Terpaksa Menikahi C E O

Terpaksa Menikahi C E O

Hanazawa

5.0
Komentar
151.9K
Penayangan
212
Bab

Warning! 18+ "Pak, hentikan!" Monika menahan dada bidang Rio, menyadari situasi yang tidak seharusnya terjadi di antara mereka berdua. "Kenapa? Kamu sudah tidak sabar, heh?" Monika menggeleng cepat. Bukan itu maksudnya. "Dua miliar! Aku akan berhenti jika kamu bisa mengembalikan uang dua miliar yang ayahmu hilangkan. Bagaimana?" Pernikahan seharusnya menjadi hal paling membahagiakan bagi seorang wanita. Bersanding dengan pria yang akan dilihat seumur hidup dan menjalani hari-hari penuh cinta. Namun, tidak berlaku bagi Monika. Gadis 26 tahun itu terpaksa menikah dengan seorang pria kasar dan arogan bernama Rio Dirgantara. Dia harus menanggung kesalahan ayahnya yang membawa kabur uang perusahaan. Bagaimana gadis lemah itu akan bertahan? Bisakah dia melepaskan diri dari jerat CEO tampan yang menyimpan dendam kesumat pada ayahnya?

Bab 1 Prolog

WARNING! 18+

Cerita ini hanya fiktif belaka, bukan untuk ditiru!

***

"Ummh ... Pak. Hen... hentikan!" Monika menahan dada bidang Rio, berharap agar pria ini berhenti mencoba menjelajah lehernya. Kedua tangannya mencoba sebisa mungkin menjauhkan diri.

"Kenapa? Kamu sudah ingin langsung ke intinya, heh?" Rio menunjukkan smirk iblisnya. Dia menatap Monika dengan pandangan berkabut penuh gairah.

Monika menggeleng cepat. Bukan itu yang dia inginkan. Tempat dan waktunya yang tidak tepat. Bagaimana mereka bisa sedekat ini di perusahaan? Bagaimana kalau ada orang yang melihat mereka?

"Dua miliar!" Rio menatap manik mata indah milik Monika dalam-dalam. "Aku akan berhenti jika kamu bisa mengembalikan uang dua miliar yang ayahmu hilangkan!"

Monika menelan ludahnya dengan paksa. Mana mungkin dia bisa? Uang dua miliar bukan jumlah sedikit. Jangankan memilikinya, melihat uang sebanyak itu saja belum pernah. Dia bukan berasal dari golongan kelas atas yang bisa mendapat uang dalam jumlah besar.

"Kenapa diam? Tidak punya uang?" Rio mengangkat sudut bibirnya, meremehkan wanita yang kini ada di bawah kungkungannya. Dia memaku kedua tangan di samping tubuh Monika, tidak mengizinkan wanita ini pergi dari hadapannya.

Monika bungkam. Percuma menjawabnya. Dia tidak memiliki kuasa apa pun. Pekerjaannya sebagai kasir minimarket tak mungkin menghasilkan sebanyak itu untuk melunasi uang yang ayahnya bawa pergi.

Sebulir air tanpa warna luruh begitu saja, membasahi pipi tirus nan cantik. Dia tidak tahu bagaimana lagi menghadapi situasi yang tak pernah ia duga sebelumnya.

Dengan gerakan seduktif, Rio mulai mencium kelopak mata Monika. Dia bahkan menyesap air mata yang bersiap keluar detik berikutnya, merasakan cairan asin yang menyapa indra pengecapnya.

"Sweety, jangan melawan. Aku bisa bersikap lembut padamu jika kamu menurut padaku." Rio kembali tersenyum.

"Jika kamu memberontak, jangan salahkan aku jika besok kamu tidak bisa bangun dari tempat tidurmu!" bisik Rio sambil membenahi helai rambut Monika yang sedikit berantakan.

Monika tetap bungkam, tak mengucapkan sepatah kata pun. Dia pasrah pada keadaan yang ada. Tidak ada gunanya melawan, tenaganya kalah jauh dari pria bertubuh kekar ini. Pikirannya kembali menghubungkan kejadian demi kejadian yang menimpanya.

Kemarin, tiba-tiba saja lima orang pria berpakaian serba hitam datang ke minimarket dan membawanya dengan paksa. Dia harus menikah dengan pria ini untuk menyelamatkan ayahnya. Dan beberapa waktu lalu, orang-orang itu datang lagi, menjemputnya untuk dibawa ke perusahaan tempat Rio bekerja.

"Apa kamu siap?" Rio kembali memamerkan senyum miring andalannya. 'Gadis kecil ini tak akan melawan,' gumamnya dalam hati.

Monika menolehkan kepalanya ke samping, enggan menatap pria yang kini berstatus sebagai suaminya. Ya, suami atas dasar selembar surat kontrak yang tak pernah diinginkannya.

"Diammu aku artikan sebagai persetujuan," bisik Rio tepat di telinga Monika. Pria ini bahkan sengaja mengembuskan napasnya, membuat perasaan aneh seketika menyerang gadis pendiam yang belum pernah disentuh oleh siapa pun.

Rio mulai menikmati santap siang spesial yang ada di hadapannya. Tangan dan bibirnya bekerja sama, menjelajah setiap jengkal tubuh wanita yang resmi berstatus sebagai istrinya.

"Kamu wangi. Aku suka." Rio memuji, sejenak melepaskan bibirnya dari leher Monika. Ini pertama kalinya dia tertarik pada wanita, bahkan langsung ingin menguasainya. Sebelumnya, jangankan mencium dan mencumbunya, menatap mereka saja membuatnya mual.

Rio kehilangan akal sehatnya dan mulai berbuat sesuka hatinya. Monika telah menjadi candu untuknya sejak dia mencicipi bibir ranum milik gadis ini semalam. Ada perasaan tak wajar yang dia rasakan, seperti ingin mendapatkan lebih dan lebih lagi.

Monika memejamkan mata. Dia tidak melawan sama sekali, membuat Rio semakin nyaman berkelana ke sana kemari. Entah apa yang akan pria ini lakukan selanjutnya, Monika tidak peduli. Anggap saja dia sedang melunasi hutang ayahnya.

Permainan Rio masih berlanjut hingga satu jam kemudian. Pria itu tak puas meski telah mendapatkan pelepasan berkali-kali, membuat tubuh Monika remuk redam seolah hancur berkeping-keping. Wajahnya yang cantik memesona, kini terlihat begitu layu. Dia tidak bisa menahan serangan demi serangan yang Rio lakukan. Itu pengalaman pertama baginya.

"Istirahatlah, Sayang. Kita lanjutkan lagi lain kali," ucap Rio sambil menjauhkan badannya dari tubuh Monika.

Dengan sisa kesadaran yang ada, Monika menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya. Dia marah, malu, kesal, dan berbagai perasaan jengkel lainnya. Kedatangan Rio dan pernikahan ini, menghancurkan semua rencana indah yang dia miliki dengan Devan, kekasih hatinya.

Pernikahan seharusnya menjadi hal paling membahagiakan bagi seorang wanita. Bersanding dengan pria yang akan dia lihat seumur hidupnya, menjalani hari-hari penuh cinta. Namun, agaknya takdir indah seperti itu tidak berlaku bagi Monika. Gadis 26 tahun ini justru harus menikah paksa dengan seorang pria kasar nan arogan bernama Rio Dirgantara. Dia harus menanggung kesalahan ayahnya yang kini telah tiada.

Apa yang akan Monika lakukan selanjutnya? Haruskah dia menyerah pada keadaan? Atau ada cara lain untuk terlepas dari jerat CEO pemaksa dan arogan itu?

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Hanazawa

Selebihnya

Buku serupa

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Juliana
5.0

21+ Dia lupa siapa dirinya, dia lupa siapa pria ini dan bahkan statusnya sebagai calon istri pria lain, yang dia tahu ialah inilah momen yang paling dia tunggu dan idamkan selama ini, bisa berduaan dan bercinta dengan pria yang sangat dia kagumi dan sayangi. Matanya semakin tenggelam saat lidah nakal itu bermain di lembah basah dan bukit berhutam rimba hitam, yang bau khasnya selalu membuat pria mabuk dan lupa diri, seperti yang dirasakan oleh Aslan saat lidahnya bermain di parit kemerahan yang kontras sekali dengan kulit putihnya, dan rambut hitammnya yang menghiasi keseluruhan bukit indah vagina sang gadis. Tekanan ke kepalanya Aslan diiringi rintihan kencang memenuhi kamar, menandakan orgasme pertama dirinya tanpa dia bisa tahan, akibat nakalnya lidah sang predator yang dari tadi bukan hanya menjilat puncak dadanya, tapi juga perut mulusnya dan bahkan pangkal pahanya yang indah dan sangat rentan jika disentuh oleh lidah pria itu. Remasan dan sentuhan lembut tangan Endah ke urat kejantanan sang pria yang sudah kencang dan siap untuk beradu, diiringi ciuman dan kecupan bibir mereka yang turun dan naik saling menyapa, seakan tidak ingin terlepaskan dari bibir pasangannya. Paha yang putih mulus dan ada bulu-bulu halus indah menghiasi membuat siapapun pria yang melihat sulit untuk tidak memlingkan wajah memandang keindahan itu. Ciuman dan cumbuan ke sang pejantan seperti isyarat darinya untuk segera melanjutkan pertandingan ini. Kini kedua pahanya terbuka lebar, gairahnya yang sempat dihempaskan ke pulau kenikmatan oleh sapuan lidah Aslan, kini kembali berkobar, dan seakan meminta untuk segera dituntaskan dengan sebuah ritual indah yang dia pasrahkan hari ini untuk sang pujaan hatinya. Pejaman mata, rintihan kecil serta pekikan tanda kaget membuat Aslan sangat berhati hati dalam bermanuver diatas tubuh Endah yang sudah pasrah. Dia tahu menghadapi wanita tanpa pengalaman ini, haruslah sedikit lebih sabar. "sakit....???"

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Gavin
5.0

Aku adalah Alina Wijaya, pewaris tunggal keluarga Wijaya yang telah lama hilang, akhirnya kembali ke rumah setelah masa kecilku kuhabiskan di panti asuhan. Orang tuaku memujaku, suamiku menyayangiku, dan wanita yang mencoba menghancurkan hidupku, Kiara Anindita, dikurung di fasilitas rehabilitasi mental. Aku aman. Aku dicintai. Di hari ulang tahunku, aku memutuskan untuk memberi kejutan pada suamiku, Bram, di kantornya. Tapi dia tidak ada di sana. Aku menemukannya di sebuah galeri seni pribadi di seberang kota. Dia bersama Kiara. Dia tidak berada di fasilitas rehabilitasi. Dia tampak bersinar, tertawa saat berdiri di samping suamiku dan putra mereka yang berusia lima tahun. Aku mengintip dari balik kaca saat Bram menciumnya, sebuah gestur mesra yang familier, yang baru pagi tadi ia lakukan padaku. Aku merayap mendekat dan tak sengaja mendengar percakapan mereka. Permintaan ulang tahunku untuk pergi ke Dunia Fantasi ditolak karena dia sudah menjanjikan seluruh taman hiburan itu untuk putra mereka—yang hari ulang tahunnya sama denganku. "Dia begitu bersyukur punya keluarga, dia akan percaya apa pun yang kita katakan," kata Bram, suaranya dipenuhi kekejaman yang membuat napasku tercekat. "Hampir menyedihkan." Seluruh realitasku—orang tua penyayang yang mendanai kehidupan rahasia ini, suamiku yang setia—ternyata adalah kebohongan selama lima tahun. Aku hanyalah orang bodoh yang mereka pajang di atas panggung. Ponselku bergetar. Sebuah pesan dari Bram, dikirim saat dia sedang berdiri bersama keluarga aslinya. "Baru selesai rapat. Capek banget. Aku kangen kamu." Kebohongan santai itu adalah pukulan telak terakhir. Mereka pikir aku adalah anak yatim piatu menyedihkan dan penurut yang bisa mereka kendalikan. Mereka akan segera tahu betapa salahnya mereka.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku