Terpaksa Menikahi C E O
di tangannya. Lensa kamera terus bekerja, membidik manekin hid
ekat lagi. Pel
Keduanya tidak menyangka fotografer profesiona
keni
ia itu, mencium kening
, arahan itu terlontar agar Rio dan Monika tampak mesra. Tentu saja ked
i tadi tangannya terus diam di samp
gingatkan karena beberapa saat berlal
ang mulai memutih kini tampak tidak sabaran. Dia mendekat dan
kepalanya diarahkan, dipaksa menempel dengan kening Monika. Tid
enar b
h Rio dan Monika. Mereka beberapa kali berganti pose. Parfum Monika
ibir tipis yang berwarna merah merona. Dadanya bergemuruh, ada gejolak yang ta
open yo
ng belum pernah dirasakan, kini menjadi nikmat yang tak bisa didustakan. Hebatnya lag
l
. Sebuah tamparan yang cukup keras mendarat di pipi. Rasa p
gan apa yang terjadi. Bukankah Mo
itu berbalik, meninggalkan ruangan pemotretan dengan langkah pasti, tanpa keraguan sedikit pun.
ngekor pada punggung Monika yang tak lagi terlihat, terhalang
dia mengatai wanita itu dengan sebutan yang tidak pantas. Namun, tamparan ked
mendekat sambil menye
njelasan tentang apa yang sebenarnya terjadi. Dia sungguh tidak men
ai memutih itu sedikit berteriak, seolah tahu bahwa Rio baru saja membayangkan hal
ah
imkan fotonya besok. Terima kasih telah memanggilku," lan
Rio mengambil kompres dingin yang Leo berikan dan mulai menempelkannya di pipi, mere
nyembunyikan keheranannya lagi. Dia
ar Anda mulai bekerja me
sa menangkap jawaban yang Leo ucapkan. Mungkinkah semua yang
ekhmm... maaf, bibir Nona Monika." Leo sendiri tersipu. Dia malu mengatakannya.
ara dia dengan Monika hanyalah imajinasinya saja. Pikiran liarnya begitu lu
pi Anda justru semakin erat memeluknya." Leo masih menjelaskan,
ona, tapi sepertinya itu membuat dia marah dan men
kesalahan yang tidak dia sadari. Egonya terluka. Bagaimana bisa memikir
uk diartikan, antara kecewa dan penuh tanda tanya. Di dalam hatinya, dia berharap kalau semu
empelkan kening dan memeluk pingg
juga tidak
Dia melihat ekspresi tid
a membalas p
di hanya fiktif belaka, imajinasi Rio saja. Jangankan berinisiatif
ona justru ingin sege
uh tentang wanita yang baru ditemuinya hari ini? Apa memang dia begitu
saya lakukan s
ka, demi menjaga kewarasannya yang sedikit tersisa. Dia takut akan b
ggalkan tuannya seorang diri.
ya sendiri. Dia menatap pantulan waja
akukan saat bertemu l
endapati Leo berdiri membelakanginya. Tamp
ikan benda yang Monika tinggalkan di minimarket. Semuanya terlalu ti
ang ada di belakang tubuhnya. Hatinya hampa, mengingat kejadian hari ini yang tak pernah dia b
mengantarkan Anda
k berlalu, wanita berambut pirang ini tak jua beranjak dari tempatnya. Tatap mat
Anda baik
melirik Leo sekilas sebelum menan
ruangan ini tanpa ada percakapan sama sekali. Monik
bisa say
i sekaligus tangan kanan Rio Dirgantara, dia bisa melakukan apa pun dengan kuasanya. Tapi,
ikan waktu bagi Monika untuk sendiri. Bagaimanapun juga, setiap manusia p
ap, mendengar nada bicara yang begitu menyayat hati. Meski dia terkenal sebagai bodyguard yang kejam
memikirkan hal lain, menimbang-nimbang keputusannya. Haruskah dia memberitahu
an. Leo juga pernah merasakan bagaimana
ata-kata yang siap diucapkannya menjadi tertahan di tenggorokan.
tidak tega melihat wa
ng menjadi alasannya untuk hidup di dunia ini setelah kedua orangtuanya tiada. Meski hubungannya de
ngkan wanita yang tengah mengalami patah hati paling dalam ini. Punggun
erhiasan berkilauan tersebut adalah pemberian terakhir Jonathan
air mata agar tidak ikut turun. Terlalu memalu
dihan wanita ini dan membuat perasaaannya sedikit lebih baik. "Beliau sudah dimakamkan deng
menuju tempat peristirahatan terakhir Jonatahan Wu tanpa meminta
ar