Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Rahasia Istri yang Terlantar
Gairah Liar Pembantu Lugu
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Istri Sang CEO yang Melarikan Diri
Kembalinya Mantan Istriku yang Luar Biasa
Sang Pemuas
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Lara tidak pernah menyangka bahwa pernikahannya hanya akan membawa luka di hatinya.
"Teganya kamu, Seno!"
Derai air mata membasahi wajah ayu Lara. Meski kini telah lusuh digerus keadaan, namun, rupa Lara masih tetap memancarkan pesona lahiriah yang serupa gadis-gadis peranakan mancanegara pada umumnya.
Bola mata cokelat pudar, dengan rambut senada, membuat Lara memiliki kecantikan yang di atas standar rata-rata.
Namun, entah mengapa, suaminya tega berselingkuh darinya, setelah ia mulai berbadan dua.
Pernikahan Lara dengan sang suami memang tidak dapat dikatakan sebagai pernikahan impian muda-mudi kebanyakan. Mereka menikah karena terpaksa.
Lara hamil sebelum mahligai suci itu mengikat keduanya. Seno—sang pacar yang menanam benih cinta itu—terpaksa menikahi Lara.
Meski sempat ditentang orang tua, pernikahan mereka terus berlanjut hingga saat ini. Seno adalah pria romantis yang membuat seorang gadis berego tinggi seperti Lara mulai luluh kepadanya.
Awal mula pertemuan mereka pun, bisa dianggap istimewa. Hanay beberapa bulan sebelum pernikahan, Seno pernah membela Lara, ketika terjadi perkelahian di sebuah kantin mahasiswa.
Kala itu, Lara diterpa rumor tidak sedap perihal seksualitasnya.
"Lara Selene itu gadis binal!"
Cap tidak mengenakkan itu mulai disandang Lara, ketika ia terpilih menjadi 'Ratu Kampus' dan menjadi incaran banyak pria.
Lara—yang lebih banyak menolak pernyataan cinta mereka—menjadi bahan fitnah dan gunjingan, sehingga tidak ada lagi yang ingin menjalin hubungan dengannya.
Para pria seolah jijik dan menghindari sang Ratu kecantikan itu sebisa mereka. Tentu saja, Lara sakit hati. Ia merasa diisolir dari pergaulan kampus mereka secara tidak adil.
Namun, nahas bagi Lara, kecantikannya seperti sebuah kutukan.
Gadis berambut panjang dan berhidung mancung itu juga dihindari oleh kaum hawa. Kebanyakan dari mereka merasa iri dengan segala kesempurnaan rupa yang dimiliki oleh Lara.
Lara—gadis sastra itu—serupa dewi yunani dengan paras mempesona yang memikat banyak mata.
Sayangnya, kepribadiannya yang tertutup dan juga terkesan dingin, membuat Lara menjadi sasaran fitnah para pria yang ia tolak cintanya.
Sampai suatu ketika, Seno datang membelanya, dan benih-benih asmara mulai tumbuh di antara mereka.
Meski sempat diingatkan, Lara bergeming. Ia tetap memilih Seno sebagai pasangannya. Sahabat Lara pernah menyangsikan perilaku Seno yang terkesan janggal. Namun, Lara menepis praduga itu dengan penerimaan.
Seno Adhijaya. Mahasiswa teknik berambut klimis dan sangat manis itu berhasil merebut hati Lara.
Hingga, Lara bersedia menyerahkan semuanya, termasuk keperawanannya.