Membalas Pengkhianatan Suami & Sahabatku

Membalas Pengkhianatan Suami & Sahabatku

Hanazawa

5.0
Komentar
7K
Penayangan
70
Bab

Sengaja pulang cepat karena suamiku demam, aku justru menangkap basah dia sedang bercocok tanam dengan Joyce, sahabatku sendiri. Bukannya minta maaf dan mengakui kesalahan, Mas Reza malah menceraikanku dan menguasai seluruh hartaku. Lihat saja. Akan kubalas pengkhianatanmu, Mas!

Bab 1 Surprise

"Pasti Mas Reza suka sama kejutanku."

Tepat pukul lima sore, aku keluar dari mobil. Aku sengaja meninggalkan kendaraan roda empat itu di depan gang, lanjut berjalan kaki menuju rumah yang masih berjarak 200 meter di depan sana.

Satu tanganku membawa kotak berukuran sedang berisi kue ulang tahun untuk Mas Reza, sedang tangan yang lain membawa tiket liburan ke Bali. Aku tidak sabar memberikan kejutan ini untuknya. Dia pasti senang dan langsung sembuh dari sakitnya.

Ya, sebenarnya tadi pagi Mas Reza agak demam. Dia izin tidak masuk kerja dan istirahat total di rumah. Aku yang kebetulan dapat banyak pesanan katering hari ini, terpaksa tidak bisa menemaninya. Aku minta maaf dan memberi kabar baru bisa pulang jam tujuh malam. Dia tidak keberatan sama sekali, memintaku tidak perlu khawatir karena dia bisa mengurus dirinya sendiri.

Langkahku semakin dekat menuju gerbang, melewatinya tanpa suara demi kejutan yang sudah aku persiapkan jauh-jauh hari. Bahkan Bima-putraku dengan Mas Reza-sengaja aku titipkan pada Mama agar kami bisa me time.

Aku berhenti di ruang tamu dengan kening berkerut saat mendapati ada satu tas wanita di kursi sofa. Warnanya merah menyala, begitu kontras dengan ruangan yang hampir keseluruhan dekorasinya berwarna coklat muda. Juga ada sepatu heels dengan warna yang sama yang tergeletak di bawah meja.

"Barang-barang milik siapa ini? Kenapa ada di sini?"

Kue yang sedari tadi kubawa dengan hati-hati, kini kuletakkan begitu saja di atas meja. Dadaku bergemuruh. Aku tidak tahu pemilik dua benda asing ini, tapi juga tidak bisa berprasangka baik setelahnya.

Belum habis pertanyaan di kepalaku, samar-samar terdengar tawa seorang wanita dari lantai dua. Dia seperti tengah digelitik atau semacamnya.

"Apa-apaan ini?" batinku semakin tidak menentu. Aku yakin rumahku tidak berhantu. Itu pasti suara manusia. Tapi siapa?

"Mas, jangan gitu, ah!"

Suara itu terdengar semakin jelas saat aku mulai menaiki anak tangga. Sepatu flat milikku sengaja kutinggalkan di bawah tangga, demi mengintai ke sumber suara sambil berjinjit.

Mungkinkah Mas Reza sedang bermain gila dengan wanita lain di kamar utama?

"Mas! Udah!"

Sekali lagi kudengar teriakan manja wanita itu, membuat seluruh ketakutanku semakin menjadi-jadi. Berbagai prasangka langsung memenuhi kepala. Apa yang sedang wanita itu lakukan di ruangan pribadi kami?

"Bentar lagi, Sayang. Nanggung, nih."

Deg!

Langkahku terhenti seketika bersama degup jantung yang kehilangan ritmenya. Dadaku rasanya sesak seketika.

"Itu suara Mas Reza. Aku nggak mungkin salah."

Belum reda keterkejutanku, detik berikutnya kembali terdengar suara-suara yang terasa menjijikkan. Kata-kata kotor terdengar menvsvk telinga, membuatku semakin yakin Mas Reza tengah enak-enak an di kamar kami.

Ingin aku tutup telingaku supaya tidak mendengar suara mereka. Wanita itu tidak segan memanggil nama Mas Reza berkali-kali, membuat kakiku hampir tidak mampu berdiri lagi. Tubuhku limbung.

"Ya Allah ... kuatkan hamba."

Tanganku mencengkeram besi berulir yang mengular sepanjang anak tangga. Hanya tersisa dua-tiga meter sebelum aku sampai di kamar, tapi tenagaku rasanya sudah habis. Tapi, aku harus kuat. Aku harus dapat bukti kalau memang Mas Reza benar-benar selingkvh. Meski itu kemungkinan terburuk yang paling tidak aku inginkan. Membayangkannya saja tidak.

Tiket liburan yang dari tadi kugenggam, kini ku remas dan kubuang begitu saja. Rencana indah yang sudah aku rancang sedemikian rupa, kini musnah seketika. Hatiku remuk redam rasanya.

Desah dua makhluk laknat itu terdengar semakin jelas saat kakiku sampai di ambang pintu.

"Joy, makasih, ya. Kamu selalu bikin aku puas," ucap Mas Reza dengan suara yang cukup keras.

Mataku membulat seketika. Joy siapa?

Dari celah pintu yang terbuka, aku lihat dia menarik diri dari wanita yang telah memuaskannya.

Kecupan-kecupan penuh cinta diberikan di seluruh wajah lawan mainnya, sama persis seperti yang Mas Reza lakukan setelah menghabiskan malam denganku.

Seluruh rasa cintaku pada Mas Reza tercerabut dengan paksa. Dia melakukan hal yang amat sangat aku benci, yakni ... selingkuh. Itu benar-benar kesalahan yang tidak bisa dimaafkan.

"Mas Reza!" Tanganku terkepal erat, ingin berteriak. Ingin sekali menghambur ke dalam sana untuk menangkap basah dua insan yang begitu hina itu. Tapi, kakiku terpaku di lantai. Aku tidak bisa bergerak.

Gemuruh di dalam dadaku tak terkontrol, tidak sabar ingin tahu siapa wanita yang sudah membuat Mas Reza terlena. Benar-benar tidak ada gambaran, suamiku yang pengertian itu menodai ikatan suci kami.

Alih-alih menyudahi dosa yang mereka lakukan, aku dibuat tersentak saat suara wanita terdengar keenakan. Mereka melakukannya lagi.

Mataku berkaca-kaca, teringat rumah tangga kami yang begitu harmonis sebelumnya.

Bagaimana bisa?

Bagaimana bisa Mas Reza tidur dengan wanita lain di ranjang yang seharusnya hanya ditempati oleh kami berdua?

Terlalu asyik memadu cinta, sampai membuat dua manusia minus logika itu tidak sadar waktu tanganku membuka pintu sedikit lebih lebar. Satu tanganku mengambil ponsel dan mengaktifkan fitur kamera.

"Udahan ya, Mas? Aku udah bisa pulang sekarang? Capek," ucap wanita itu sambil beranjak dari ranjang. Dia duduk di samping Mas Reza, membelakangi pintu, juga membelakangiku. Namun, suaranya terdengar familiar.

"Kenapa buru-buru, sih? Istirahat dulu sebentar."

Mas Reza memelvknya sambil mencivmi tengkuknya. Sial! Kemarahanku rasanya naik ke kepala, membuat ubun-ubunku mendidih dan ingin menghantam keduanya dengan benda tumpul apa saja yang ada.

"Nggak, ah. Nanti kalau tiba-tiba Nadya pulang gimana? Aku takut ketahuan. Udah, ya."

"Nggak bakal. Dia tadi udah kirim pesan, bakal pulang malam. Restorannya rame, pesanan kateringnya juga lagi membludak. Kamu tidur aja dulu. Nanti jam enam aku bangunin & antar kamu pulang."

"Tapi, Mas ...."

"Sst, udah deh nggak usah bantah. Kalau masih ngeyel, aku buat kamu nggak bisa pulang."

"Mas!"

"Yakin udahan? Nggak mau ronde ketiga?"

"Mas Reza, jangan genit!"

Telingaku semakin pekak mendengar canda tawa mereka. Ingin sekali kuambil pisau, menerobos masuk dan menghabisi mereka. Tega-teganya Mas Reza mengkhianati kepercayaanku. Apa katanya tadi? Ronde ketiga? Gigiku gemeletuk saling beradu satu sama lain.

Apa kurangku sampai Mas Reza selingkuh? Bukannya aku masih penuhi hak dia semalam? Kenapa sekarang dia main gila dengan wanita lain? Sudah berapa lama mereka selingkuh? Apa aku tidak menarik lagi di matanya?

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Hanazawa

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Membalas Pengkhianatan Suami & Sahabatku
1

Bab 1 Surprise

22/02/2025

2

Bab 2 Jatuh

22/02/2025

3

Bab 3 Janda Kembang

22/02/2025

4

Bab 4 Bertemu Mantan

22/02/2025

5

Bab 5 Terluka (POV Firman)

22/02/2025

6

Bab 6 Joyce Hamil

22/02/2025

7

Bab 7 Putus Asa

22/02/2025

8

Bab 8 Air Susu Dibalas Air Tuba

22/02/2025

9

Bab 9 Dua Pendosa

22/02/2025

10

Bab 10 Surat Kuasa

22/02/2025

11

Bab 11 Penyesalan (POV Nadya)

22/02/2025

12

Bab 12 Pengakuan Papa

02/03/2025

13

Bab 13 Drama Air Mata

02/03/2025

14

Bab 14 Sarjana Gadungan

02/03/2025

15

Bab 15 Titik Balik (POV Author)

05/03/2025

16

Bab 16 Permainan Dimulai!

05/03/2025

17

Bab 17 Perusak Suasana

05/03/2025

18

Bab 18 Benih-Benih Kecemburuan

11/03/2025

19

Bab 19 Terjebak

11/03/2025

20

Bab 20 Jatuh Cinta Sekali Lagi

12/03/2025

21

Bab 21 Kabar Mengejutkan

12/03/2025

22

Bab 22 Joyce Mulai Menggila

13/03/2025

23

Bab 23 Serigala Berbulu Domba

13/03/2025

24

Bab 24 Masuk Perangkap

14/03/2025

25

Bab 25 Target 2 Sudah Terjerat

14/03/2025

26

Bab 26 Kamu Bukan Papinya!

03/04/2025

27

Bab 27 Habis Manis, Sepah Dibuang

03/04/2025

28

Bab 28 Firasat

04/04/2025

29

Bab 29 Luka Lama Berdarah Lagi

04/04/2025

30

Bab 30 Hukum Nasab Anak Dalam Kandungan

05/04/2025

31

Bab 31 Tatapan Me-su

05/04/2025

32

Bab 32 Masuk ke Dalam Permainan

06/04/2025

33

Bab 33 Petaka Gaun Merah

06/04/2025

34

Bab 34 Sosok Pria Idaman

08/04/2025

35

Bab 35 Gadis Polos

09/04/2025

36

Bab 36 Kesalahpahaman Terpecahkan

10/04/2025

37

Bab 37 Kegilaan Reza

11/04/2025

38

Bab 38 Benar-Benar Gila

12/04/2025

39

Bab 39 Akan Kubalas Pengkhianatanmu, Mas!

12/04/2025

40

Bab 40 Emosi Mendidih

13/04/2025