersamaan, James mengulurkan tangan kanannya mencoba untuk menyingkap rambut Maria dari wajahnya.
Maria menepis tangan kanan James dengan kasar. Sementara itu, dia mengangkat tangannya yang bebas untuk memukul tangan yang sedang memegang pergelangan tangannya.
Tapi James terlalu cepat untuknya. James tahu persis apa yang Maria sedang coba lakukan, jadi James pun melepaskan pergelangan tangannya. Lagi-lagi Maria meleset.
'Bagus! Latihan bela diriku tidak ada gunanya. Aku bahkan tidak bisa mengalahkan pria yang hanya duduk di kantor sepanjang hari!'
Maria melangkah mundur dengan marah sambil membenci dirinya sendiri. Akhirnya James akan melihat wajahnya dan mengetahui identitasnya. Kemudian dia akan berada dalam lebih banyak masalah.
James bergerak untuk menutup jarak mereka saat Maria mundur beberapa langkah. James terus bergerak mendekat sementara Maria terus mundur. Namun Maria salah perhitungan dan jatuh di ranjang besar yang berada di belakangnya. Maria telah berencana untuk berbalik dan melompat ke sisi lain ranjang agar bisa mendekat ke pintu kamar tidur. Maria mendorong dirinya dengan satu tangan sambil berharap agar dia bisa cepat melakukan ini.
Namun dalam sekejap James telah menariknya ke bawah dan melompat ke atasnya, dia menekannya ke ranjang.
Rambut panjang yang menutupi wajah wanita itu pun tersingkap. James bisa melihat wajahnya dengan jelas di bawah sinar bulan. Dugaan James memang benar terbukti. James memiliki keuntungan saat dia menggerakkan tangannya ke kedua sisi kepala Maria untuk menekannya di ranjang.
Semakin Maria memikirkannya, dirinya menjadi semakin marah. Maria kira dirinya cukup andal dalam bela diri. Dia seharusnya bisa mengalahkan James dengan mudah. Tapi dia malah berakhir seperti ini. Maria mencemooh dirinya sendiri karena khayalan naifnya yang sudah meremehkan James.
Tidak hanya tidak bisa menyingkirkan pria ini, tapi dia juga terjepit erat di bawah tubuh James hingga tidak bisa bergerak sama sekali. Kalau saja James memegang pisau sekarang, akan mudah sekali baginya untuk memotong tenggorokan Maria. Pikiran itu membuat Maria sangat gusar.